Pentingnya Menjaga Kesehatan dalam Masa Kini Untuk Tetap Fit

Kesehatan adalah kekayaan yang tak ternilai harganya. Tanpa kesehatan yang optimal, segala pencapaian dalam hidup dapat menjadi sia-sia. Di tengah situasi saat ini, menjaga kesehatan menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Banyak musuh IDN Play yang mengancam kesehatan kita, termasuk pandemi global yang sedang terjadi. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas mengapa menjaga kesehatan saat ini sangat penting dan apa manfaatnya bagi tubuh kita.

Mengapa menjaga kesehatan penting?

Menjaga kesehatan merupakan langkah penting dalam menjalani kehidupan yang berkualitas. Tanpa kesehatan yang baik, kita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan optimal. Adapun alasan mengapa menjaga kesehatan sangat penting, antara lain:

1. Mencegah penyakit

Dengan menjaga kesehatan, kita dapat mencegah berbagai jenis penyakit. Perilaku hidup sehat seperti menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, menghindari merokok, dan membatasi konsumsi alkohol dapat mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

2. Mempertahankan daya tahan tubuh

Ketika tubuh dalam keadaan sehat, sistem kekebalan tubuh bekerja dengan lebih efektif untuk melawan serangan penyakit. Dengan demikian, menjaga kesehatan membantu kita memiliki daya tahan tubuh yang kuat, sehingga lebih mampu melawan infeksi, termasuk virus seperti COVID-19.

3. Meningkatkan kebugaran fisik dan mental

Menjaga kesehatan juga berdampak positif pada kebugaran fisik dan mental. Aktivitas fisik seperti olahraga, yoga, atau berjalan kaki dapat membantu meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas tubuh, serta mengurangi risiko obesitas. Selain itu, menjaga kesehatan mental dengan mengelola stres dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Manfaat menjaga kesehatan bagi tubuh

Penjagaan kesehatan yang baik memberikan berbagai manfaat bagi tubuh kita. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

1. Menjaga berat badan yang sehat

Menjaga kesehatan melalui pola makan yang seimbang dan berolahraga teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat. Dengan menjaga berat badan yang ideal, risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung dapat dikurangi.

2. Meningkatkan kesehatan jantung

Dalam menjaga kesehatan, penting untuk memperhatikan kesehatan jantung. Dengan menjaga pola makan rendah lemak jenuh dan tinggi serat, serta rutin berolahraga aerobik seperti berenang atau bersepeda, kesehatan jantung dapat ditingkatkan. Ini membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

3. Memperkuat sistem kekebalan tubuh

Menjaga kesehatan yang baik juga berdampak pada sistem kekebalan tubuh. Nutrisi yang seimbang, istirahat yang cukup, dan olahraga teratur membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita. Dengan begitu, tubuh lebih mampu melawan penyakit dan infeksi.

4. Meningkatkan tingkat energi

Aktivitas fisik yang rutin serta konsumsi makanan bergizi membantu meningkatkan tingkat energi tubuh. Ketika tubuh dalam keadaan sehat, kita merasa lebih bertenaga untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Hal ini juga berdampak positif pada produktivitas dan kualitas hidup kita.

Tips menjaga kesehatan secara efektif

Untuk menjaga kesehatan dengan maksimal, ada beberapa tips yang dapat diikuti, antara lain:

1. Pola makan sehat

Perhatikan asupan makanan sehat dengan konsumsi lebih banyak sayur, buah-buahan, dan biji-bijian utuh. Hindari makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam. Perbanyak konsumsi air putih untuk menjaga hidrasi tubuh.

2. Aktivitas fisik teratur

Cobalah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Pilih aktivitas fisik yang Anda sukai, seperti berlari, bersepeda, atau berenang. Jika tidak memiliki waktu cukup, manfaatkan kesempatan untuk berjalan kaki atau naik tangga.

3. Istirahat yang cukup

Tubuh membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan energi. Pastikan tidur cukup selama 7-8 jam setiap malam. Istirahat yang berkualitas juga penting untuk menjaga kesehatan mental.

4. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan

Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin membantu mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan sedini mungkin. Segera kunjungi dokter jika ada keluhan atau gejala yang tidak biasa.

Menjaga kesehatan di masa kini merupakan tindakan yang sangat penting untuk tetap fit dan menjalani hidup dengan kualitas yang baik. Dengan menjaga kesehatan, kita dapat mencegah penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mendapatkan berbagai manfaat baik bagi tubuh dan pikiran kita. Dalam menjaga kesehatan, kita perlu mengadopsi pola makan sehat, berolahraga teratur, istirahat yang cukup, dan selalu melakukan pemeriksaan kesehatan. Jadi, mari kita jaga kesehatan kita agar tetap fit dan mampu menikmati hidup dengan optimal.

Ini 7 Pilihan Obat Diare yang Ampuh untuk Orang Dewasa

Diare dapat menimbulkan ketidaknyamanan bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. Masalah pada sistem pencernaan ini umumnya disebabkan akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan virus, bakteri, atau parasit.
Untungnya, ada berbagai macam obat diare dewasa yang efektif meringankan gejalanya. Berikut berbagai pilihan yang bisa kamu coba!

Rekomendasi Obat Diare untuk Dewasa di Apotek

Berikut ini rekomendasi obat diare ampuh yang bisa kamu temukan dengan mudah di apotek:

1. New Diatabs 4 Tablet

Kemudian, ada New Diatabs yang mengandung 600 miligram setiap  tabletnya.

Obat ini bekerja dengan cara mengadsorbsi alias menyerap beberapa racun dan bakteri penyebab diare.

Bukan itu saja, New Diatabs juga mengurangi frekuensi buang air besar, serta memperbaiki konsistensi feses yang encer.

Untuk anak di atas 12 tahun hingga dewasa, dosisnya adalah dua tablet setelah BAB.

Maksimal konsumsi adalah 12 tablet dalam 24 jam. Sedangkan untuk anak 6-12 tahun, dosisnya satu tablet usai BAB dan tidak lebih dari enam tablet dalam 24 jam.

Harap hubungi dokter untuk mengetahui dosis yang tepat atau gejalanya tidak membaik.

Rentang harga: Rp2.800 – Rp3.100 per strip

Dapatkan New Diatabs 4 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc

2. Oralit 200 4.1 g 10 Sachet 

Obat diare yang ampuh selanjutnya adalah oralit. Oralit sering menjadi pertolongan pertama untuk mengatasi diare. Satu sachetnya terdapat serbuk yang mengandung natrium klorida, kalium klorida, trisodium sitrat dihidrat dan glukosa anhidrat.

Manfaat utamanya, yaitu mencegah dan mengobati kekurangan cairan (dehidrasi) akibat diare dan muntah terus menerus.

Setiap satu bungkusnya mengandung 520 miligram natrium klorida, 300 miligram kalium klorida, 580 miligram trisodium sitrat dihidrat dan 270 miligram glukosa anhidrat.

Rentang harga: Rp3.200 – Rp9.000 per 10 sachet.

Dapatkan Oralit 200 4.1 g 10 Sachet – Hemat Borongan di Toko Kesehatan Halodoc

3. Entrostop 20 Tablet

Neo Entrostop merupakan obat diare paling ampuh dengan kandungan attapulgite dan pektin. Mirip seperti Diatabs, Entrostop juga bisa mengatasi diare yang belum jelas penyebabnya.

Teruntuk orang dewasa dan anak di atas 12 tahun, dosisnya adalah dua tablet setiap kali diare.

Dosis maksimal tidak lebih dari 12 tablet per hari. Untuk anak 6-12 tahun adalah satu tablet sekali usai BAB. Dosis maksimalnya adalah enam tablet per hari.

Rentang harga: Rp11.900 – Rp20.800 per box.

Dapatkan Entrostop 20 Tablet di Toko Kesehatan judi slot triofus

4. Entrostop Herbal Sirup 15 ml

Berbeda dengan Entrostop biasa, Entrostop Herbal Sirup mengandung bahan-bahan alami. Empat di antaranya adalah kayu manis, jahe, cengkeh, daun jambu biji.

Kayu manis memiliki sifat antidiare dan antimikroba alami yang membantu mengurangi diare dan melawan infeksi pada saluran pencernaan.

Sedangkan jahe memiliki sifat antiradang dan antiemetik, yang membantu mengurangi peradangan dan mual yang sering kali menyertai diare.

Rentang harga: Rp2.300 – Rp2.400.

Dapatkan Entrostop Herbal Sirup 15 ml di Toko Kesehatan Halodoc

5. Guanistrep Suspensi 60 ml

Obat diare dewasa yang satu ini mengandung kaolin dan pektin yang mampu meredakan gejala diare. Guanistrep suspensi bekerja dengan cara mengadsorpsi racun dan bakteri  yang menyebabkan diare,  dan mengurangi frekuensi buang air besar.

Obat diare untuk dewasa ini biasanya diberikan untuk pengobatan simtomatik pada diare, dimana tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Dosis untuk orang dewasa sebanyak 2 sendok takar (10 ml), maksimal 60 ml dalam 24 jam.

Rentang harga: Rp16.700.

Dapatkan Guanistrep Suspensi 60 ml di Toko Kesehatan Halodoc.

Mau tahu apa saja penyebab diare berair? Baca selengkapnya di artikel ini: “Waspada, Ini Penyebab Diare Berair”.

6. Imodium 2 mg 10 Tablet

Rekomendasi obat diare dewasa di apotek selanjutnya adalah Imodium tablet dengan kandungan 2 miligram Loperamid HCl.

Imodium bisa mengatasi diare akut maupun kronis. Meski begitu, kamu hanya bisa mengonsumsinya atas petunjuk dokter saja.

Namun, dosisnya secara umum adalah dua tablet awal dan satu tablet selanjutnya setiap kali diare.

Pada orang dewasa, dosis maksimalnya tidak lebih dari delapan tablet per hari. Untuk anak di atas delapan tahun, dosisnya satu tablet setiap kali BAB dan tidak lebih dari 4-6 tablet per hari.

Rentang harga: Rp88.000 – Rp116.400 per strip.

Dapatkan Imodium 2 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc

Penanganan agar Diare Tidak Makin Parah

Supaya diare tidak semakin parah, kamu bisa melakukan perawatan berikut ini:

1. Cukupi kebutuhan cairan

Diare berpotensi menyebabkan dehidrasi. Itu sebabnya, kamu wajib memenuhi kebutuhan cairan tubuh untuk mengganti yang hilang. Kamu bisa meminum air putih, oralit, cairan elektrolit, jus atau kaldu sup.

2. Konsumsi makanan yang lembut dan bergizi

Kamu juga perlu mengatur pola makan selama mengalami diare agar tidak semakin parah. Hentikan konsumsi makanan yang bisa mengiritasi pencernaan sementara waktu.

“Saat kita makan, juga hindari makanan-makanan yang mengandung banyak lemak agar tidak semakin memicu diare,” jelas dr. Audrey Natalia di channel Youtube Halodoc.

Alternatifnya, kamu bisa mengonsumsi makanan yang lembut dan bergizi, yaitu bubur ayam, sup atau nasi tim.

3. Istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup penting untuk membantu tubuh memulihkan diri dari infeksi atau gangguan yang menyebabkan diare.

Jadi, tubuh memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan memerangi infeksi yang mungkin menjadi penyebab diare.

4. Pertimbangkan untuk mengonsumsi probiotik

Mikroorganisme ini dapat membantu mengembalikan keseimbangan yang sehat pada saluran usus dengan meningkatkan jumlah bakteri baik.

Probiotik tersedia dalam bentuk kapsul atau cair. Atau, kamu bisa menambahkannya ke beberapa makanan, seperti yoghurt merek tertentu.

Tanyakan pada dokter probiotik apa yang paling direkomendasikan untuk dikonsumsi selama diare.

“Off-White: Mengukir Jejak Baru dalam Industri Fashion”

“Off-White: Mengukir Jejak Baru dalam Industri Fashion”

Industri fashion tidak pernah berhenti berevolusi, dan salah satu agen perubahan yang paling menonjol adalah Off-White. Sejak pendiriannya pada tahun 2012 oleh Virgil Abloh, merek ini telah menjadi ikon dalam menawarkan perspektif baru tentang fashion. Off-White membawa inovasi dengan cara yang unik, menyatukan kehalusan fashion mewah dengan keberanian dan keautentikan gaya jalanan.

“Revolusi Desain dalam Mode”

Off-White memperkenalkan konsep desain yang berbeda dari yang biasa kita lihat dalam industri fashion. Penggunaan garis diagonal, tanda kutip, dan unsur-unsur dari dunia industri memberikan identitas yang kuat pada setiap karya mereka. Dalam perpaduan yang unik ini, mereka berhasil menembus batasan antara fashion high-end dan gaya urban yang lebih kasual.

Salah satu aspek yang menarik dari Off-White adalah kemitraan mereka dengan merek-merek terkemuka. Kolaborasi dengan Nike, misalnya, telah menciptakan gelombang baru dalam industri sepatu olahraga, menghadirkan kembali siluet-siluet klasik dengan sentuhan modern yang revolusioner para sbobet online.

“Pengaruh Luas dalam Budaya Pop”

Off-White tidak hanya menjadi pemain besar dalam dunia fashion, tetapi juga memainkan peran yang signifikan dalam budaya populer. Mereka telah menjadi simbol gaya hidup yang diakui secara global, menginspirasi generasi muda dan membuka wawasan tentang bagaimana fashion bisa menjadi medium ekspresi diri yang kuat.

Meskipun kepergian mendadak Virgil Abloh pada tahun 2021 meninggalkan duka yang mendalam, warisannya tetap hidup dalam setiap karya Off-White. Merek ini terus melampaui batas-batas kreativitas, mengeksplorasi konsep-konsep baru, dan memimpin revolusi dalam industri fashion.

Off-White bukanlah sekadar merek pakaian; ia adalah perwujudan dari semangat untuk terus mencipta, berani, dan menghadirkan sesuatu yang unik. Ini adalah kisah tentang bagaimana fashion menjadi lebih dari sekadar pakaian yang kita kenakan, melainkan tentang cara kita mengekspresikan jati diri kita dalam dunia yang terus berubah dengan penuh keberanian dan kreativitas.

Manfaat Berenang Untuk Kesehatan

Pentingnya Promosi Kesehatan

Manfaat Berenang Untuk Kesehatan – kamu mungkin pernah mendengar bahwa para ahli merekomendasikan orang dewasa untuk melakukan aktivitas sedang selama 150 menit atau aktivitas berat selama 75 menit setiap minggu. Berenang adalah cara terbaik untuk melatih seluruh tubuh dan sistem kardiovaskular kamu. Berenang selama satu jam membakar kalori hampir sama banyaknya dengan berlari, tanpa berdampak pada tulang dan Agen SBOBET persendian kamu.

Berenang adalah aktivitas paling populer keempat di Amerika Serikat. Tapi mengapa, tepatnya? Ada sejumlah manfaat yang dapat kamu peroleh dari berenang secara teratur. Baca terus untuk mengetahui manfaat berenang dan cara memasukkan renang ke dalam rutinitas kamu.

Manfaat Berenang Untuk Kesehatan

Salah satu manfaat terbesar berenang adalah benar-benar melatih seluruh tubuh kamu, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Renang:

1. meningkatkan detak jantung kamu tanpa membuat tubuh kamu stres
nada otot
membangun kekuatan
membangun daya tahan
Ada berbagai macam pukulan yang dapat kamu gunakan untuk menambah variasi pada latihan renang kamu, antara lain:

gaya dada
gaya renang punggung
gaya renang samping
kupu-kupu
gaya bebas
Masing-masing berfokus pada kelompok otot yang berbeda, dan air memberikan ketahanan yang lembut. Tidak peduli gaya renang apa yang kamu gunakan, kamu menggunakan sebagian besar kelompok otot kamu untuk menggerakkan tubuh kamu di dalam air.

2. menggerakan bagian dalam kamu juga
Saat otot kamu mendapatkan latihan yang baik, sistem kardiovaskular kamu juga demikian. Berenang membuat jantung dan paru-paru kamu kuat. Berenang sangat baik untuk kamu sehingga para peneliti membagikannya bahkan dapat mengurangi risiko kematian kamu. Dibandingkan dengan orang yang tidak aktif, perenang memiliki sekitar setengah risiko kematian. Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa berenang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengontrol gula darah.

3. Cocok untuk penderita cedera, artritis, dan kondisi lainnya
Penting untuk mendapatkan persetujuan dokter kamu sebelum memulai atau melanjutkan program olahraga apa pun. Berenang bisa menjadi pilihan olahraga yang aman bagi kebanyakan orang dengan:

radang sendi
cedera
disabilitas
masalah lain yang membuat latihan berdampak tinggi menjadi sulit
Berenang bahkan dapat membantu mengurangi sebagian rasa sakit kamu atau meningkatkan pemulihan kamu dari cedera. Satu studi menunjukkan bahwa orang dengan osteoarthritis melaporkan pengurangan nyeri dan kekakuan sendi yang signifikan, dan mengalami lebih sedikit keterbatasan fisik setelah melakukan aktivitas seperti berenang dan bersepeda.

 

What is Durability & How Do You Build It?

My experience as a Navy SEAL triggered a sea of change in my perception about the potential of human performance.

For starters, being one of the 40 out of 180 in my class who survived Hell Week provided a new reference point for what the human body could handle in terms of a relentless onslaught of physical and psychological demands.

Indeed, it was during Hell Week and the crucible that is the BUD/S training program where I came to understand how the Warrior Spirit is forged through the merging of heart and mind with each and every action.

It was then that the seed that would eventually grow into SEALFIT training was planted. The first SEALFIT Academy was the acute expression of the following thought, one I first described in my book, 8 Weeks to SEALFIT:

Reintroducing a warrior-monk style of training to the West appeals to me. You learn fast when you engage your whole person. You develop at the physical, mental, emotional and spiritual levels.

“My spark is lit,” I wrote. I went on to design and test the first Academy, with a game plan to offer the immersion-style training to others.

Whether you’re doing SEALFIT, CrossFit, or some other training regimen, I want to encourage you to make time for and commit to this type of immersion period where you can confront and break through any psychological barriers that may be slowing down your progress.

Again, whatever method of training you’re employing, I have another dimension of training that I encourage you to attend to on a daily basis. In a way, it’s the yin to the yang of smashing your way through physical and mental barriers.

It’s called durability, and it’s a key ingredient in the SEALFIT program.

A foundation of durability is what will enable you to obtain your optimal performance capacity and to sustain it over a lengthy period of time. You don’t make it through BUD/S without mustering the durability to make it through the entire nine-month series of challenges.

There are five components of SEALFIT training:

  • Baseline
  • Strength
  • Stamina
  • Work capacity
  • Durability

As you can imagine, durability is critical to a Navy SEAL. Essentially, it’s the ability to “Stay in the Game.” You’re no good to the team if you get hurt before a mission. Even worse is sustaining an injury during a mission, as you instantly become an outright liability.

Another facet of durability is psychological: if you burn out or lose motivation, you’re on the edge of being a liability to both the team and to yourself. It’s when your focus flags and drops that most injuries and accidents occur.

Factors That Influence Durability

Durability is constructed through the following pieces:

Core Engagement & Strength

The torso houses the major engines of the human body, where you produce the power and energy to flow through the extremities (the arms, legs, hands, feet). Building strength in the torso, aka the core, is how you take yourself from being a V6 to a V8 (and beyond). We do this through functional movements under load, like squats, deadlifts, Olympic lifts, and sandbag work.

Sandbag work, by the way, is exceptionally effective in this department, as the unstable, awkward nature of using a sandbag for various squats and lifts helps in the development of rotational core strength. Last time I checked, a sand bag costs about ten cents, so there are no financial impediments to starting your durability work today.

Flexibility & Mobility

Attention and focus on sustaining good range of motion throughout the joints is a key (and often neglected) aspect of being durable over the long haul. By all means pour your heart and soul into a high-intensity training session, but invest time in a mobility or Warrior Yoga practice to maintain or improving range of motion and tissue health. Failure to do so can trigger a slide toward muscular imbalances and injury. Not to mention a drain on performance. theparkatsanremo.com

Injury Avoidance

Being mindful of how you can use your gear, tech, and supplies toward injury prevention is going to net you big durability gains. If you have, for example, a pull-up challenge workout coming up, or a long ruck, start thinking now about how you can prepare to take care of your feet for the ruck and hands for the pull-ups.

Hydration & Refueling

Simple stuff, but often overlooked. Attend to your baseline hydration needs throughout the day (shoot for half your bodyweight in ounces), particularly when it’s hot and humid. And don’t blow off your pre- and post-workout protein snacks to take advantage of your body’s metabolic windows that allow for complete recovery and restoration.

Rest and Recovery

During a hard training phase, build in adequate easy days and off-days to allow the body to digest all the work being performed. The result is an enhancement in your durability. Although it’s often impractical for special operators, getting eight hours of sleep each night is crucial to this process—this is when your body releases natural growth hormone.

To ensure the best possible sleep, do your best to avoid caffeine, sugar and light from computer screens, smartphones, and TVs in the hours before you hit the sack. Doing so will help you get the deepest and most productive possible REM sleep that you can.

Closing Thoughts

Durability is highly underrated. However, it is what will take you from Point A to Point B without having a mental breakdown caused by stress, lack of confidence, or low perceptions of your performance. By taking these steps to build and improve durability, you will begin to notice a marked improvement in both your physical and mental health.

Cara Menjaga Kesehatan Mata Secara Alami

Cara Menjaga Kesehatan Mata – Di era saat ini, banyak orang yang tak bisa lepas dari layar ponsel ataupun monitor laptop. Terlalu lama ataupun terlalu sering menatap layar ponsel atau pun monitor, seperti komputer, laptop atau televisi tentu saja bisa menimbulkan dampak bagi mata. Selain bisa menimbulkan dampak negatif bagi mata, ternyata kebiasaan ini juga bisa menurunkan produktivitas Anda. Hal ini dikarenakan Anda akan lebih sering untuk duduk dan bermalas-malasan dibandingkan melakukan aktivitas fisik.

Dengan terlalu sering menatap layar ponsel dan juga layar monitor, bisa jadi Anda lupa cara menjaga kesehatan mata. Padahal cara menjaga kesehatan mata ini sangat mudah Anda lakukan. Tentu saja Anda harus benar-benar menjaga mata, karena mata adalah salah satu indera terpenting bonus new member 100 dalam tubuh. Mata sendiri adalah organ penglihatan pada makhluk hidup. Mata pun dapat mendeteksi adanya cahaya yang masuk dan mengubahnya sebagai impuls elektrokimia di sel saraf.

Selain itu, mata juga termasuk sistem optik yang kompleks. Dimana mata akan mengumpulkan cahaya yang ada disekitar kemudian mengatur intensitasnya melalui diafragma dan memfokuskan melalui penyesuaian lensa untuk membentuk sebuah gambar. Gambar yang terbentuk nantinya akan dikonversi dalam sebuah sinyal listrik yang dikirim ke otak melalui jalur saraf yang menghubungkan antara saraf optik menuju korteks visual dan area lain di otak. Maka dari itu, sebisa mungkin Anda harus tetap menjaga kesehatan mata. Cara menjaga kesehatan mata ini pun bisa Anda mulai sejak dini. Agar saat bertambahnya usia, kesehatan mata Anda tetap terjaga.

Beberapa Cara Menjaga Kesehatan Mata

1. Memastikan pencahayaan ruangan cukup

Jika Anda punya hobi membaca di ruangan gelap, maka sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut mulai dari sekarang. Pasalnya cahaya redup dapat menyebabkan mata lelah dan mata kering karena jarang berkedip. Cara menjaga kesehatan mata adalah memastikan pencahayaan ruangan cukup. Namun, saat mengatur pencahayaan ruangan, Anda perlu menyesuaikan dengan kondisi kesehatan mata masing-masing. Sebagai contoh orang yang memiliki masalah mata minus, plus, atau silinder mungkin butuh pengaturan cahaya khusus agar bisa melihat dengan jelas. Begitu pula dengan orang yang punya masalah mata lain seperti katarak atau glaukoma.

2. Hindari menatap layar gadget terlalu lama

Cara merawat kesehatan mata berikutnya yaitu menghindari menatap layar gadget terlalu lama. Tak dapat dipungkiri bahwa hampir semua aktivitas kita berkaitan dengan gadget. Namun, pastikan Anda membatasi penggunaannya demi kesehatan terutama mata, ya. Menatap layar gadget terlalu lama bisa menyebabkan mata lelah, tegang, dan kering. Selain itu, Anda juga dapat mengalami gangguan seperti pandangan kabur, sakit kepala, sulit memusatkan perhatian dari kejauhan, nyeri leher, punggung, dan bahu. Guna mencegah itu terjadi, Anda bisa mengistirahatkan mata setiap 20 menit sekali. Terlebih bila Anda memiliki rutinitas yang mengharuskan Anda untuk berada di depan layar komputer selama berjam-jam. Berjalan-jalanlah sebentar atau arahkan pandangan untuk melihat sesuatu dengan jarak sekitar 6 meter selama 20 detik agar mata tidak lelah.

Baca juga: Pentingnya Promosi Kesehatan: Meningkatkan Kualitas Hidup

3. Mengenakan kacamata hitam saat di luar ruangan

Selain kulit, mata juga perlu dilindungi saat Anda berada di luar ruangan. Ketika cuaca sedang terik, Anda dapat menggunakan kacamata hitam sebagai cara menjaga kesehatan mata dari paparan sinar UV. Pasalnya, radiasi sinar UV bisa menyebabkan seseorang berisiko mengalami katarak, degenerasi makula, bahkan kanker mata. Pastikan Anda memilih kacamata yang mampu menghalangi 99 hingga 100 persen radiasi UVA dan UVB. Kacamata hitam dengan kualitas baik biasanya bisa mengurangi silau sehingga membuat penglihatan Anda lebih nyaman.

4. Mengenakan kacamata saat berenang

Tak hanya saat berada di luar ruangan, ketika berenang pun Anda disarankan mengenakan kacamata. Cara menjaga kesehatan mata ini bertujuan supaya mata terhindar dari risiko iritasi dan alergi akibat paparan bakteri serta zat kimia dalam air. Terlebih lagi, kacamata renang juga bisa membantu Anda melihat lebih jelas di dalam air. Anda dapat memesan kacamata renang khusus apabila kondisi mata Anda kering, sensitif, atau punya gangguan seperti minus atau plus.

5. Pilihlah kontak lensa dengan kualitas baik

Apabila Anda menggunakan kontak lensa, cara menjaga kesehatan mata adalah dengan memilih kontak lensa dengan kualitas yang baik. Lalu setiap kali akan memakai atau melepaskan lensa kontak, bilaslah terlebih dahulu dan cuci tangan sebelum menggunakannya. Jika ketika memasangnya Anda menggunakan alat, maka pastikan juga alat tersebut bersih. Kemudian Anda harus mengganti cairannya secara teratur ketika Anda menaruh di tempatnya waktu Anda tidur di malam hari. Jangan menggunakan kontak lensa ketika tidur. Pastikan Anda menggunakan kontak lensa tidak dalam jangka waktu terlalu lama, maksimal 8 jam karena meskipun kualitas lensanya tidak akan berkurang, tumpukan protein dapat mengaburkan penglihatan Anda. Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah semakin lama Anda memakai lensa kontak, semakin tinggi risiko mata Anda terkena infeksi.

Pentingnya Promosi Kesehatan: Meningkatkan Kualitas Hidup

Pentingnya Promosi Kesehatan – Kesehatan adalah aset berharga yang perlu kita jaga dan perhatikan dengan baik. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita terjebak dalam rutinitas yang padat, pola makan yang buruk, dan gaya hidup yang tidak sehat. Inilah mengapa promosi kesehatan menjadi sangat penting. Promosi kesehatan melibatkan upaya untuk meningkatkan kesadaran, memberikan informasi, dan mendorong individu serta komunitas untuk mengadopsi perilaku yang sehat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa alasan mengapa promosi kesehatan sangat penting.

  1. Mencegah Penyakit dan Meningkatkan Kualitas Hidup

Promosi kesehatan bertujuan untuk mencegah penyakit dan mempertahankan kesehatan yang baik. Dengan meningkatkan kesadaran akan pola makan sehat, kegiatan fisik yang cukup, pengelolaan stres, dan kebiasaan hidup lainnya, promosi kesehatan dapat membantu mencegah berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Dengan menerapkan perilaku sehat, seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya, mengurangi risiko komplikasi kesehatan, dan menikmati hidup yang lebih panjang dan lebih baik.

  1. Mengedukasi dan Meningkatkan Kesadaran

Promosi kesehatan memberikan pendidikan dan informasi yang diperlukan untuk memahami pentingnya kesehatan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapainya. Melalui kampanye, seminar, brosur, atau media sosial, promosi Mahjong Ways 2 kesehatan memberikan pengetahuan yang dapat membantu individu membuat keputusan yang lebih baik terkait kesehatan mereka. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perilaku sehat dan risiko yang terkait dengan perilaku yang tidak sehat, promosi kesehatan dapat menginspirasi perubahan positif dalam gaya hidup seseorang.

  1. Mengurangi Beban Sistem Kesehatan

Sistem kesehatan sering kali terbebani dengan tingginya jumlah penyakit yang dapat di cegah. Promosi kesehatan dapat mengurangi beban pada sistem kesehatan dengan mendorong masyarakat untuk mengadopsi pola hidup sehat. Dengan mencegah penyakit, jumlah kunjungan ke dokter, rawat inap, dan penggunaan sumber daya medis lainnya dapat berkurang secara signifikan. Hal ini akan membantu mengalokasikan sumber daya yang lebih baik untuk perawatan pasien yang membutuhkan dan meningkatkan efisiensi sistem kesehatan secara keseluruhan.

  1. Mendorong Perubahan Sosial dan Lingkungan

Promosi kesehatan tidak hanya berfokus pada perilaku individu, tetapi juga mendorong perubahan sosial dan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat. Dengan mempengaruhi kebijakan publik, menciptakan lingkungan yang ramah terhadap kesehatan, dan mendorong perubahan budaya yang positif. Promosi kesehatan dapat menciptakan perubahan jangka panjang yang berdampak pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Misalnya, melalui kampanye anti-rokok. Promosi kesehatan telah berhasil mengubah persepsi masyarakat tentang merokok dan mendorong. Kebijakan larangan merokok di tempat umum, sehingga mengurangi prevalensi perokok aktif dan pasif.

Poin-poin Keberatan Nakes Atas UU Kesehatan yang Baru Disahkan

Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan hari ini, Selasa (11/7/2023), resmi disahkan dalam Rapat Paripurna ke-29 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa sidang 2022-2023.

Dalam rapat itu, terdapat 2 fraksi yang menolak pengesahan yakni Fraksi Demokrat dan Fraksi Keadilan Sejahtera.

Sedangkan yang mendukung pengesahan adalah fraksi PDI-P, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PAN, dan PPP.

“Kami akan menanyakan kepada fraksi lain, apakah RUU Kesehatan dapat disetujui jadi UU? Fraksi PDI-P, Fraksi Golkar, Fraksi Gerindra, Fraksi Nasdem, Fraksi PKB, Fraksi PAN, Fraksi PPP setuju ya?” tanya Ketua DPR Puan Maharani.

“Setuju,” seru para anggota DPR.

Baca juga: IDI Mengaku Belum Tahu Isi RUU Kesehatan yang Disahkan

Sejumlah pihak menganggap pengesahan RUU Kesehatan terkesan terburu-buru, mengingat RUU inisiatif DPR RI ini baru saja dibahas pada tahun lalu.

Pemetaan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) oleh kementerian teknis terkait, yaitu Kementerian Kesehatan (Kemenkes), baru terjadi pada Februari hingga April 2023.

Apalagi, produk hukum yang akan disahkan memuat banyak Undang-Undang yang sudah eksis, yakni mencabut 9 UU dan mengubah 4 UU terkait kesehatan.

Baca juga: RUU Kesehatan Disahkan, Demokrat Dukung Tenaga Kesehatan Mogok Nasional

Dalam perjalanan penyusunannya, RUU Kesehatan menuai pro dan kontra, termasuk dari para organisasi profesi (OP).

Mereka melawan dengan banyak cara, mulai dari aksi di depan gedung DPR RI hingga berencana mengajukan judicial review (JR) ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Hal ini terjadi lantaran adanya perbedaan pendapat antara pemerintah dan sejumlah organisasi profesi.

Pemerintah menilai beberapa pekerjaan rumah bisa diselesaikan melalui RUU Kesehatan, termasuk penciptaan dokter spesialis.

Menurut pemerintah, dominasi organisasi kesehatan menghambat pertumbuhan dokter spesialis karena mahalnya biaya pengurusan izin praktik. Padahal, rasio dokter spesialis di Indonesia masih jauh di bawah standar.

Baca juga: Siap Mogok Kerja karena RUU Kesehatan Disahkan, Nakes: ICU, UGD, Kamar Bedah Tetap Beroperasi

Rasio dokter spesialis di Indonesia hanya 0,12 per 1.000 penduduk, lebih rendah dibandingkan dengan median Asia Tenggara, 0,20 per 1.000 penduduk.

Sementara itu, rasio dokter umum 0,62 dokter per 1.000 penduduk di Indonesia, lebih rendah dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) sebesar 1,0 per 1.000 penduduk.

Selain itu, terdapat sejumlah pasal yang dipersoalkan oleh para tenaga kesehatan dan tenaga medis dari UU Kesehatan itu.

Baca juga: DPR Sahkan RUU Kesehatan Jadi UU

1. Persoalan mandatory spending

Persoalan lain yang menjadi sorotan adalah soal mandatory spending atau alokasi anggaran.

DPR RI dan pemerintah sepakat menghapus alokasi anggaran kesehatan minimal 10 persen dari yang sebelumnya 5 persen.

Pemerintah beranggapan, penghapusan bertujuan agar mandatory spending diatur bukan berdasarkan pada besarnya alokasi, tetapi berdasarkan komitmen belanja anggaran pemerintah.

Dengan demikian, program strategis tertentu di sektor kesehatan bisa berjalan maksimal. Namun, penghilangan pasal itu justru tidak sesuai dengan amanah Deklarasi Abuja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan TAP MP RI X/MPR/2001.

Baca juga: Rapat Paripurna Agenda Pengesahan RUU Kesehatan, 105 Anggota DPR Hadir Fisik

2. Kemudahan izin dokter asing

Persoalan yang menjadi sorotan para tenaga kesehatan di dalam UU Kesehatan yang direvisi itu adalah soal kemudahan pemberian izin untuk dokter asing.

Di dalam beleid yang baru disahkan itu disebutkan berbagai persyaratan bagi dokter asing maupun dokter WNI yang diaspora dan mau kembali ke dalam negeri buat membuka praktik.

“Tenaga Kesehatan warga negara asing lulusan luar negeri yang telah lulus proses evaluasi kompetensi dan akan melakukan praktik di Indonesia haru memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) sementara dan Surat Izin Praktik (SIP),” demikian menurut Pasal 233 UU Kesehatan.

Persyaratan yang harus dikantongi mereka buat membuka praktik di dalam negeri adalah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) sementara, Surat Izin Praktek (SIP), dan Syarat Minimal Praktek.

Baca juga: RUU Kesehatan Disahkan Hari Ini, Jokowi: Kita Harapkan Kekurangan Dokter Bisa Cepat Diatasi

Akan tetapi, jika dokter diaspora dan dokter asing itu sudah lulus pendidikan spesialis maka mereka bisa dikecualikan dari persyaratan itu.

Aturan itu dinilai berbahaya karena dokter spesialis dapat beroperasi tanpa rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Selama ini, dokter wajib mendapatkan rekomendasi dari IDI berupa STR sebelum mengajukan permohonan SIP ke Kementerian Kesehatan.

3. Syarat surat keterangan sehat dan rekomendasi

UU Kesehatan juga mengubah persyaratan bagi seorang dokter buat mendapatkan SIP.

Untuk mendapatkan SIP (Surat Izin Praktik) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234 ayat 2, tenaga kesehatan harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR), alamat praktik dan bukti pemenuhan kompetensi,” demikian isi pasal 235 Ayat 1 UU Kesehatan.

Menurut IDI, aturan itu sama saja mencabut peran organisasi profesi terkait persyaratan praktik tenaga kesehatan. Sebab dengan aturan itu maka seorang dokter tidak lagi memerlukan surat keterangan sehat dan rekomendasi dari organisasi profesi buat mendapatkan SIP.

IDI berpandangan, surat rekomendasi itu akan menunjukkan calon tenaga kesehatan yang bakal memulai praktik sehat dan tidak mempunyai masalah etik dan moral.

Baca juga: RUU Kesehatan Bakal Disahkan DPR Siang Ini, Jokowi: Ya Bagus

4. Pembatasan jumlah organisasi profesi

UU Kesehatan yang direvisi juga dianggap mengatur peran dan pembatasan organisasi profesi.

“Setiap kelompok Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan hanya dapat membentuk satu organisasi profesi,” demikian isi Pasal 314 ayat 2 UU Kesehatan.

Yang dipertanyakan oleh IDI adalah apakah nantinya organisasi profesi tunggal itu diterapkan untuk seluruh jenis tenaga kesehatan, atau satu organisasi profesi menaungi tenaga kesehatan yang spesifik seperti dokter gigi, dokter mata, dan sebagainya.

Baca juga: Gonjang-ganjing Jelang RUU Kesehatan yang Akan Disahkan Hari Ini oleh DPR

5. Konsil kedokteran di bawah menteri

Pasal dalam UU Kesehatan yang dipersoalkan adalah tentang posisi Konsil Kedokteran Indonesia dan Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia.

“Konsil kedokteran Indonesia dan Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada menteri,” demikian isi Pasal 239 ayat 2 UU Kesehatan.

Menurut IDI, pasal itu melemahkan organisasi profesi karena sebagian besar tugasnya akan diambil alih Kemenkes.

Sebab Konsil Kedokteran sebelumnya bersifat independen dan bertanggung jawab kepada presiden.

Baca juga: Kemenkes Buka Ruang Diskusi untuk Guru Besar yang Layangkan Petisi Tolak RUU Kesehatan

6. Kekhawatiran kriminalisasi nakes

Para dokter dan tenaga medis juga menyampaikan kekhawatiran atas pasal yang mengatur tentang ancaman pidana penjara bagi mereka yang melakukan kelalaian berat.

“Setiap tenaga medis atau tenaga kesehatan yang melakukan kelalaian berat yang mengakibatkan pasien luka berat dipidana dengan pidana penjara paling lama tiga tahun,” demikian isi Pasal 462 ayat 1.

Lantas pada ayat 2 disebutkan, “Jika kelalaian berat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan kematian, setiap tenaga kesehatan dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun”.

IDI menilai pasal itu akan berpotensi munculnya kriminalisasi dokter lantaran tidak terdapat penjelasan rinci terkait poin kelalaian.

Baca juga: Layangkan Petisi, Forum Guru Besar Soroti Hilangnya Mandatory Spending hingga Pasal Aborsi RUU Kesehatan

Siap berdiskusi

Di sisi lain, Kemenkes menyatakan penolakan terhadap UU Kesehatan didasarkan pada desas-desus yang beredar di grup WhatsApp (WA) serta provokasi dari pihak-pihak tertentu.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, RUU Kesehatan justru akan membuat masyarakat lebih mudah mengakses dokter dan mendapatkan pengobatan dan layanan kesehatan yang murah.

Syahril pun menyesalkan penolakan malah terjadi di kalangan guru besar.

“Kami menyesalkan para guru besar tersebut tidak membaca dan tidak tabayun mencari fakta sebenarnya terkait RUU Kesehatan,” kata Syahril dalam keterangan pers pada Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Tolak RUU Kesehatan, Forum Sic bo Online Guru Besar Layangkan Petisi ke Jokowi dan Puan Maharani

Ia lantas mencontohkan salah satu isu tidak benar yang dihembuskan para guru besar, yaitu terminologi dan waktu aborsi.

Padahal lanjut Syahril, masalah aborsi sudah diatur dalam UU KUHP yang baru. RUU Kesehatan hanya mengikuti apa yang sudah ada di UU KUHP agar tidak bertentangan. Masalah lainnya, yaitu terkait dengan genomik.

“Pengobatan presisi secara genomik sudah umum di negara lain. Indonesia sudah jauh ketinggalan. Malaysia dan Thailand sudah memulainya lebih dari lima tahun lalu. Kenapa guru besar ini keberatan dengan ilmu baru ini?” tanya Syahril.

Baca juga: Tak Semua Masukan RUU Kesehatan Diterima, Menkes: Wajar, Namanya Juga Demokrasi

Kemenkes bahkan menyatakan bersedia membuka forum diskusi dengan para guru besar yang melayangkan petisi penilakan terhadap RUU Kesehatan kepada Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR Puan Maharani.

Masalah Kesehatan di Papua Barat

Belum optimalnya layanan Kesehatan di Papua Barat dan pendidikan di Papua karena dipicu 19 masalah pada lima sektor utama. Lima sektor ini adalah sumber daya manusia dan kapasitas perencanaan, perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan pengganggaran, monitoring dan evaluasi, serta transparansi dan akuntabilitas. Fakta ini terungkap dalam kegiatan dialog publik bertajuk ”Hasil Studi Analisis Kebutuhan Peningkatan Layanan slot bet 100 gacor Dasar Pendidikan dan Kesehatan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Tahun 2023”. Dialog digelar di Jayapura, Papua, Rabu (26/7/2023).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan capaian pembangunan kesehatan di wilayah otonomi khusus Papua dan Papua Barat sudah mengalami perbaikan, tetapi masih terganjal dengan persoalan lama di sektor kesehatan. Dia mengatakan sejak 2002 – 2020 perkembangan indeks pembangunan manusia (IPM) naik selama hampir dua dekade terakhir, dibandingkan provinsi lainnya yang setara dengan Papua dan dibanding rata-rata nasional. Di Papua, IPM pada 2020 mencapai 60,4 dari 60,1 pada 2002, sedangkan di Papua Barat tercatat mencapai 65,1. Demikian juga pada angka harapan hidup (AHH) yang menjadi indikator kesehatan bukan hanya secara nasional tetapi juga regional. Di Papua, AHH mencapai 65,8 pada 2020 dari 65,2 pada 2002. Sementara di Papua Barat sebesar 66,1.

Kesehatan di Papua Barat Yang Semakin Memprihatinkan

Sementara itu, angka kematian ibu dan bayi sudah mengalami perbaikan signifikan di Provinsi Papua dan Papua Barat jika dilihat berdasar target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). “Walaupun memang untuk target SDG’s masih ada gap yang cukup besar yang mesti kita kejar sampai 2030 nanti. Tetapi tren kematian ibu dan bayi relatif baik,” kata Menkes dalam rapat kerja Pansus Otonomi Khusus Papua dengan DPR pada Senin (7/6/2021).

Baca juga: Info Terupdate Kesehatan di Jepang Sejak 1 Tahun Terakhir

Permasalahan gizi buruk di Papua dan Papua Barat sebesar 3,10 persen dan 2,80 persen pada 2020, di atas rata-rata nasional sebesar 1,2 persen. Namun, dia mengakui masih terdapat masalah lama yang masih menjadi momok selama bertahun-tahun seperti penyebaran penyakit menular. Daerah Papua dan Papua Barat telah menjadi sentra penyakit menular, khususnya HIV, TBC, dan malaria. Contohnya saja, penyakit malaria di Papua mencapai 72.198 pada 2001, melaju tajam hingga 216.841 pada 2020 dan sebanyak 9.823 di Papua Barat.

Hal ini diperparah dengan masih nihilnya layanan primer seperti puskesmas di 160 kecamatan di Papua dan Papua Barat, meski rasio puskesmas di kedua daerah di atas rata-rata nasional. “Kami ingin mengakselerasi dalam 2 tahun seluruh kecamatan di Indonesia memiliki layanan primer,” ujarnya. Selain itu, Papua juga masih kekurangan jumlah dokter dengan hanya mencatatkan rasio 0,3 per 1.000 penduduk. Padahal, rata-rata di Asia dibutuhkan satu dokter per 1.000 penduduk.

Info Terupdate Kesehatan di Jepang Sejak 1 Tahun Terakhir

Info Terupdate Kesehatan di Jepang – Kesehatan menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan kesejahteraan penduduk di suatu negara. Semakin sehat penduduk, maka jadi sejahtera pula mereka. Berdasarkan information Legatum Institute, ada sejumlah negara yang miliki skor indeks kesegaran paling baik di dunia. Jepang berada di posisi pertama dengan skor raih 86,6 poin pada 2021.

Posisinya diikuti oleh Singapura dengan skor indeks kesegaran sebesar 86,12. Korea Selatan berada di rangkaian ketiga lantaran miliki skor sebesar 84,06 poin. Kemudian, Norwegia miliki skor indeks kesegaran sebesar 84,02 poin. Taiwan menyusul dengan skor indeks kesegaran sebesar 83,43 poin.

Israel dan China miliki skor indeks kesegaran sama-sama sebesar 82,84 poin. Sedangkan, Islandia https://sousaudavelefeliz.com/ berada di rangkaian kedelapan dengan skor indeks kesegaran sebesar 82,25 poin.

Sebagai informasi, penilaian indeks ini meliputi berapa orang sehat dan miliki akses ke fasilitas yang diperlukan untuk merawat kesehatannya. Hal tersebut termasuk pula pengeluaran kesehatan, sistem kesehatan, aspek risiko dan penyakit, dan juga tingkat kematian.

Penularan influenza sedang meningkat di Jepang dan para pakar memperingatkan bahwa angka penularan yang meningkat itu dapat membawa negara ini hadapi wabah influenza yang belum pernah terjadi.
Institut Penyakit Menular Nasional dan fasilitas lainnya menyebutkan sekitar 5.000 institusi kesegaran di seluruh Jepang melaporkan total 47.346 masalah influenza dalam sepekan sampai 1 Oktober, meningkat sekitar 12.000 dari pekan sebelumnya.

Rata-rata pasien influenza per institusi kesegaran adalah 9,57. Berdasarkan information tersebut, pejabat kesegaran memperkirakan di Jepang terkandung sekitar 330.000 masalah influenza.

Institusi kesegaran di Tokyo dan 13 provinsi lainnya tiap-tiap menanggulangi biasanya lebih dari 10 masalah pada periode yang sama. Provinsi-provinsi tersebut diperkirakan barangkali mengalami wabah influenza besar dalam empat pekan mendatang.

Info Terupdate Kesehatan di Jepang Yang Resmi Rilis

Sebuah klinik anak di Distrik Meguro, Tokyo, menanggulangi pasien anak dalam jumlah besar dengan tanda-tanda influenza atau pilek. Staf klinik menyebutkan jumlah pasien dengan tanda-tanda influenza meningkat dua kali lipat dibandingkan periode yang sama th. lalu. Mereka menyebutkan jadi banyak pasien yang hasil tesnya positif influenza atau COVID-19.

“Tahun ini sama sekali berbeda. Kami selalu harus beroperasi setelah jam penerimaan untuk menanggulangi seluruh pasien itu,” kata kepala klinik dr. Nihei Koichi.

Top 3 Berita Hari Ini tentang Menteri Kesehatan Jepang, Keizo Takemi belum lama ini merencanakan mewajibkan tes tuberkulosis (TBC) pada wisatawan yang singgah ke negaranya. Ada enam negara yang terkena ketetapan tersebut yakni Myanmar, Fillipina, Vietnam, China, Nepal dan Indonesia.

Baca juga: Kenapa Orang Bisa Cegukan? Pelajari Proses dan Faktor Penyebabnya

Menanggapi rancangan tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan dia sedang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai rancangan ketetapan di itu. Sambil menanti kepastian mengenai wacana ketetapan di Jepang ini, Sandiaga mengajak para wisatawan untuk jadi gencar menentukan liburan di sejumlah destinasi wisata di dalam negeri saja.

Dia menegaskan, berwisata di Indonesia lebih nyaman dan tak harus melakukan tes kesegaran maupun tes TBC. Berita kedua yang banyak diminati adalah tentang pemanasan world .Suhu Bumi yang naik melampaui ambang batas penting yang telah diperingatkan oleh para ilmuwan selama sebagian dekade.

Kondisi ini mampu menimbulkan efek yang amat buruk dan tidak mampu diubah di planet ini dan ekosistemnya. Temuan ini berdasarkan information yang dibagikan oleh seorang ilmuwan iklim terkemuka. Untuk pertama kalinya, suhu biasanya world pada Jumat, 17 November 2023 lebih panas 2 derajat Celsius dibandingkan suhu sebelum akan industrialisasi.

Ambang batas tersebut terlampaui hanya untuk sementara. Berita ketiga yang banyak menarik perhatian adalah tentang tentara Israel telah menargetkan serangan militer ke lantai operasi Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Kerusakan vital pada peralatan medis dilaporkan akibat moment tersebut.

Kenapa Orang Bisa Cegukan? Pelajari Proses dan Faktor Penyebabnya

Cegukan adalah hal yang lumrah dialami banyak orang. Namun, sebagian orang mungkin penasaran, kenapa orang bisa cegukan?

Dilansir dari Better Health Channel, tanda-tanda seseorang mengalami cegukan yaitu terjadi kontraksi tajam diafragma yang terasa tepat di bawah tulang dada.

Saat cegukan, udara tanpa sadar akan tersedot ke tenggorokan dan biasanya berhenti setelah beberapa menit.

Sebelum mengetahui alasa kenapa bisa cegukan, ada baiknya Anda mengetahui apa itu cegukan melalui artikel di bawah ini.

Baca juga: 5 Penyebab Cegukan Terus-menerus dan Cara Mengatasinya

Apa itu cegukan?

Melansir Cleveland Clinic, sebenarnya cegukan adalah kondisi yang terjadi ketika diafragma mengalami kejang berulang-ulang.

Diafragma adalah bagian tubuh berupa otot yang terletak di bawah tulang rusuk. Otot ini memisahkan area dada dan perut yang bergerak ke bawah dan atas saat kita bernapas.

Selama cegukan, diafragma berkontraksi berulang kali dan memicu inhalasi atau proses menghirup udara ke paru-paru secara mendadak yang tidak terkendali.

Pada akhir inhalasi, tulang rawan di pangkal tenggorok tiba-tiba akan menutup ujung atas trakea (saluran pernapasan yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke bronkus) atau glotis (pangkal tenggorok pada lekukan pita suara) dan menghasilkan suara khas cegukan.

Seseorang biasanya akan memiliki frekuensi cegukan konstan dan dapat berkisar dari empat hingga 60 kali dalam satu menit.

Menukil MedicineNet, bukan hanya terjadi pada orang dewasa saja, cegukan juga dapat terjadi pada bayi.

Manfaat cegukan pada bayi salah satunya untuk membantu melatih kekuatan otot yang digunakan bernapas pada saat bayi masih di dalam rahim ibu.

Setelah mengetahui apa itu cegukan, simak juga alasan kenapa orang bisa cegukan.

Baca juga: 10 Cara Mudah Menghilangkan Cegukan Tanpa Minum

Baca juga: Sering Cegukan Gejala Sakit Apa?

Kenapa orang bisa cegukan?

Melansir Healthline, alasan kenapa orang bisa cegukan karena refleks tubuh saat terjadi kontraksi tiba-tiba pada diafragma yang menyebabkan otot-otot dada dan perut bergetar.

Cegukan biasanya terjadi dalam jangka waktu yang pendek dan biasanya kondisi akan kembali normal dalam waktu beberapa menit.

Namun, apabila Anda mengalami cegukan lebih dari 48 jam, kondisi tersebut dikenal dengan istilah cegukan persisten atau cegukan kronis.

Baca juga: 4 Penyebab Cegukan Setelah Makan dan Cara Mengatasinya Baccarat Online Uang Asli

Apa saja faktor penyebab cegukan?

Penyebab cegukan dapat bervariasi, tergantung berapa lama kondisi ini berlangsung:

  • Penyebab cegukan jangka pendek

Berikut ini beberapa faktor penyebab cegukan jangka pendek yang umum terjadi, yaitu:

    1. Makan atau minum terlalu cepat
    2. Mengonsumsi minuman bersoda
    3. Minum minuman yang sangat dingin atau panas
    4. Memiliki makanan yang terlalu panas, berlemak, atau pedas
    5. Konsumsi alkohol
    6. Makan berlebihan
    7. Stres emosional atau kegembiraan
    8. Menghirup asap beracun
    9. Kehamilan
    10. Menelan banyak udara seperti saat mengunyah permen karet atau merokok
    11. Obat-obatan tertentu (seperti obat kecemasan, steroid, atau kemoterapi).
  • Penyebab cegukan jangka panjang

Faktor penyebab cegukan jangka panjang biasanya karena kondisi atau masalah kesehatan tertentu, seperti:

    1. Penyakit hati seperti hepatitis atau tumor
    2. Esofagitis (radang kerongkongan)
    3. Sakit tenggorokan
    4. Acid reflux atau penyakit gastroesophageal reflux
    5. Laringitis (radang laring)
    6. Masalah kesehatan otak seperti cedera otak, tumor otak, dan stroke
    7. Gagal ginjal
    8. Stres atau kecemasan kronis
    9. Efek pasca operasi
    10. Hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif)
    11. Pneumonia
    12. Cedera atau kerusakan pada saraf vagus atau frenik yang mengontrol diafragma
    13. Adanya gangguan pada telinga karena benda asing
    14. Ketidakseimbangan elektrolit.

Setelah menyimak penjelasan apa itu cegukan dan kenapa orang bisa cegukan di atas, Kamu bisa lebih mengenali fenomena tubuh kita.  

Jangan Salah! Ini Cara Bantu Anak Atasi Stres-Cemas

Bantu Anak Atasi Stres – Anak-anak bisa mengalami stres dan gangguan kecemasan sejak usia dini. Umumnya, respons stres anak berbeda di tiap tahapan usia.

Anak-anak biasanya mengalami stres dan kecemasan karena beberapa alasan, mulai dari tekanan belajar atau aktivitas di sekolah, adaptasi di lingkungan baru, hingga dampak dari hubungan keluarga/orang tua yang tak harmonis.

Stres pada anak tidak boleh diabaikan apalagi disepelekan karena dapat berpengaruh pada tumbuh kembangnya. Yuk, kenali cara membantu anak mengatasi stres sesuai usianya agar tepat sasaran.

Anak Usia 4-7 Tahun

Pada rentang usia ini, anak-anak bisa mengalami regresi atau perilaku mundur yang tak sesuai usianya sebagai gejala dari stres atau kecemasan yang ia rasakan. Contohnya, anak usia 4 tahun kembali mengompol seperti yang kerap Bonus New Member 100 dilakukannya pada usia 2 tahun.

Untuk bantu anak mengatasi hal ini, orang tua mesti lebih memerhatikan kondisi mereka. Serta bantu anak-anak tetap patuh pada jadwal atau rutinitas yang sesuai dengan usianya.

Anak Usia 7-10 Tahun

Pada usia 7 tahun ke atas, anak umumnya mulai menyadari situasinya dan lebih mengenal ketakutan. Namun, kekhawatiran dan kecemasan ini seringnya ditunjukkan lewat amarah karena mereka bisa jadi bingung mengungkapkan perasaannya.

Untuk itu, orang tua perlu memberi informasi yang tepat untuk bantu anak mengelola emosinya. Serta lebih mendengarkan kekhawatiran anak.

Anak Usia 10-13 Tahun

Usia 10-13 tahun merupakan rentang waktu yang umumnya memberi tekanan berat pada anak karena aktivitas sekolah dan pekerjaan rumah yang banyak. Bantu dan dampingilah anak untuk melewati masa-masa tersebut.

Caranya, bisa dengan membuat rutinitas, membagi waktu belajar, istirahat, dan bersosialisasi, serta tetap mengapresiasi segala usaha anak.

Anak Usia 13-17 Tahun

Di rentang usia ini, anak yang beranjak remaja rentan mengalami depresi dan perasaan putus asa. Oleh karena itu, orang tua perlu mencermati betul perubahan besar pada tingkah laku anak. Misalnya, sikap menarik diri dari keluarga, mengisolasi diri di kamar, hingga perubahan pola makan dan tidur.

Cobalah untuk tetap terhubung dengan anak dengan mengajaknya berdialog dan mencurahkan isi hati. Hal ini mungkin dapat membantu memotivasi mereka, serta meyakinkan anak kalau mereka tidak sendirian.

Intinya, dalam membantu anak mengelola stres, orang tua bisa mencoba untuk lebih terhubung dengan anak-anak dan meluangkan waktu mendengar keluh kesahnya dengan saksama.

Selain penting untuk memperhatikan kondisi mental anak, orang tua juga perlu mengimbangi dengan menjaga kondisi fisik mereka. Cara menjaga kondisi fisik ini bisa di lakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Pilihlah makanan bergizi seimbang, mulai dari buah, sayur, lemak sehat, susu, protein, dan karbohidrat.

Agar anak tak bosan, Bunda bisa pilih variasi makanan bergizi. Misalnya, memilih alternatif sumber karbohidrat bergizi yang dapat mengisi energi anak untuk beraktivitas. Tak hanya bisa di dapat dari nasi, sumber karbohidrat yang nikmat dan sehat juga bisa di dapatkan dari pilihan mi.

Pastinya pilihlah mi yang lebih sehat, umumnya yang melalui proses pemanggangan (oven). Mi instan yang melalui proses di oven ini biasanya punya air rebusan lebih jernih dan rendah kandungan minyak sehingga lebih sehat untuk di konsumsi anak-anak.

Alternatif mi yang melewati proses oven ini juga sudah cukup mudah di temukan. Kini, tak ada lagi alasan bagi Anda untuk mengabaikan kesehatan demi masa depan yang lebih baik.

Itu dia Cara Bantu Anak Atasi Stres

4 Manfaat Pijat untuk Kesehatan Mental

4 Manfaat Pijat – Secara luas, pijat didefinisikan sebagai manipulasi manual pada otot dan jaringan lunak tertentu lainnya di tubuh termasuk jaringan ikat, ligamen, dan tendon dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan.

Selain manfaat fisik, ternyata pijat juga menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan mental dan emosional lho.

Terbukti bisa meningkatkan relaksasi hingga kebahagiaan, berikut 4 manfaat pijat untuk kesehatan mental yang harus Anda tahu sebagaimana dilansir dari National University of Health Sciences.

1. Meningkatkan relaksasi

Manfaat pijat untuk kesehatan mental yang pertama yaitu meningkatkan relaksasi.

Ketika Roulette Anda merasa rileks, itu dapat menurunkan detak jantung, tekanan darah, konsumsi oksigen, dan kadar hormon stres kortisol. Adapun kondisi ini bermanfaat untuk membantu mengurangi stres dan kecemasan yang kerap menyebabkan depresi.

Kabar baiknya, Anda tak perlu mendatangi tempat pijat untuk mendapatkan manfaat tersebut. Cukup dengan duduk di kursi pijat, Anda sudah bisa merasakan manfaat pijat untuk kesehatan mental.

Penelitian telah menunjukkan bahwa perubahan fisiologis dan psikologis terjadi bahkan setelah Anda duduk di kursi pijat selama 10-15 menit. Untuk mendapatkan manfaat yang lebih signifikan, Anda bisa memadukan terapi pijat dengan aromaterapi yang menenangkan.

2. Mengurangi gangguan tidur

Manfaat pijat untuk kesehatan mental yang kedua yaitu mengurangi gangguan tidur.

Pijat tidak hanya berguna untuk relaksasi sesaat. Pijat juga telah terbukti mampu memperbaiki pola tidur pada semua jenis orang termasuk anak-anak, remaja, serta orang dewasa yang menderita insomnia, palsi serebral, fibromyalgia, migrain, dan masih banyak lagi.

Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang menerima pijatan selama 30 menit sebanyak 2 kali seminggu selama 5 minggu melaporkan penurunan rasa sakit yang signifikan, sehingga mengurangi gangguan tidur.

Jika pijat profesional tidak memungkinkan bagi Anda secara finansial, ajaklah pasangan Anda untuk memijat satu sama lain. Pijatan ringan bahkan hanya selama 3 menit sebelum tidur sudah bisa memberikan perbedaan yang positif.

3. Meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan

Manfaat pijat untuk kesehatan mental yang ketiga yaitu meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan.

Terapi pijat telah diketahui dapat menurunkan stres, mengurangi kecemasan, dan mengurangi sifat mudah marah.

Saat Anda mendapatkan pijatan, akan terjadi peningkatan serotonin dan dopamin di otak. Pada gilirannya, kombinasi dari efek ini mampu menghasilkan perasaan yang lebih bahagia.

Jadi, pertimbangkan untuk melakukan pijat secara rutin jika Anda kerap di landa kesedihan atau emosi negatif lainnya akhir-akhir ini.

4. Meringankan gejala penyakit kronis

Manfaat pijat untuk kesehatan mental yang keempat yaitu meringankan gejala penyakit kronis.

Orang yang menderita penyakit kronis sering kali mengalami tingkat stres yang lebih tinggi. Apabila stres di biarkan terus meningkat, itu dapat memperburuk kondisi yang pada gilirannya menyebabkan lebih banyak stres dan berakhir menjadi lingkaran setan.

Kendati belum terbukti mampu menyembuhkan penyakit apapun, namun terapi pijat telah terbukti bisa membantu meningkatkan kualitas hidup pada banyak orang.

Misal, anak-anak penderita kanker yang di pijat secara teratur di temukan mengalami penurunan efek samping dari pengobatan kanker seperti berkurangnya rasa sakit, kecemasan, dan depresi. Itu artinya, pijat mampu menempatkan anak-anak tersebut pada kondisi psikologis dan fisiologis yang lebih baik agar dapat melawan penyakitnya dengan lebih baik.

Itulah 4 manfaat pijat untuk kesehatan mental. Luar biasa kan, Moms? Jadi, yuk mulai pijat secara teratur!

10 Penyebab Betis Sakit Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

Betis yang terasa sakit saat tidur dapat memicu rasa tidak nyaman dan mengganggu kualitas tidur di malam hari.

Kondisi ini umumnya tidak disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius dan dapat diatasi dengan mengubah posisi kaki saat tidur.

Melakukan perubahan kebiasaan juga diperlukan, seperti berolahraga secara teratur, untuk mendukung kelancaran aliran darah di dalam tubuh sehingga betis tidak sakit lagi saat tidur.

Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab betis sakit saat tidur dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi IBCBET Susah Tidur Malam Hari

Penyebab betis sakit saat tidur

Penyebab betis sakit saat tidur tidak diketahui secara pasti.

Dilansir dari Healthline, betis yang terasa sakit saat tidur umumnya terjadi tanpa penyebab khusus.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh posisi kaki yang salah saat tidur sehingga risiko mengalami nyeri atau kram akan meningkat.

Selain itu, kondisi lainnya juga dapat memicu rasa sakit di area betis. Disarikan dari Healthline dan Prevention, berikut adalah beberapa faktor risiko lainnya yang dapat menjadi penyebab betis sakit saat tidur.

  • Jarang bergerak

Otot perlu diregangkan secara teratur agar bisa meningkatkan kesehatan dan fungsinya.

Jarang bergerak dan berolahraga dapat membuat otot terasa kaku sehingga juga akan meningkatkan risiko betis sakit saat tidur.

Baca juga: Kapan Jam Tidur Malam yang Baik untuk Kesehatan?

  • Menggunakan otot secara berlebihan

Menggunakan otot secara berlebihan, seperti ketika berolahraga, dapat meningkatkan risiko sakit betis saat tidur.

Kondisi ini umumnya dialami oleh para atlet dan tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah rasa sakit yang akan muncul.

  • Duduk dengan posisi yang salah

Duduk dengan kaki yang disilangkan atau jari-jari kaki yang tidak menapak dengan lurus dapat membuat Anda mengalami kram atau nyeri betis di malam hari.

Pasalnya, kebiasaan ini dapat memperpendek otot betis sehingga risiko untuk mengalami kram akan lebih besar.

  • Terlalu lama berdiri

Terlalu lama berdiri sudah terbukti dapat meningkatkan risiko nyeri betis saat tidur, dibandingkan dengan orang-orang yang lebih sering duduk.

Pasalnya, berdiri terlalu lama dapat membuat darah dan cairan menumpuk di area tubuh bagian bawah sehingga akan menyebabkan ketidakseimbangan cairan tubuh.

Baca juga: Adakah Manfaat Olahraga sebelum Tidur? Berikut Penjelasannya…

  • Mengalami penyusutan tendon

Tendon yang menghubungkan otot dan tulang dapat memendek seiring dengan bertambahnya usia.

Kondisi ini akan meningkatkan risiko betis sakit, khususnya ketika Anda mulai memasuki usia 50 tahun.

  • Tidur dengan posisi yang salah

Tidur dengan telapak kaki yang menekuk dapat memperpendek otot betis.

Ketika Anda tidur dengan posisi ini dengan waktu yang lama, risiko kram dan nyeri dapat meningkat.

  • Mengalami dehidrasi

Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi akan meningkatkan frekuensi kram otot, khususnya di malam hari.

Pasalnya, dehidrasi dapat mengganggu keseimbangan elektrolit di dalam darah sehingga memicu kram dan nyeri.

  • Mengalami kekurangan nutrisi

Kekurangan nutrisi, seperti kalsium, magnesium, dan kalium, dapat menjadi salah satu penyebab kram dan nyeri kaki.

Meskipun begitu, faktor risiko ini belum dapat dibuktikan secara medis sehingga diperlukan penelitian yang lebih lanjut.

  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat, seperti obat untuk tekanan darah tinggi dan obat asma, dapat meningkatkan risiko nyeri dan kram otot di malam hari.

Pasalnya, jenis-jenis obat ini akan memengaruhi neuron motorik dan reseptor di dalam tubuh yang juga memicu kram dan nyeri.

Baca juga: Bagaimana Posisi Tidur saat Nyeri Haid? Berikut Penjelasannya…

  • Memiliki masalah kesehatan tertentu

Masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes, hipertensi, radang sendi, gangguan neurologi, dan depresi, dapat menyebabkan kram otot.

Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat disebabkan oleh obat yang dikonsumsi. Namun, beberapa orang juga akan mengalami gangguan saraf yang juga akan memicu rasa sakit di area betis.

Betis yang terasa sakit di malam hari ketika tidur umumnya bukan merupakan masalah kesehatan yang serius.

Meskipun begitu, masalah kesehatan lainnya dapat memicu rasa sakit dan kram sehingga perlu mendapatkan pengobatan dan perawatan secara medis.

Baca juga: Apakah Tidur Siang Bikin Gemuk? Berikut Penjelasannya…

Cara mengatasi betis sakit saat tidur

Betis yang sakit saat tidur umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius dan dapat diatasi sendiri.

Ada beberapa cara mengatasi betis sakit saat tidur, seperti:

  • Memijat area kaki agar otot lebih rileks
  • Melakukan gerakan peregangan dan meluruskan kaki
  • Berjalan dengan tumit
  • Mengompres betis dengan kompres hangat
  • Mengonsumsi obat anti nyeri, seperti ibuprofen

Memahami penyebab betis sakit saat tidur sangatlah penting karena kondisi ini tidak selalu disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika kondisi ini tidak kunjung sembuh atau bertambah serius sehingga bisa mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

7 Minyak Angin Terbaik yang Ampuh Memberikan Kehangatan

7 Minyak Angin Terbaik – Minyak angin mengandung berbagai bahan alami yang baik untuk tubuh. Umumnya, minyak angin memiliki bahan utama mentol dan camphor. Dalam mengatasi nyeri otot atau sendi, kedua bahan ini dapat meredakan peradangan, serta memberikan sensasi dingin diikuti hangat di kulit. Sensasi ini dapat mengurangi rasa nyeri.

Mentol dan camphor juga memiliki aroma yang menyegarkan sehingga bisa membantu meredakan pusing dan sakit kepala, serta gejala mabuk perjalanan, seperti mual dan muntah. Menghirup aroma mentol dan camphor juga bisa melegakan hidung tersumbat dan dada yang terasa sesak.

Rekomendasi Minyak Angin Terbaik yang Bisa Menghangatkan

Ada banyak minyak angin yang dijual bebas di pasaran. Beberapa minyak angin ini juga dilengkapi dengan bahan tambahan, seperti minyak esensial, yang bisa membantu menjaga kesehatan tubuh dan menenangkan pikiran.

Berikut ini beberapa rekomendasi minyak angin terbaik yang bisa membantu memberikan kehangatan

Safe Care Roll On

Harga: Rp17.490

Safe Care merupakan minyak angin aromaterapi roll on Pertama di Indonesia yang sudah terbukti ampuh mengatasi sakit kepala, masuk angin, mabuk perjalanan, hingga gatal-gatal akibat gigitan serangga. Safe Care selalu mengutamakan penggunaan bahan-bahan pilihan yang berkualias, sehingga minyak angin ini aman untuk di oleskan langsung di kulit.

Kandungan mentol dan camphor dalam minyak angin ini memberikan rasa hangat yang tahan lama. Safe Care juga dilengkapi minyak esensial dengan aroma yang menyegarkan. Kandungan minyak esensial ini dapat menenangkan sekaligus meredakan di slot bet 200 nyeri.

Safe Care hadir dalam bentuk roll on yang mudah di gunakan dan travel friendly. Anda bisa menggunakan minyak angin ini di mana saja dan kapan saja. Cukup oleskan Safe Care pada bagian tubuh yang sakit, misalnya di kening, perut, leher, atau dada.

Polar Bear Brand Minyak Angin

Harga: Rp21.969

Polar Bear Brand Minyak Angin dapat di gunakan untuk meredakan sakit kepala, mual, mabuk perjalanan, atau gatal akibat gigitan serangga. Polar Bear Brand Minyak Angin mengandung kombinasi kristal mentol, minyak peppermint, minyak eukaliptus, metil salisilat, camphor, dan timol.

Selain memberikan rasa hangat di kulit, kombinasi bahan-bahan tersebut bisa memberikan efek aromaterapi yang dapat mengalihkan perhatian dari sakit, mual, atau gatal. Oleskan obat ini secukupnya, 3–4 kali sehari ke bagian tubuh yang terasa sakit atau nyeri.

Minyak Angin Cap Kapak

Harga: Rp45.100

Minyak Angin Cap Kapak bisa membantu meredakan sakit kepala, mabuk perjalanan, pilek, dan nyeri akibat encok, keseleo, atau terkilir. Selain mentol dan camphor, Minyak Angin Cap Kapak juga mengandung metil salisilat, minyak eukaliptus, dan minyak esensial.

Minyak eukaliptus di dalam Minyak Angin Cap Kapak dapat meredakan peradangan. Dengan begitu, nyeri akibat cedera sendi atau otot bisa terasa lebih ringan. Cara pakainya mudah, cukup oleskan Minyak Angin Cap Kapak secukupnya pada area yang sakit, sebanyak 3–4 kali sehari.

Cap Lang Minyak Angin

Harga: Rp7.577

Cap Lang Minyak Angin bermanfaat untuk membantu meredakan gejala masuk angin, pusing, mabuk perjalanan, mual, pegal-pegal dan gatal-gatal karena gigitan nyamuk maupun serangga. Minyak angin ini terbuat dari kombinasi mentol, minyak eukaliptus, dan metil salisilat.

Untuk menggunakan Cap Lang, cukup oleskan minyak angin ini secukupnya pada bagian tubuh yang sakit atau membutuhkan.

Freshcare

Harga: Rp15.153

Freshcare adalah minyak angin roll on yang di lengkapi aromaterapi. Minyak angin ini berkhasiat untuk meringankan pusing, sakit kepala, perut kembung, masuk angin, dan mabuk perjalanan. Freshcare juga bisa meredakan gejala flu, pegal-pegal, dan gatal akibat gigitan seranggga.

Selain mentol dan camphor, Freshcare juga di perkaya dengan minyak zaitun dan minyak esensial. Untuk meringankan keluhan masuk angin atau mabuk perjalanan, cukup oleskan minyak angin ini sesuai kebutuhan.

Minyak Angin Cap Bunga Putih

Harga: Rp62.700

Minyak Angin Cap Bunga Putih bisa memberikan kehangatan dan membantu meredakan gejala masuk angin, sakit kepala, maupun perut kembung. Minyak angin ini juga dapat di gunakan untuk membantu mengurangi nyeri otot dan gatal-gatal akibat gigitan serangga.

Mengandung kombinasi minyak wintergreen, kristal mentol, minyak eukaliptus, camphor, dan minyak lavender. Kandungan wintergreen di dalam minyak angin ini dipercaya bisa meredakan rasa nyeri, pilek, dan juga perut kembung.

Untuk mendapatkan kehangatannya, cukup oleskan Minyak Angin Cap Bunga Putih secukupnya di perut, dada, pelipis, maupun bagian tubuh lain yang terasa nyeri.

Aromatic 1001

Harga: Rp15.859

Aromatic 1001 merupakan minyak angin yang dapat membantu meredakan masuk angin, mual, dan sakit kepala. Minyak angin ini mengandung mentol, camphor, dan minyak esensial.

Minyak angin ini tersedia dalam bentuk roll on. Gunakan minyak angin ini dengan cara di oleskan secukupnya pada kening, leher, atau bagian tubuh lain yang membutuhkan.

Minyak angin memang salah satu pilihan obat yang praktis dan dapat meredakan berbagai kondisi. Namun, perlu di ingat bahwa minyak angin hanya bisa meredakan gejala yang di alami, bukan mengatasi penyakitnya.

Jika keluhan yang di alami memburuk atau tidak kunjung reda setelah 7 hari menggunakan minyak angin, konsultasikanlah kondisi Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Pengertian Sehat Menurut WHO dan Aspek Aspek Kesehatan

Pengertian Sehat Menurut WHO – Sehat adalah istilah yang berkaitan erat dengan kondisi tubuh manusia. Kondisi tubuh seseorang di katakan apabila setiap organ manusia. Kondisi tubuh seorang di katakan apabila setiap organ dan bagian dalam tubuh bekerja sesuai fungsinya.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai definisi kata sehat, simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Sehat Menurut WHO

Di kutip dari buku Promosi dan Advokasi Kesehatan yang di tulis oleh Dwi Widyadiningsih dan Dwi Suharyanta, berikut definisi atau pengertian sehat menurut WHO

Berdasarkan pengertian tersebut, kata sehat memiliki artian sebagai suatu kondisi atau keadaan mental, fisik, dan kesejahteraan sosial yang menjadi satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan

Mengutip dari situs resmi WHO, penjelasan mengenai kata sehat lebih lanjut yakni daftar sbobet

“The enjoyment of the highest attainable standard of health is one of the fundamental rights of every human being without distinction of race, religion, political belief, economic or social condition”

Artinya, hak atas kondisi tubuh yang sehat atau kesehatan sebagai salah satu hak dasar yang di miliiki oleh setiap individu harus di hormati dan di penuhi oleh negara tanpa membedakan suku, agama, latar belakang politik, ekonomi maupun kondisi sosial.

Pengertian Sehat Menurut WHO

Baca Juga : https://harrisandbaker.com/cara-mudah-menjaga-kesehatan-kaki/

Aspek Kesehatan

Di kutip dari buku Ilmu Kesehatan: Untuk Sekolah Menegah Kejuruan yang di tulih oleh Heru Nurcahyo, berdasarkan pengertian kata sehat menurut WHO di atas, berikut beberapa aspek yang tidak lepas dari kesehatan tubuh manusia, yakni

1. Kesehatan Fisik

Kesehatan Fisik adalah kondisi yang di miliki tubuh manusia yang mana setiap organ atau bagian tubuh manusia berfungsi dengan baik. Seseorang yang di katakan sehat apabila tidak merasakan sakit atau keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit

2. Kesehatan Mental

Kesehatan mental biasnya di sebut sebagai kesehatan jiwa atau kesehatan rohani adalah kondisi yang berkaitan erat dengan tiga komponen dalam jiwa manusia, yakni

1. Pikiran yang sehat terlihat dari cara berpikir atau jalan pikiran.
2. Emosional yang sehat dapat di lihat dari cara seseorang dalam mengekspresikan emosi dan perasaannya
3. Spritual yang sehat tercemin dari seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan, dan lain sebagainya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Contohnya dengan menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang di anut.

3. Kesehatan Sosial

Kesehatan sosial adalah kondisi yang mana manusia mampu mewujudkan interaksi tanpa membedakan perbedaan suku, ras, maupun warna kulit, sehingga tercipta rasa toleransi dan persatuan. Dapat di lihat dari cara seseorang berinteraksi dan mengambil sikap ketika menghadapi orang lain

 

Cara Mudah Menjaga Kesehatan Kaki

Menjaga Kesehatan Kaki – Kamu perlu untuk menjaga kesehatan kaki karena kesehatan kaki turut berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh. Menjaga kesehatan kaki juga sebenernya tidak sulit, karena ada beragam perawatan sederhana yang mudah untuk di lakukan .

Sadar atau tidak, kesehatan kaki penting untuk dijaga karena kaki di perlukan untuk menopang tubuh ketika berdiri dan berjalan. Fungsinya yang cukuo vital ini membuatmu perlu untuk menerapkan cara menjaga kesehatan kaki yang bener, agar kesehatannya tetap terjaga sehingga kamu bisa beraktivitas dengan nyaman

Berbagai Perawatan Kaki yang Dapat Dilakukan

Jika kamu tidak menjaga kesehatan kaki dengan baik, ada beberapa gangguan kesehatan yang mengintai, mulai dari permasalahan kulit kaki kering, kaki pecah pecah, munculnya kutil, cantengan, hingga infeksi jamur kuku.

1. Menjaga Kebersihan Kaki

Cara paling simpel dalam menjaga kesehatan kaki adalah membersihkan kaki secara rutin. Kamu harus membersihkan kaki dan sela sela jarii kaki menggunakan sabun dan air hangat setiap beraktivitas.

2. Mengoleskan Pelembab

Setelah kaki selesai di bersihkan dan kembali kerang, jangan lupa juga untuk mengoleskan pelembab atau losion ke kaki, agar kelembapannya tetap terjaga. Jika kulit keringmu kering atau pecah pecah, kamu bisa mengoleskan pelembap yang mengandung petroleum jelly.

3. Memijat Kaki

Ingin memanjakan diri tapi tetap membawa dampak positif bagi kesehatan? Memijat kaki dapat menjadi salah satu jawabannya. Meskipun terkesan sepele, pijatan pada kaki bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan mengurangi ketegangan otot kaki. Anda bisa melakukan pijat kaki di rumah, ataupun menggunakan bantuan tenaga ahli, seperti pijat refleksi.

Menjaga Kesehatan Kaki

Baca Juga : https://harrisandbaker.com/cari-tahu-cara-menjaga-kesehatan-ginjal/

4. Menggunakan Kuku Secara Berkala

Untuk kesehatan kaki, kamu juga perlu merawat kuku kaki dengan benar. Caranya tidak sulit. Kamu hanya perlu mengguntung kuku secara teratur atau saat kamu mulai merasa tidak nyaman dengan kuku kaki yang mulai memanjang

Ingat, hindari memotong kuku kaki terlalu pendek atau terlalu dekat dengan lengkungan kuku, karena hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya cantengan

5. Menggunakan Sepatu Yang Nyaman

Menggunakan sepatu yang nyaman dan sesuai dengan ukuran kaki dapat menjaga peredaran darah di kaki tetap lancar. Disarankan untuk membeli sepatu pada sore hari, karena ukuran kaki pada saat itu cenderung lebih besar sehingga ukuran sepatu yang di pilih tidak kekecilan dan bahkan nyaman di gunakan sepanjang hari

Untuk menghindari iritasi pada kulit kaki, pastikan juga sepatu yang kamu gunakan memiliki sol yang tebal, dengan bagian atas terbuat dari bahan yang lembut.

Cari Tahu Cara Menjaga Kesehatan Ginjal

Menjaga Kesehatan Ginjal – Ginjal adalah organ seukuran kepalan tangan yang terletak di bagian bawah tulang rusuk, tepatnya di kedua sisi tulang belakang. Organ ini memiliki fungsi yang cukup penting untuk tubuh. Kedua ginjal berfungsi untuk menyaring produk limbah, kelebihan air, dan kotoran lain dari darah. Produk limbah ini kemudian di simpan di kandungan kemih dan kemudian di keluarkan melalui urine.

Selain itu, ginjal juga mengatur kadar pH, garam, dan kalium dalam tubuh. Mereka juga menghasilkan hormon yang mengatur tekanan daran dan mengontrol produksi sel darah merah. Ginjal juga bertanggung jawab untuk mengaktifkan bentuk vitamin D yang membantu tubuh menyerap kalsium untuk membangun tulang dan mengatur fungsi otot.

Tips Menjaga Kesehatan Ginjal

Berikut bebarapa tips untuk membantu menjaga kesehatan ginjal yang wajib kamu ikuti:

Cukupi Kebutuhan Air

Minum banyak cairan akan membantu ginjal berfungsi dengan baik. Jika urine berwarna seperti jerami, atau bahkan lebih gelap, itu mungkin tanda dehidrasi. Saat cuaca panas, saat berpergian di negara panas atau saat berolahraga berat, kamu juga perlu minum lebih banyak air dari biasanya untuk mengganti cairan yang hilang karena berkeringat.

Menjaga Kesehatan Ginjal

Baca Juga : https://harrisandbaker.com/perlu-tahu-cara-menjaga-kesehatan-telinga-yang-tepat/

Makan Makanan Sehat

Pola makan seimbang akan memastikan kamu mendapatkan semua vitamin dan mineral yang di butuhkan tubuh. Perbanyak makan buah dan sayuran, dan biji bijian seperti pasta gandum, roti dan nasi. Hindari makan terlalu banyak makanan asin atau berlemak.

Perhatikan Tekanan Darah

Periksakan tekanan darah secara teratur. Tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala, tetapi dapat meningkatkan risiko masalah ginjal dan jantung. Kamu bisa mendapatkan pemeriksaan tekanan darah sederhana, cepat dan tanpa rasa sakit secara gratis di fasilitas kesehatan terdekat.

Jangan Merokok atau Minum Alkohol Berlebihan

Cobalah berhenti merokok sepenuhnya dan batasi jumlah alkohol yang kamu minum. Baik pria maupun wanita di sarankan untuk tidak minum lebih dari 14 unit alkohol seminggu secara teratur. Minum terlalu banyak alkohol dan merokok sama sama meningkatkan tekanan darah.

Jaga Berat Badan Ideal

Menjadi terlalu berat atau kelebihan berat badan akan meningkatkan tekanan darah, yang berdampak buruk bagi ginjal. Cobalah untuk menjaga berat badan tetap sehat dengan tetap aktif dan tidak makan berlebihan.

Indeks massa tubuh (BMI) adalah cara yang berguna untuk memeriksa apakah kamu memiliki berat badan yang sehat. Kamu dapat menggunakan kalkulator berat badan sehat untuk menghitung BMI. Lakukanlah setidaknya 150 menit latihan intensitas sedang, seperti berjalan kaki, bersepeda atau berenang, setiap minggu untuk mengembalikan berat badan ke angka ideal

Perlu Tahu, Cara Menjaga Kesehatan Telinga yang Tepat

Cara Menjaga Kesehatan Telinga – Telinga merupakan salah satu pasca indera manusia yang memiliki peran penting dalam proses pendengaran manusia. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk merawat dan menjaga kesehatan telinga sebaik mungkin. Namun, bagaimanakah cara menjaga kesehatan telinga yang baik dan benar?

Salah satu cara adalah dengan menggunakan pelindung telinga saat berada di lingkungan yang bising, seperti pabrik, bengkel kendaraan, dan lain lain. Pasalnya, suara bising yang di dengar secara terus menerus dapat membuat kemampuan pendegaran menjadi berkurang.

Mari simak cara menjaga kesehatan telinga lainnya melalui artikel berikut ini.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Telinga

Secara alami, kelenjar lemak (sebasea) dan kelenjar keringat memproduksi serumen atau kotoran telinga untuk melindungi telinga dari zat atau partikel asing, seperti debu dan kuman patogen yang dapat memengaruhi kemampuan pendengaran.

Namun, produksi serumen yang berlebihan dan menumpuk justru bisa berdampak pada kualitas pendengaran seseorang. Sebagai upaya untuk menghindari kondisi tersebut, setiap individu di anjurkan untuk menjaga kesehatan telinga sebaik mungkin

Selain itu, perlu dipahami pula bahwa menjaga kesehatan telinga menjadi hal yang penting di lakukan untuk menghindar gangguan pendengaran. Pasalnya, kemampuan pendengaran setiap manusia juga dapat menurun seiring dengan pertambahan usia.

Cara Menjaga Kesehatan Telinga yang Tepat dan Mudah Dilakukan

Terdapat sejumlah cara menjaga telinga yang tepat dan mudah di lakukan. di antaranya adalah membersihkan telinga secara berkala dengan cara yang benar, tidak menggunakan earphone terlalu lama, menghindari paparan suara yang terlalu bising, memastikan telinga selalu dalam kondisi kering. Serta melakukan pemeriksaan telinga secara rutin. Berikut masing masing penjelasaan nya

Cara Menjaga Kesehatan Telinga

Baca Juga : https://harrisandbaker.com/sehat-itu-mahal-ciri-ciri-kamu-memiliki-tubuh-sehat/

1. Membersihkan Telinga Dengan Benar.

Cara menjaga kesehatan telinga yang pertama adalah dengan membersihkan telinga menggunakan metode yang tepat, seperti menggunakan obat tetes telinga atau minyak zaitun terlebih dahulu untuk melunakan kotoran telinga. Setelah itu, biarkan kotoran telinga yang telah melunak tersebut untuk keluar dengan sendirinya.

2. Tidak Menggunakan Earphone Terlalu Lama

Tips menjaga telinga berikutnya yaitu tidak menggunakan earphone terlalu lama. Pasalnya, penggunaan earphone terlalu lama di ketahui dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran, terlebih jika mendengarkan suara dengan volume yang terlalu keras. Maka dari itu, ada baiknya untuk membatasi penggunaan earphone agar tidak lebih dari satu jam dalam sehari.

3. Menghindari Suara yang Terlalu Bising

Terlalu sering berada di lingkungan yang bising, seperti pabrik atau bengkel kendaraan, berisiko menurunkan kemampuan dan kualitas pendengaran seseorang. Namun, jika terpaksa harus berada di lingkungan yang bising dan terpapar suara bising dalam jangka waktu lama, ada baiknya untuk menggunakan pelindung telinga (earplug) sebagai upaya menjaga telinga.

4. Memastikan Telinga Selalu Kering

Menjaga telinga agar selalu kering juga menjadi salah satu cara menjaga  telinga yang penting untuk di lakukan. Sebetulnya, mengapa kita harus menjaga telinga tetap kering?

Perlu di ketahui bahwa telinga yang lembab dan basah dapat menjadi tempat bagi bakteri, jamur, atau kuman patogen lainnya untuk berkembang biak. Jika dibiarkan, kondisi ini berisiko menyebabkan infeksi dan peradagan pada bagian luar maupun dalam telinga.

5. Melakukan Pemeriksaan Telinga Secara Rutin

Melakukan pemeriksaan telinga rutin ke dokter spesialis THT-BKL adalah salah satu cara merawat kesehatan telinga yang tak kalah penting. Pemeriksaan ini dapat di lakukan untuk mendeteksi gangguan pendengaran serta memastikan tidak ada penumpukan serumen berlebihan di dalam liang telinga.

Sehat Itu Mahal, Ciri Ciri Kamu Memiliki Tubuh Sehat!

Sehat Itu Mahal – Memiliki tubuh yang sehat itu mahal. Apakah kamu yakin bahwa tubuh kamu dalam kondisi sehat? Terkadang orang menggangap bahwa dirinya sehat dan baik baik saja namun kenyataan nya tidak demikian

Tubuh yang nampak sehat belum tentu benar benar dalam kondisi bugar. Sebab, orang jarang menyadari bahwa dirinya tidak sehat atau sedang dalam kondisi sakit meski tidak terlihat.

Nah ini dia ciri ciri tubuh yang sehat dan bugar. Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini, Beauties!

1. Memiliki Rambut Tebal dan Kuku Kuat

Rambut yang tumbuh tebal dan kuku yang tidak mudah patah merupakan tanda kesehatan yang baik. Rambut rontok dan kuku rapuh dapat menjadi salah satu tanda kekurangan nutrisi seperti zat besi, vitamin D, serta nutrisi penting lainnya.

2. Gigi dan gusi sehat.

Gigi yang kuat dan gusi merah muda merupakan indikator tubuh yang sehat. Mulut juga merupakan salah satu tempat berkembang biak bakteri, tetapi tidak berbahaya. Namun, jika kebersihan mulut tidak dirawat maka bakteri dapat berbahaya karena bisa menyebabkan infeksi mulut, gigi kropos, dan penyakit periodontal.

3. Tubuh Berenergi

Ciri ciri badan yang sehat berikutnya yaitu di saat kamu bangun dari tidur, tubuh terasa segar dan bersemangat dalam menjalani hari. Hal tersebut berarti tubuh kamu memiliki energi yang cukup, Kebanyakan orang yang sakit atau kekurangan vitamin akan merasakan lelah, letih, mengantuk, dan tidak bersemangat.

Sehat Itu Mahal

Baca Juga : https://harrisandbaker.com/catat-ini-pola-hidup-sehat-yang-benar-dan-manfaatnya/

4. Jarang Mengalami Sakit Kepala

Orang yang memiliki tubuh sehat akan jarang mengalami sakit kepala. Pada saat tertentu setiap orang mengalami sakit kepala yang di karenakan hasil dari stres dan ketegangan otot tetapi hal ini normal, sakit kepala hanya berlangsung sebentar pada orang yang memiliki tubuh sehat.

5. Nafas Segar.

Nafas yang segar juga dapat menjadi salah satu ciri ciri badan sehat. Sebab, bau mulut merupakan tanda umum kesehatan karena sistem kekebalan juga terdapat di usus.

6. Mempunyai Kulit Yang Sehat

Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Kondisi kulit di wajah dan leher tidak hanya mewakili karakteristik genetik seseorang, tetapi juga memilik pengaruh terhadap kesehatan.

7. Kedua Mata Jernih

Mata juga dapat menjadi tolak ukur kesehatan tubuh. Orang yang kurang istirahat, sedih, dan depresi, juga bisa terlihat dari matanya. Mata yang terlihat jernih menunjukan tidak adanya penyakit tersembunyi dan kamu dalam kondisi yang baik.

Nah Beauties, itu dia ciri ciri seseorang memiliki tubuh yang sehat. Jadi bagaimana, apakah kamu termasuk orang yang bener bener sehat? atau justru kamu memiliki salah satu tanda bahwa kamu sedang dalam kondisi tidak baik baik saja?

Catat, Ini Pola Hidup Sehat Yang Benar Dan Manfaatnya

Hidup Sehat Yang Benar – Pola hidup setiap orang sangat di pengaruhi oleh kebiasaan atau gaya hidup sehari hari. Kebiasaan inilah yang akan berdampak pada kesehatan tubuh hingga jangka panjang. Itulah mengapa setiap orang di anjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat agar berdampak baik terhadap kondisi fisik maupun mental. Saat fisik dan mental sehat, maka segala aktivitas harian bisa lebih lancar dan produktivitas pun meningkat.

Sebelum mengetahui manfaat dan tips menerapkan pola hidup sehat, anda sebaiknya memahami pengertiannya terlebih dahulu. Menurut penejelasan dalam laman resmi Kementrian Kesehatan RI, pola hidup sehay adalah hidup bebas dari masalah kesehatan jasmani dan rohani. Hidup sehat ini bisa di maknai ketika seseorang sehat secara fisik tanpa mengalami masalah kesehatan. Lantas, apa saja manfaat dan tips menjaga pola hidup sehat? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Manfaat Menerapkan Pola Hidup Sehat

Menerapkan pola hidup sehat sebenarnya bisa di mulai dari kebiasaan kebiasaan kecil yang Anda lakukan setiap hari. Menerapkan pola hidup seperti ini bukan hanya bermanfaat untuk masa sekarang, tetapi juga sangat penting untuk kesehatan di masa depan.

Ibaratnya, tubuh yang sehat merupakan salah satu investasi yang cukup berharga di kemudian hari. Oleh karena itu Kementrian Kesehatan RI mendorong setiap orang untuk bisa menerapkan pola hidup sehat karena memiliki beberapa manfaat, di antaranya :

  • Lebih Bahagia

Selain bermanfaat untuk kesehatan fisik, pola hidup sehat juga bisa meningkatkan suasana hati Anda. Hal ini di karenakan hidup yang di imbangi dengan pola makan sehat dan rutin berolahraga mampu meningkatkan produksi hormon endorphin yang ada dalam tubuh sehingga membuat Anda merasa lebih bahagia dan rileks

  • Lebih Berenergi

Manfaat pola hidup sehat yang tak kalah penting yaitu mampu meningkatkan pasokan energi yang di butuhkan oleh tubuh. Untuk melakukan aktivitas sehari hari, Anda tentu membutuhkan energi yang cukup supaya tidak mudah lelah. Menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, tidur yang cukup, dan rajin minum air putih bisa memenuhi kebutuhan energi harian.

Hidup Sehat Yang Benar

Baca Juga : https://harrisandbaker.com/benarkah-cacingan-menyebabkan-stunting-pada-anak/

  • Mengurangi Risiko Penyakit

Menerapkan pola hidup sehat tentu akan membantu Anda terhindar dari risiko penyakit, baik di masa sekarang hingga masa depan. Sebab, pola hidup sehat bisa meningkatkan sistem imunitas tubuh dan membantu melawan radikal bebas yang menyerang tubuh.

Tips Menjaga Pola Hidup Sehat

Sebenernya untuk menerapkan pola hidup sehat tidak membutuhkan banyak biaya dan tenaga ekstra. Anda bisa memulai pola hidup ini dari kebiasaan kebiasaan kecil setiap hari, misalnya sebagai berikut

  • Atur Pola Makan Dengan Tepat

Apa yang anda makan pasti akan memengaruhi fungsi tubuh untuk bekerja. Maka dari itu, penting bagi anda untuk memerhatikan setiap makanan yang di konsumsi agar kebutuhan nutrisi harian dapat tercukupi dengan baik.

  • Rutin Berolahraga

Pola makan sehat saja tidak cukup, Anda juga perlu menyeimbangkan dengan rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga. Anda bisa memilih olahraga yang sesuai dengan minat dan kondisi tubuh.

  • Mencukupi Waktu Tidur

Ternyata salah satu upaya untuk menerapkan pola hidup sehat yaitu dengan memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas. Usahakan untuk tidak banyak begadang pada malam hari karena akan berdampak buruk terhadap kesehatan.

  • Kelola stres dengan baik

Kenyataanya stres tidak dapat dihindari sepenuhnya, namun anda bisa mengelolanya agar tubuh lebih sehat. Mengelola stres dengan baik bisa membantu menurunkan risiko penyakit berbahaya, menguatkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

  • Banyak Minum Air Putih

Pola hidup sehat yang benar juga tidak terlepas dari pemenuhan kebutuhan cairan harian. Sebab, ada beragam manfaat minum air putih bagi tubuh, mulai dari mencegah dehidrasi, menjaga kesehatan pencernaan dan lain sebagainya

  • Jaga Kebersihan Diri Dan Lingkungan

Anda juga di anjurkan untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan saat menerapkan pola hidup sehat. Kebiasaan menjaga kebersihan bisa membantu anda terhindar dari berbagai virus atau kuman penyebab penyakit.

Meski bisa di mulai dari kebiasaan kecil, namun penerapan pola hidup sehat memang tidak mudah. Sebab, salah satu hal yang paling sulit di lakukan adalah mempertahankan kebiasaan tersebut hingga jangka panjang. Keinginan untuk memulai hidup pola hidup yang sehat bisa saja menurunkan ketika niat tidak cukup kuat.

Benarkah Cacingan Menyebabkan Stunting Pada Anak?

Cacingan Menyebabkan Stunting – Pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah cacingan atau sesuatu penyakit yang di sebabkan oleh beberapa jenis cacing yang menginfeksi tubuh manusia. Menurut Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, di tahun 2021 terdapat 26 kabupaten dan kota yang memiliki angka prevalansi cacingan di atas 10%, dan 66 kabupaten dan kota yang memiliki angka prevelensi cacingan di bawah 5% . Selain umum di temui di sekitar kita, cacingan adalah salah satu jenis penyakit tropis yang menjadi prioritas untuk di tangani di Indonesia.

Meskipun Penyakit cacingan umum di temui di sekitar kita, namun benarkah jika cacingan dapat menyebabkan stunting pada anak?

Hubungan antara Cacingan dan Stunting

Faktanya , jika di tangani dengan tepat, cacingan dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting! Hal ini di sampingkan oleh Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Pimprim Basarah Yanuasuro, Sp.A (K), yang dikutip dari antara news. Menurutnya , meskipun cukup umum di temui di sekitar kita , sayangnya masih banyak pihak yang mengabaikan cacingan.

Cacingan dapat menyebabkan stunting karena akan mengganggu penyerapan asupan gizi, terutama karbohidrat dan protein, pada anak. Kalau tidak di tangani dengan serius, cacingan dapat menyebabkan malnutrisi kronis. Akibatnya , IQ dan kemampuan intelektual anak menjadi berkurang, yang berpotensi menurunkan daya saing mereka

Gejala Cacingan dan Cara Mencegahnya.

Sudah tau kalau cacingan bisa meninngkatkan resiko stuntin. Karena itu, harus waspada terhadap penyakit ini. Jika sudah muncul beberapa tanda tanda ini, segera periksalah anak ke dokter atau puskesmas terdekat.

Cacingan Menyebabkan Stunting

Baca Juga : https://harrisandbaker.com/cara-menjaga-kebersihan-lingkungan-yuk-terapkan/

  1. Gatal di sekitar anus, terutama di malam hari
  2. Gelisah atau tidak nyaman saat tidur karena sering menggaruk bagian tubuh di sekitar anus
  3. Kemerahan atau iritasi kulit di sekitar anus
  4. Perut sering terasa sakit
  5. Kurang nafsu makan hingga mengalami penurunan berat badan
  6. Perut menjadi buncit
  7. Terlihat potongan kecil mirip benang putih dan berbentuk seperti staples pada feses anak

Naah sebelum timbul gejala, wajib mencegah cacingan agar tidak menjangkit tubuh anak. Untuk memutus mata rantai cacingan, kita bisa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang tak di sarankan oleh Kemenkes dengan cara berikut ini.

  1. Memberikan obat cacing secara rutin setiap 6 bulan sekali mulai dari anak usia 2-12 tahun
  2. Membiasakan anak rajin cuci tangan menggunakan sabun, terutama setelah bermain
  3. Memotong kuku anak secara rutin
  4. Memperhatikan kebersihan makanan yang di konsumsi anak setiap harinya
  5. Mengingatkan anak untuk memakai alas kaki yang bersih ketika bermain di luar ruangan,
  6. Mencuci pakaian dengan air panas dan mengerikannya di bawah terik matahari
  7. Mengingat anak untuk memakai pakaian yang bersih

Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan, Yuk Terapkan

Cara Menjaga Kebersihan – Mengetahui Cara Kebersihan lingkungan dengan baik perlu di ketahui. Pasalnya, tingkat kebersihan lingkungan juga berpengaruh terhadap kesehatan.

Untuk menjaga kesehatan tubuh, Anda perlu memastikan lingkungan yang anda tinggali terjaga bersihnya, seperti terbebas dari sampah berserakan.

Lantas, bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan dengan benar? Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini dan terapkan dalam kehidupan sehari hari.

Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan Agar Tetap Nyaman dan Sehat

Di mana pun Anda berada, menjaga keberhasilan lingkungan penting untuk di lakukan. Selain berpengaruh pada kesehatan, manfaat lingkungan yang bersih cukup beragam.

Untuk itu, Anda perlu bener bener memahami bagaimana cara menjaga keberhasilan lingkungan secara tepat. Nah, berikut beberapa upaya yang dapat anda lakukan.

1. Membuang Sampah Pada Tempatnya

Sebagian besar tempat yang anda kunjugi atau tinggali pasti menyediakan tempat sampah di beberapa area.

Untuk itu, pastikan Anda telah membuang sampah pada tempatnya.

Tidak membuang sampah sembarangan merupakan hal utama yang di perlu di perhatikan dalam menjaga kebersihan lingkungan.

2. Memisahkan Jenis Sampah

Selain membuang sampah pada tempatnya, memisahkan sampah sesuai jenisnya juga tak kalah penting.

Kini, sudah banyak tersedia tempat sampah yang di pisahkan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik

Usahakan untuk membuang sampah sampah sejenis logam , plastik kaca, atau karet pada tong sampah anorganik, dan buang sampah basah seperti kulit buah.

Cara Menjaga Kebersihan

Baca Juga : https://harrisandbaker.com/5-cara-menjaga-gaya-hidup-sehat/

3. Daur Ulang Sampah

Cara menjaga kebersihan lingkungan sekaligus meminimalisir penumpukan sampah dengan melakukan daur ulang.

Setelah memisahkan kedua jenis sampah , organik dan anorganik, Anda dapat memilah sampah sampah tersebut untuk kemudian di daur ulang.

Anda bisa membuat pupuk kompos yang baik bagi pertumbuhan tanaman dari sampah organik.

4. Kerja Bakti Membersihkan Lingkungan

Agar aktivitas membersihkan lingkungan lebih ringan dan menyenangkan, Anda dapat mengandalkan atau mengikuti kerja bakti dengan tetangga sekitar. Biasanya, setiap daerah memiliki agenda kerja bakti rutinan untuk membersihkan lingkungan.

5. Menutup Saluran Pembuangan Air

Menutup saluran pembuangan air termasuk dalam cara menjaga kebersihan selanjutnya. Ya, kebersihan lingkungan tentu erat kaitanya dengan sumber air. Saluran pembuangan air perlu di tutup untuk mencegah sampah yang berasal dari jalanan menghambat saluran air. Apabila saluran air terhambat, maka beresiko menjadi sarang nyamuk , penyakit serta bisa menimbulkan bau tidak sedap.

6. Menanam Tanaman

Selain membersihkan lingkungan dengan cara membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghijauan juga tidak kalah penting. Menanam tanaman akan membuat kualitas tanah menjadi lebih baik dan membuat lingkungan rumah sejuta asri.

5 Cara Menjaga Gaya Hidup Sehat

Menjaga Gaya Hidup Sehat – Cara Menjaga gaya hidup sehat sehari hari yang baik dan benar adalah bagaimana secara kamu berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik terutama pada kesehatan. Banyak orang lupa menyisihkan waktu untuk makan, memilih menyelesaikan pekerjaan sampai larut malam, sehingga jam tidur tidak lagi 7-8 Jam perhari.

Jika gaya hidup seperti itu terus di lakukan , maka akan berdampak negatif pada tubuh. Untuk memiliki tubuh yang sehat ada banyak cara yang bisa kamu terapkan , namun memang tidak mudah untuk mengubah gaya hidup yang tidak teratur menjadi gaya hidup sehat

Memang bener ada banyak kendala yang akan kamu hadapi untuk mengubah dan menjaganya dengan gaya hidup sehat. Kendala terbesar adalah rasa malas yang timbul pada diri kamu dan menyepelekan pentingnya kesehatan. Oleh karena itu di butuhkan niat yang cukup kuat dari dalam diri, jika sudah ada niat maka selanjutnya adalah memiliki kemauan,dengan begitu akan terwujudnya gaya hidup sehat yang kamu inginkan

5 Cara Menjaga Hidup Sehat

1. Istirahat Yang Cukup

Perlu kamu ketahui bahwa istirahat yang cukup sangat berperan penting untuk kesehatan tubuh. Karena jika tubuh di sibukan dengan banyak aktivitas setiap harinya dan kurang beristirahat, maka tubuh akan rentan terkena penyakit. Dengan istirahat yang cukup setiap harinya maka kamu sudah melakukan cara menjaga gaya hidup sehat dengan baik.

2. Memperhatikan Asupan Makanan

Untuk cara menjaga gaya hidup sehat, kamu perlu mengatur makanan apa saja yang akan di konsumsi setiap harinya. Contohnya berbagai macam zat yang di butuhkan oleh manusia adalah karbohidrat,protein, vitamin, dan juga mineral.

Menjaga Gaya Hidup Sehat

 

Baca Juga : https://harrisandbaker.com/5-tips-menjaga-kesehatan-agar-terhindar-dari-penyakit/

3. Minum Air Putih

Minum air putih merupakan salah satu cara hidup sehat yang mudah. Karena dengan meminum air putih, bisa mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh , yang di keluarkan melalui air seni. Tubuh sangat membutuhkan unsur cairan karena banyak aktivitas setiap hari sehingga kamu sangat di anjurkan untuk minum minimal setidaknya 8 gelas perhari

4. Rajin Olahraga

Meluangkan waktu untuk berolahraga merupakan salah satu cara menjalani gaya hidup sehat. Karena olahraga membuat tubuh menjadi lebih fit dan bugar. Berolahraga dapat mengeluarkan racun dalam tubuh, yang di keluarkan melalui keringat.

5. Membiasakan Hidup Bersih

Menjaga kebersihan termasuk cara hidup sehat. Selain untuk kenyamanan dan kesehatan, kebersihan juga membuat suasana hati yang baik saat kamu memulai beraktivitas. Tidak lupa juga untuk memperhatikan kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan. Karena dalam beraktivitas sehari hari pastinya kamu memegang banyak benda atau barang barang yang tidak di ketahui kebersihannya

5 Tips Menjaga Kesehatan Agar Terhindar Dari Penyakit

5 Tips Menjaga Kesehatan – Tubuh yang sehat menjadi keinginan semua orang. Hanya saja untuk mendapatkanya di perlukan konsisten dalam melakukan kebiasaan baik setiap hari. Cara menjaga kesehatan tubuh sebenernya tidaklah sulit, Anda bisa mengikuti tips menjaga kesehatan berikut ini.

Mengonsumsi Makanan Sehat dan Aktif Berolahraga Rutin

Tips menjaga kesehatan tubuh di pengaruhi dari apa yang Anda konsumsi setiap hari. Makanlah makanan yang memiliki kandungan karbohidrat (nasi merah, oat, quinoa, dan roti gandum). Lemak sehat (alpukat, biji bijian, aneka jenis ikan laut, dan ikan tawar, dan kacang kacangan), vitamin dan mineral (asparagus, brokoli, kale, kembang kol, mentimun, jamur, kubis, lobak, labu, paprika, terong, serta wortel,) protein (daging tanpa lemak, produk olahan susu, susu, dan telur ) perlu juga mengkonsumsi buah buahan seperti anggur, apel, bluberry, jeruk, kiwi, lemon, mangga, nanas, pir, pisang, stroberi, dan lain lainnya

Tidak Merokok dan Mengkonsumsi Alkohol

Tidak atau berhenti merokok jadi salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Kebiasaan merokok menjadi penyebab penyakit kardiovaskular. Kanker, dan pernapasan.

Cara berhenti merokok di antara olahraga rutin, menerapkan pola makan sehat, membersihkan rumah, dan cari hobi baru untuk mengalihkan ingatan pada rokok. Selain tidak merokok, hentikan pula kebiasaan mengonsumsi minuman alkohol karena minuman ini bisa memudahkan tubuh terkena infeksi bakteri dan virus karena kesehatan Anda semakin hari akan berkurang

5 Tips Menjaga Kesehatan

Baca Juga : https://harrisandbaker.com/5-cara-menjaga-gaya-hidup-sehat/

Cukupi Waktu Untuk Istirahat

Penting sekali untuk mencukupi waktu tidur setiap harinya untuk menjaga kesehatan tubuh. Alasanya, tidur yang cukup membantu memprediksi sel sel tubuh, membuat tubuh menjadi segar, mempertajam ingatan, dan meningkatkan suasana hati. Waktu tidur sebaiknya lakukan selama 7-8 jam dalam sehari.

Stres Perlu Di Kelola

Stress yang di alami secara terus menerus bisa melemahkan imun tubuh, sehingga memicu anda mudah terkena penyakit. Salah satunya cara mengatur stress adalah dengan menjaga kesehatan tubuh. Ada banyak cara yang bisa di lakukan untuk membantu meminimalisir stress, seperti melakukan meditasi, olahraga, bercerita dengan orang orang terdekat dan di percaya, dan melalukan aktivitas positif lainnya.

Jaga kebersihan Diri dan Lingkungan Sekitarnya

Tips menjaga kesehatan tubuh yang berakhir adalah menjaga kebersihan diri maupun lingkungan sekitar untuk mencegah berbagai kuman dan virus sumber penyakit. Beberapa cara menjaga kebersihan yang baik :

  • Cuci tangan sebelum menyentuh atau menyiapkan makanan, dan setelah makan
  • Cuci tangan sebelum memasukan lensa kotak atau melakukan aktivitas lain yang membuat anda menyentuh mata atau mulut
  • Mandi setiap hari sebanyak 2 kali
  • Ketika sedang bersin atau batuk tutup hidung dan mulut anda
  • Bersihkan rumah dan kamar setiap hari
  • Cuci peralatan makan dengan bersih

Berikut 5 Tips Menjaga Kesehatan agar tubuh kamu tidak gampang sakit

Cara Menciptakan Rumah Sehat dan Bebas Penyakit

Cara Menciptakan Rumah Sehat yang bebas dari kuman dan sarang penyakit tentu dapat mendukung kesehatan para penghuninya. Meski kerap kali terabaikan, tetapi mewujudkan rumah sehat bukanlah hal yang sulit di lakukan. Dengan begitu, kesehatan Anda dan keluarga pun tetap terjaga.

Tempat tinggal yang sehat tidak hanya sekadar bersih, tetapi juga aman sebagai tempat beraktivitas dan nyaman sebagai tempat istirahat. Selain itu, sirkulasi udara juga penting untuk di perhatikan agar seluruh penghuninya terhindar dari risiko penularan penyakit.

Cara Menciptakan Rumah Sehat

Cara Menciptakan Rumah Sehat

Rumah yang bersih dan sehat bisa Anda wujudkan dengan menerapkan beberapa cara di bawah ini:

1. Perhatikan ventilasi rumah

Guna mewujudkan rumah yang sehat, hal utama yang perlu di perhatikan adalah sirkulasi udara di dalam rumah. Jangan biarkan rumah Anda dalam kondisi sangat lembap tanpa ventilasi yang cukup.

Ventilasi rumah yang sedikit atau kotor bisa menyebabkan keluarga Anda lebih mudah terkena penyakit infeksi, terutama infeksi saluran pernapasan yang umumnya menular melalui udara.

2. Gunakan mesin pelembap udara jika memungkinkan

Selain memiliki ventilasi yang cukup, Anda juga bisa membeli mesin pelembap udara atau humidifier jika memungkinkan. Tak hanya melembapkan, alat ini juga mampu meningkatkan kualitas udara di dalam rumah sehingga terbebas dari polusi maupun debu yang beterbangan.

3. Hias rumah dengan tanaman

Meletakkan tanaman hidup tidak hanya bisa mempercantik tampilan ruangan, tetapi juga menjadi penyaring udara alami di dalam rumah. Bahkan, sebuah studi mengungkapkan bahwa menempatkan tanaman bunga mawar, lili, atau aster di dalam rumah, dapat meningkatkan suasana hati.

Namun, bagi Anda yang memiliki rhinitis alergi atau asma, sebaiknya jangan menyimpan tanaman hidup di dalam rumah. Anda tetap boleh memiliki tanaman dan merawatnya, tetapi lebih baik di luar rumah agar keluhan tidak muncul atau semakin parah.

4. Rumah sehat bebas debu

Debu tidak hanya membuat rumah terlihat kotor, tetapi juga mengandung kuman atau zat tertentu yang bisa menyebabkan atau memperparah alergi, seperti asma atau eksim.

Jika Anda menggunakan karpet di dalam rumah, pastikan Anda membersihkannya secara rutin dari debu. Gunakan alat vakum setidaknya 2 kali dalam seminggu dan bersihkan alat setiap selesai menggunakannya.

5. Jangan merokok di dalam rumah

Asap rokok tidak baik untuk orang yang merokok maupun orang di sekitarnya, karena dalam asap juga terkandung bahan kimia berbahaya yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, khususnya pernapasan.

Anak-anak dan orang dewasa yang terpapar asap rokok berisiko lebih tinggi terkena gangguan pernapasan, misalnya infeksi paru-paru atau pneumonia dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Oleh karena itu, sebaiknya hindari merokok di dalam rumah atau lebih baik lagi hentikan kebiasaan merokok untuk menghindari risiko berbagai penyakit akibat rokok.

Hal lain yang juga perlu Anda perhatikan dalam menciptakan rumah sehat adalah membersihkan area dan perabot rumah tangga, misalnya gagang pintu, keran wastafel, toilet, dan lantai.

Anda bisa membersihkannya menggunakan disinfektan yang telah di campurkan dengan air. Namun, pastikan ketika memakai cairan tersebut, Anda menggunakan sarung tangan plastik atau karet. Selain itu, bukalah jendela lebar-lebar ketika sedang membersihkan rumah dengan disinfektan.

Memiliki tubuh yang sehat tidak hanya dengan mengonsumsi makanan sehat, tetapi juga dengan memelihara lingkungan Anda. Oleh karena itu, buatlah agar rumah Anda menjadi rumah sehat dan nyaman bagi seluruh anggota keluarga.

Apabila Anda sudah mengikuti cara menciptakan rumah sehat di atas tetapi masih memiliki keluhan kesehatan, cobalah konsultasikan ke dokter atau kunjungi www.ngilngof.com. Dengan begitu, dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi Anda dan memberikan pengananan yang tepat.

Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages

Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages – Ensuring healthy lives and promoting well-being at all ages is essential to sustainable development. The COVID-19 pandemic continues to spread human suffering.

As of mid-2022, COVID-19 had infected more than 500 million people worldwide. The latest estimates show that global “excess deaths” directly and indirectly attributable to COVID-19 could have been as high as 15 million by the end of 2021.

The pandemic has severely disrupted essential health services, triggered an increase in the prevalence of anxiety and depression, lowered global life expectancy, derailed progress towards ending HIV, tuberculosis (TB) and malaria, and halted two decades of work towards making health coverage universal.

As a result, immunization coverage dropped for the first time in 10 years, and deaths from TB and malaria increased. Urgent and concerted action is needed to set the world back on a trajectory towards achieving Goal 3.

  • In 2020 and 2021, 14.9 million people were estimated to have died due to COVID-19 and its impact on health systems and society.
  • Interruptions in essential health services were reported in 92 per cent of 129 countries surveyed at the end of 2021.
  • As of May 2022, more than 80 per cent of people had received at least one dose of a vaccine in high-income countries but the proportion is only about 17 per cent in low-income countries.
  • Between January 2020 and May 2021, the pandemic may have claimed the lives of 115,500 health and care workers worldwide.
  • In 2020, the global prevalence of anxiety and depression increased by an estimated 25 per cent, with young people and women most affected.
  • In 2015–2021, an estimated 84 per cent of births were assisted by skilled health professionals, an increase from 77 per cent in 2008–2014.
  • The global mortality rate of children under age 5 fell by 14 per cent from 2015 to 2020.
  • 5 million children died before reaching their fifth birthday in 2020 alone, down from 5.9 million in 2015.
  • From 2010 to 2020, the adolescent birth rate dropped from 47.9 births to 41.2 births per 1,000 adolescents aged 15 to 19.

Read More : Harrisandbaker.com

Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages

  • The universal health coverage improved from a global average of 45 out of 100 in 2000 to 64 in 2015 and then 67 in 2019.
  • In 2020, an estimated 1.5 million people were newly diagnosed with HIV and 680,000 people died of AIDS-related causes.
  • The incidence of HIV infections globally declined by 39 per cent between 2010 and 2020, far less than the 75 per cent target agreed to by the General Assembly in 2016.
  • TB deaths increased from 1.2 million in 2019 to 1.3 million in 2020 due to disruptions associated with the pandemic.
  • Between 2018 and 2020, TB treatment reached 20 million people, only half of the global target.
  • In 2020, 627,000 people died from malaria, with cases estimated to have reached 241 million.
  • About two thirds of the additional deaths were linked to disruptions in the provision of malaria services during the pandemic.
  • The number of people requiring neglected tropical diseases (NTD) treatment and care declined from 2.19 billion in 2010 to 1.73 billion in 2020.
  • By the end of 2020, at least one NTD had been eliminated in 42 countries.
  • From 2019 to 2020, coverage of infant immunization slipped from 86 per cent to 83 per cent.
  • 7 million children missed out on vaccinations in 2020, 3.7 million more than in 2019 and the highest number since 2005.
  • 1 million older children did not receive vaccines through the routine immunization programme in 2020, an increase from 13.6 million in 2019.

Achieving Health Equity

Why Equity Matters

Achieving Health Equity – Across the nation, gaps in health are large, persistent and increasing—many of them caused by barriers set up at all levels of our society. After all, it’s hard to be healthy without access to good jobs and schools and, safe, affordable homes. Health equity means increasing opportunities for everyone to live the healthiest life possible, no matter who we are, where we live, or how much money we make.


The Interplay Between Culture and Heath

This video series explores how cultural filters shape the way each of us understands and pursues health and wellbeing, from our perceptions of health to where patients seek help and the types of treatment patients

While the term health equity is used widely, a common understanding of what it means is lacking.

What is health equity?

In a report designed to increase consensus around meaning of health equity, the Robert Wood Johnson Foundation (RWJF) provides the following definition: “Health equity means that everyone has a fair and just opportunity to be as healthy as possible. This requires removing obstacles to health such as poverty, discrimination, and their consequences, including powerlessness and lack of access to good jobs with fair pay, quality education and housing, safe environments, and health care.”

The definitional concepts presented in the report are based on widely recognized ethical and human rights principles and supported by knowledge from health sciences.

Consensus around definitions for an issue such as health equity can help bridge divides and foster productive dialogue among diverse stakeholder groups. Conversely, a lack of clarity can lead to detours, and pose a barrier to effective engagement and action.

Read More : Harrisandbaker.com

Achieving Health Equity

Also included in the report are examples of specific terms related to health equity that often arise in discussions around the concept.

 

Key Findings


Health equity surrounds and underpins RWJF’s vision of a society in which everyone has an equal opportunity to live the healthiest life possible. The authors, including RWJF staff members, put forth these four key steps to achieve health equity:

  • Identify important health disparities. Many disparities in health are rooted in inequities in the opportunities and resources needed to be as healthy as possible. The determinants of health include living and working conditions, education, income, neighborhood characteristic, social inclusion, and medical care. An increase in opportunities to be healthier will benefit everyone but more focus should be placed on groups that have been excluded or marginalized in the past.
  • Change and implement policies, laws, systems, environments, and practices to reduce inequities in the opportunities and resources needed to be as healthy as possible. Eliminate the unfair individual and institutional social conditions that give rise to the inequities.
  • Evaluate and monitor efforts using short- and long-term measures as it may take decades or generations to reduce some health disparities. In order not to underestimate the size of the gap between advantaged and disadvantaged, disadvantaged groups should not be compared to the general population but to advantaged groups.
  • Reassess strategies in light of process and outcomes and plan next steps. Actively engage those most affected by disparities in the identification, design, implementation, and evaluation of promising solutions 

The authors note that equity is not the same as equality. To equalize opportunities, those with worse health and fewer resources need more efforts expended to improve their health.

Health Equity

​​​​Health Equity – Improving health and health care worldwide requires a focus on equity — equity of access, treatments, and outcomes. Health equity is realized when each individual has a fair opportunity to achieve their full health potential.

Differences in access, treatment, and outcomes between individuals and across populations that are systemic, avoidable, predictable, and unjust are particularly problematic for quality improvers. These types of differences are often referred to as inequities or disparities. Inequities are the worst type of unwanted variation in a system — variation linked to the complicated history and reality of racism, classism, sexism, ableism, ageism, and other forms of oppression. Quality improvers have a role to play and a set of tools to use in health care systems and communities to remediate inequities.

IHI strives for a future free of health inequities and is committing its tools, talents, and team to this essential human pursuit. IHI aims to achieve health equity by working in collaboration with organizations, communities, and individuals to accelerate the elimination of inequities in health and health care access, treatment, and outcomes across our nation.

Together, we can make the improvements needed to achieve health equity..

Read More : Harrisandbaker.com

Health Equity

THERE CAN BE NO PROGRESS ON QUALITY WITHOUT EQUITY

In this video, Dr. Kedar Mate, IHI President and CEO, describes why there can be no progress on health care quality without progress on health equity.

 

Health Equity in Healthy People 2030

Health Equity in Healthy People 2030 – As Healthy People has evolved over the decades to reflect the most current science and address the latest public health priorities, it has strengthened its focus on health equity. This focus is reflected in one of the overarching goals of Healthy People 2030: “Eliminate health disparities, achieve health equity, and attain health literacy to improve the health and well-being of all.”

Healthy People 2030’s emphasis on health equity is closely tied to its focus on health literacy and social determinants of health. Social determinants — like structural racism or systemic bias — can affect health literacy and contribute to health disparities. Taking steps to address these factors is key to achieving health equity.

In line with this focus, Healthy People 2030 provides tools for action to help individuals, organizations, and communities committed to improving health and well-being advance health equity.

How Does Healthy People Define Health Equity and Health Disparities?

Defining health equity and health disparities promotes a shared understanding of these concepts and helps individuals, organizations, and communities nationwide align their resources and efforts — and identify areas for collaboration.

Similar to Healthy People 2020, Healthy People 2030 defines health equity as “the attainment of the highest level of health for all people. Achieving health equity requires valuing everyone equally with focused and ongoing societal efforts to address avoidable inequalities, historical and contemporary injustices, and the elimination of health and health care disparities.”

Read More :  Harrisandbaker.com

Health Equity in Healthy People 2030

Healthy People 2030 defines a health disparity as “a particular type of health difference that is closely linked with social, economic, and/or environmental disadvantage. Health disparities adversely affect groups of people who have systematically experienced greater obstacles to health based on their racial or ethnic group; religion; socioeconomic status; gender; age; mental health; cognitive, sensory, or physical disability; sexual orientation or gender identity; geographic location; or other characteristics historically linked to discrimination or exclusion.”

 

How Does Healthy People 2030 Address Health Disparities?

Measuring health disparities is essential to advancing health equity. That’s why Healthy People 2030 monitors differences across population groups as it tracks progress toward meeting objectives. Healthy People data tools summarize and display these health disparities to help identify priority populations.

Healthy People 2030 also features evidence-based resources focused on strategies that are proven to improve health. These resources include interventions to address public health issues among specific population groups and improve the health of all people.

In addition, Healthy People 2030 collects Healthy People in Action stories that highlight how states, communities, and organizations address health disparities, advance health equity, and improve health by:

  • Using evidence-based interventions and strategies
  • Evaluating interventions
  • Forming multisector collaborations

What is Health Equity?

What is Health Equity? – Health equity is the state in which everyone has a fair and just opportunity to attain their highest level of health. Achieving this requires ongoing societal efforts to:

  • Address historical and contemporary injustices;
  • Overcome economic, social, and other obstacles to health and health care; and
  • Eliminate preventable health disparities. [1,2]

To achieve health equity, we must change the systems and policies that have resulted in the generational injustices that give rise to racial and ethnic health disparities. Through its CORE strategy, CDC is leading this effort, both in the work we do on behalf of the nation’s health and the work we do internally as an organization.

Preventable Health Disparities

Health disparities are preventable differences in the burden of disease, injury, violence, or opportunities to achieve optimal health that are experienced by populations that have been disadvantaged by their social or economic status, geographic location, and environment.[1] Many populations experience health disparities, including people from some racial and ethnic minority groups, people with disabilities, women, people who are LGBTQI+ (lesbian, gay, bisexual, transgender, queer, intersex, or other), people with limited English proficiency, and other groups.

Reaqd More : Harrisandbaker.com

What is Health Equity?

Across the country, people in some racial and ethnic minority groups experience higher rates of poor health and disease for a range of health conditions, including diabetes, hypertension, obesity, asthma, heart disease, cancer, and preterm birth, when compared to their White counterparts. For example, the average life expectancy among Black or African American people in the United States is four years lower than that of White people.[3] These disparities sometimes persist even when accounting for other demographic and socioeconomic factors, such as age or income.

Communities can prevent health disparities when community- and faith-based organizations, employers, healthcare systems and providers, public health agencies, and policymakers work together to develop policies, programs, and systems based on a health equity framework and community needs.

Factors Affecting Health Equity (Social Determinants of Health)

Social determinants of health are the conditions in the places where people live, learn, work, play, and worship that affect a wide range of health risks and outcomes. Long-standing inequities in six key areas of social determinants of health are interrelated and influence a wide range of health and quality-of-life risks and outcomes. Examining these layered health and social inequities can help us better understand how to promote health equity and improve health outcomes.

KESEHATAN LINGKUNGAN

ENVIRONMENTAL HEALTH – Law Number 36 of 2009 concerning Health emphasizes that environmental health efforts are aimed at realizing a healthy environmental quality, both physically, chemically, biologically and socially which enables everyone to achieve the highest degree of health.

A healthy environment includes residential areas, workplaces, recreation areas, as well as public places and facilities, must be free from elements that cause disturbances, including waste (liquid, solid and gas), waste that is not processed according to requirements, disease vectors, substances hazardous chemicals, noise that exceeds the threshold, radiation, polluted water, polluted air and contaminated food.

Government Regulation Number 66 of 2014 concerning Environmental Health states that environmental health is an effort to prevent disease and/or health problems from environmental risk factors to create a quality healthy environment both from physical, chemical, biological and social aspects. Meanwhile, according to WHO, environmental health includes all physical, chemical and biological factors from outside the human body and all factors that can affect human behavior. Environmental health conditions and controls have the potential to affect health.

A. COMMUNITY-BASED TOTAL SANITATION (STBM)

Regulation of the Minister of Health Number 3 of 2014 concerning Community-Based Total Sanitation (STBM) states that STBM is an approach to changing hygienic and sanitary behavior through community empowerment by means of triggering. STBM implementation aims to realize hygienic and sanitary community behavior independently in order to improve the highest degree of public health.

The community organizes STBM independently based on the pillars of STBM which aims to break the chain of transmission of disease and poisoning. The STBM pillars consist of the following behaviors:

Stop Open Defecation
Hand Washing With Soap
Management of Household Drinking Water and Food
Household Waste Security
Securing Household Liquid Waste

Read More : Harrisandbaker.com

ENVIRONMENTAL HEALTH

 

Referring to the Regulation of the Minister of Health Number 3 of 2014, the strategy for implementing Community-Based Total Sanitation (STBM) includes 3 (three) components that mutually support each other, which are referred to as the 3 Components of Total Sanitation, as follows:

1. Creating a conducive environment (enabling environment)

Objective: to create a supportive environment through cross-sector and cross-program synergies, strengthening through regulations that support the implementation of STBM, and building inter-regional learning mechanisms.

2. Increase in Sanitation Needs (demand creation)

Objective: to increase the community’s need for sanitation facilities through triggering, monitoring and the use of behavior change communication media.

3. Increasing provision of sanitation access (supply improvement)

Objective: to increase the provision of sanitation facilities with a variety of choices that are widely accessible to the community.

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat

TUGAS DAN FUNGSI

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat – Sesuai dengan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Nomor 3 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PPN/Bappenas.

Pasal 112

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan perumusan kebijakan, sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian, serta penyusunan prakarsa strategis pembangunan lintas sektor perencanaan pembangunan nasional di bidang kesehatan dan gizi masyarakat.

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Pasal 113

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

  1. koordinasi dan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang tema, sasaran, arah kebijakan prioritas pembangunan nasional, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, kerangka pendanaan, kerangka pelayanan umum dan investasi, dan kerja sama internasional perencanaan pembangunan nasional di bidang kesehatan dan gizi masyarakat;
  2. koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi pelaksanaan kebijakan perencanaan dan pengalokasian anggaran pembangunan nasional di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, perbaikan gizi dan pemberdayaan, pelayanan dan jaminan kesehatan, dan sumber daya kesehatan;
  3. penyusunan prakarsa strategis pembangunan lintas sektor melalui pengembangan model inovatif pembangunan sebagai dasar penerapan dan pelembagaan dalam rencana dan anggaran Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, perbaikan gizi dan pemberdayaan, pelayanan dan jaminan kesehatan, dan sumber daya kesehatan;
  4. koordinasi percepatan pelaksanaan program rencana pembangunan nasional di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, perbaikan gizi dan pemberdayaan, pelayanan dan jaminan kesehatan, dan sumber daya kesehatan;
  5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, perbaikan gizi dan pemberdayaan, pelayanan dan jaminan kesehatan, dan sumber daya kesehatan;
  6. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan nasional dibidang kesehatan dan gizi masyarakat; dan
  7. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat.

Pasal 114

Susunan organisasi Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

Baca Juga : Harrisandbaker.com

Bidang Kesehatan Masyarakat

Tugas Pokok

Bidang Kesehatan Masyarakat – Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Kesehatan di bidang gizi, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas Kesehatan.

Fungsi

  1. Penyelenggaraan administrasi dan ketatausahaan pelayanan kesehatan masyarakat;
  2. Pembinaan dan bimbingan teknis pelayanan kesehatan masyarakat;
  3. Penyelenggaraan program gizi masyarakat dan institusi;
  4. Penyelenggaraan program promosi kesehatan
  5. Penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat;
  6. Penyelenggaraan program penyehatan lingkungan
  7. Penyelenggaraan program kesehatan kerja dan olah raga;
  8. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat.

Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :

  1. Seksi Gizi;
  2. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
  3. Seksi Penyehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga.

Seksi-seksi sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.

  1. Seksi Gizi

Tugas Pokok

Seksi Gizi mempunyai tugas pokok membantu kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan penyelenggaraan program gizi masyarakat dan institusi serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.

Fungsi

  1. Melaksanakan pembinaaan administrasi dan ketatausahaan pelayanan gizi masyarakat;
  2. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan gizi masyarakat dan institusi;
  3. Penyusunan petunjuk teknis pembinaan gizi masyarakat dan institusi;
  4. Penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan teknis pelayanan gizi masyarakat;
  5. Penyelenggaraan pengawasan gizi individu, keluarga, masyarakat dan institusi;
  6. Penyelenggaraan usaha perbaikan gizi individu, keluarga, masyarakat dan usaha perbaikan gizi institusi;
  7. Menyusun standard dan prosedur penyelenggaraan pelayanan gizi;
  8. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait program gizi.

        2. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Tugas Pokok

Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan penyelenggaraan program promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan pembiayaan kesehatan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.

Baca Juga : Harrisandbaker.com

Bidang Kesehatan Masyarakat

Fungsi

  1. Melaksanakan dan pembinaaan administrasi dan ketatausahaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
  2. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan promosi kesehatan;
  3. Penyusunan petunjuk teknis pembinaan promosi kesehatan dan peran serta masyarakat;
  4. Penyusunan petunjuk teknis sistem pembiayaan kesehatan;
  5. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan peran serta masyarakat;
  6. Penyelenggaraan pembinaan generasi muda; pengembangan kemitraan lintas sektoral, swasta, UKBM, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan kelompok masyarakat potensial kesehatan;
  7. Pengelolaan pembiayaan kesehatan meliputi pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin dan penguatan program prioritas penanggulangan krisis kesehatan;
  8. Penyelenggaraan pembinaan dan advokasi serta pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan;
  9. Menyusun standard dan prosedur penyelenggaraan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
  10. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

        3. Seksi Penyehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Tugas Pokok

Seksi Penyehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga mempunyai tugas pokok membantu kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan penyelenggaraan program penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.

Fungsi

  1. Melaksanakan dan pembinaaan administrasi dan ketatausahaan penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
  2. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
  3. Penyusunan petunjuk teknis pembinaan penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
  4. Penyelenggaraan pengawasan kualitas air bersih dan lingkungan pemukiman serta perbaikan sarana air bersih, jamban keluarga, sarana pembuangan air limbah,  dan perbaikan lingkungan;
  5. Penyelenggaraan pengawasan dan bimbingan teknis penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
  6. Menyusun standard dan prosedur penyelenggaraan penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga;
  7. Melaksanakan kajian teknis laik sehat bagi tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan;
  8. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga

Simple Ways to Adopt a Healthy, Sustainable Eating Pattern

Simple Ways to Adopt a Healthy, Sustainable Eating Pattern – Changing your dietary habits can be hard, but with meal planning, lifestyle adjustments, and mindful eating practices, you can succeed. Consider consulting a nutritionist or doctor for the best approach.

In today’s dynamic and fast-paced world, sticking to a healthy diet is sometimes easier said than done. Most of us know the feeling.

For starters, just sifting through the array of healthy diets to figure out which one is best for you can be a challenge.

But even after you’ve picked out a meal plan or eating pattern, maintaining that healthy diet day in and day out has its fair share of difficulties.

The good news is, no matter how tough it might feel some days, sticking to a healthy diet is possible, and it doesn’t even mean that you have to give up your favorite foods.

There are tons of tips and tricks that make eating healthy easier, and most of them are simple and free.

1. Eat a diet rich in whole foods

There are many ways to follow a healthy diet, and no two nutritious diets look exactly the same.

Still, most successful, long-term healthy diets have at least one thing in common: They’re rich in whole foods.

Whole foods are those that have been minimally processed, such as:

  • fruits
  • vegetables
  • legumes
  • whole grains
  • nuts and seeds
  • eggs and dairy
  • fresh animal proteins

Shakes, supplements, and fad diets might seem useful on the surface, but time and time again, whole-foods diets have been linked to better health outcomes all around the world.

Whole foods are high in fiber, vitamins, minerals, and phytonutrients that support a healthy gut and reduce the risk of chronic diseases like obesity and diabetes

2. Think twice before you crash diet

One of the most important questions to ask yourself when starting a healthy diet is, “Can I keep this up long term?”

If the answer to that question is no, you could be embarking on a crash diet.

Crash diets usually rely on extreme calorie restriction to obtain fast weight loss results

But here’s the thing about crash diets — actually, the thing about diets in general, from keto to Atkins and everything in between — the results usually don’t last in the long run. Over time, most people who diet regain the weight they’ve lost

Interestingly, one diet that has held up to the test of time is the Mediterranean diet — and it’s rich in whole foods

Read More : Harrisandbaker.com

Simple Ways to Adopt a Healthy, Sustainable Eating Pattern

Thus, when it comes to sticking with a healthy diet, try to resist the urge to focus too much on weight loss.

Oftentimes, the healthy habits you instill by eating a nutritious diet end up being more important in the long run than how much weight you’ve lost in a short period of time.

3. Lean on professionals to get started

Simply put, adopting a healthy diet can be intimidating and challenging.

There are so many diets to choose from, you may feel like you don’t even really know where to start. It seems like everyone under the sun has an opinion on what you should and shouldn’t eat.

The good news is you aren’t alone on this journey.

Many trained professionals can help you figure out the best path for you

A registered dietitian can help you navigate meal plans, food groups, your daily nutrient needs, and safe diets for specific conditions and diseases.

A behavior change specialist, such as a psychologist, can help you break old habits and form new ones.

4. Learn the right diet for you

It’s not uncommon to hear about diets described as being the “best” or “healthiest.”

Yet, no one diet works best for everyone.

We each live in a unique set of circumstances influenced by genetics, our health, work schedules, family, cultural traditions, and more.

No single diet can perfectly account or accommodate for so many individual factors.

In the end, the “best” healthy diet for you is the one that makes you feel your best and that you can stick with for the long haul.

5. Surround yourself with healthy foods

In recent years, researchers have found that people around the world are eating more ultra-processed foods than ever before

Ultra-processed foods are those that have been made by industrial processing. They tend to contain additives like sweeteners, thickeners, stabilizers, and other ingredients that make the foods last longer and taste better

Some examples of ultra-processed foods include fast food, frozen dinners, and sugar-sweetened juices and sodas.

Not only are ultra-processed foods tempting due to their flavors, but even being in the presence of these types of foods can affect brain chemistry and behavior

You can help avoid the temptation to eat these foods by keeping them out of your house, limiting your access to them at home

On the other hand, keeping your fridge and pantry stocked with nutrient-dense, whole foods is a great way to keep your healthy diet in mind and encourage yourself to have those nutritious foods more often.

How to Maintain a Healthy Eating Lifestyle

How to Maintain a Healthy Eating Lifestyle – What you eat each day affects your health and how you feel now and in the future. Good nutrition plays a major role in helping you lead a healthy lifestyle. When combined with physical activity, your diet can help you reach and maintain a healthy weight and reduce your risk of chronic conditions such as diabetes or heart disease, and promote overall health and wellbeing.

Creating and maintaining healthy eating habits doesn’t have to be hard. If you start by incorporating small changes into your daily habits, you can make a big impact on your eating pattern and create lasting, healthy eating habits. Try including at least six of the following eight goals into your diet by adding one new goal each week.

1. Make half your plate fruits and vegetables

Choose red, orange, and dark-green vegetables along with other vegetables for your meals. Add fruit to meals as part of main or side dishes or as dessert. The more colorful you make your plate, the more likely you are to get the vitamins, minerals, and fiber your body needs to be healthy.

2. Make half the grains you eat whole grains

Switch from a refined-grain food to a whole-grain food. For example, choose whole-wheat bread instead of white bread. Read the ingredients list and choose products that list a whole-grain ingredients first. Look for things like: “whole wheat,” “brown rice,” “bulgur,” “buckwheat,” “oatmeal,” “rolled oats,” quinoa,” or “wild rice.”

3. Switch to fat-free or low-fat (1%) milk

Both have the same amount of calcium and other essential nutrients as whole milk, but fewer calories and less saturated fat.

4. Choose a variety of lean protein foods

Protein foods group includes not only meat, poultry, and seafood, but also dry beans or peas, eggs, nuts, and seeds. Select leaner cuts of ground beef (where the label says 90% lean or higher), turkey breast, or chicken breast.

Read More : Harrisandbaker.com

How to Maintain a Healthy Eating Lifestyle

5. Compare sodium in foods

Use the Nutrition Facts label to choose lower sodium versions of foods like soup, bread, and frozen meals. Select canned foods labeled “low sodium,” “reduced sodium,” or “no salt added.”

6. Drink water instead of sugary drinks

Drink water to cut back on unnecessary calories from sugary drinks. Soda, energy drinks, and sports drinks are a major source of added sugar and calories in American diets. To add flavor to your water, add a slice of lemon, lime, apple or fresh herbs like mint or basil.

7. Eat some seafood

Seafood has protein, minerals, and omega-3 fatty acids (heart-healthy fat). Adults should try to eat at least eight ounces a week of a variety of seafood. Children can eat smaller amounts of seafood. Seafood includes fish such as salmon, tuna, and trout and shellfish such as crab, mussels, and oysters.

8. Cut back on solid fats

Eat fewer foods that contain solid fats. The major sources for Americans are cakes, cookies, and other desserts (often made with butter, margarine, or shortening); pizza; processed and fatty meats (e.g., sausages, hot dogs, bacon, ribs); and ice cream.

Maintaining a Healthy Lifestyle

To maintain your healthy eating habits, try the following tips.

Add More Fruits & Veggies
  • Mix veggies into your go-to dishes. Swap meat for peppers and mushrooms in your tacos or try veggie pasta instead of grain pasta like one made out of black beans for more plant-based protein.
  • Use fresh fruits and veggies whenever possible. Watch for sodium in canned veggies and look for canned fruit packed in water instead of syrup.
  • Pack your child’s lunch bag with fruits and veggies: sliced apples, a banana or carrot sticks.
Prepare Healthy Snacks
  • Teach children the difference between everyday snacks such as fruits and veggies and occasional snacks such as cookies and sweets.
  • Keep cut-up fruits and veggies like carrots, peppers, or orange slices in the refrigerator.
  • Prepare your meals for the week by making them ahead on weekends or on a day off.
Reduce Fat, Salt, and Sugar
  • When eating out, choose baked or grilled food instead of fried and do the same at home.
  • Make water your go-to drink instead of soda or sweetened beverages.
  • Read labels on packaged ingredients to find foods lower in sodium.
  • Reduce amounts of salt added to food when cooking and use herbs and spices instead to add flavor like paprika, turmeric, black pepper, garlic or onion powder.
Control Portion Sizes
  • When preparing meals at home, use smaller plates.
  • Don’t clean your plate if you’re full, instead save leftovers for tomorrow’s lunch.
  • Portion sizes depend on the age, gender, and activity level of the individual.
Practice Healthy Eating in School
  • Bring healthy snacks into your child’s classroom for birthday parties and holiday celebrations, instead of providing sugary treats.
  • Pack healthy lunches for children including whole grains, fruits and veggies, and fat-free or low-fat dairy products.1

The Healthiest Dishes at 10 Major Restaurant Chains

The Healthiest Dishes at 10 Major Restaurant Chains – You can eat out and still eat healthy food. Find out from Food Network the best things to order at these popular chain restaurants.

Applebee’s

For calorie-appropriate portions, look for Applebee’s Lighter Fare, which are all under 700 calories per dish. Among the options are Cedar-Grilled Lemon Chicken and Thai Shrimp Salad. Your best bet is probably the Pepper-Crusted Sirloin & Whole Grains — served with spinach, mushrooms and tomatoes, it seems to be the most well-rounded meal. Almost all of these meals pack a day’s worth of sodium, so if you’re watching that, opt instead for a Fire-Grilled Shrimp Skewer, Garlic Mashed Potatoes and Steamed Broccoli from the regular menu, which trims the sodium while keeping calories in check.

Arby’s

The classic offerings at this sandwich chain aren’t especially vegetable-heavy, so get them where you can. The Roast Turkey Farmhouse Salad tops iceberg and green leaf lettuce with sliced turkey, pepper bacon and shredded cheddar. Choose the balsamic vinaigrette, which brings the calorie total to a light 360. If you’re more in the mood for a sandwich, the Classic Roast Beef is a safe bet, delivering 360 calories and 23 grams of protein and half the sodium (970 mg) of some of the turkey sandwiches. Pair it with a side salad to round out your meal.

Buffalo Wild Wings

We wouldn’t want you to NOT have the wings at Buffalo Wild Wings. And lucky for you, they may just be the healthiest thing on the menu! Just a few tips for ordering: Go for traditional wings, rather than boneless (they’re more whole foods-based) and get the snack size. For the least added sugar and sodium go for the buffalo, chipotle, desert heat, lemon pepper and salt & vinegar flavors. The snack-size buffalo traditional wings deliver 340 calories, 6 grams of saturated fat, 530 mg of sodium and 41 grams of protein. Make sure you eat the carrot and celery sticks, too, for a small dose of vegetables. The fiesta pork tacos are another good choice providing 450 calories, 30 grams of protein, 10 grams of fat, 1100 mg of sodium and 3 grams of fiber.

Read More : Harrisandbaker.com

The Healthiest Dishes at 10 Major Restaurant Chains

Burger King

Finally, a veggie burger on a fast food menu! At Burger King you can get a Morningstar veggie burger, along with the usual toppings of lettuce, tomato and onions. As a standalone item, it has 390 calories, 22 protein, 6 grams of fiber and 1060 mg of sodium. Get bonus points for ordering a side salad, but if you do go for fries, choose the Value size, which is the smallest option available.

California Pizza Kitchen

It’s not all pizza at California Pizza Kitchen. They recently rolled out two new Power Bowls that pair whole grains, veggies and protein. The Banh Mi Bowl tops quinoa and baby kale with grilled chicken, watermelon radishes, avocado, cucumbers, carrots, bean sprouts, scallions, cilantro, mint and sesame seeds. It’s high in fiber (9 grams), rich in protein (30 grams), and lower in sodium than many restaurant dishes (460 mg of sodium). If you’re not feeling the bowl thing, order a half-sized California Cobb salad (still a hefty portion), or check out the cedar-planked salmon.

Carl’s Jr.

Go for the Famous Star® burger at Carl’s Jr., but hold the cheese and mayo, order it on a plain bun, and ask for extra lettuce and tomatoes. These swaps will save you on calories and saturated fat, giving you a healthier burger. This option, which falls under their “Trim It®” menu, clocks in at 390 calories, 17 grams of fat, 610 mg of sodium, 3 grams of fiber and 23 grams of protein. If lettuce-wrapped burgers and sandwiches are your thing, you’re in luck! Carl’s Jr. says you can “Low Carb It.® by swapping the bun for a large lettuce leaf in sandwiches such as the Low Carb Charbroiled Chicken Club.

Carraba’s Italian Grill

At Carraba’s Italian Grill most of the dinner-sized pastas pack in a day’s worth of sodium. So either share a pasta to halve the sodium, or opt for one of the seafood or chicken entrees. The Tuscan Strawberry Salad With Chicken, Salmon or Shrimp is a good option, or order off the appetizer menu: the Italian Lettuce Wraps, featuring balsamic-drizzled grilled chicken, veggies and ricotta salata would pair nicely with the Bruschette Siciliani, for a balanced meal.

Chick-Fil-A

Chick-Fil-A’s Grilled Chicken Cool Wrap® is a solid choice. The chicken is layered with cheese, lettuce, red cabbage and carrots, and the wrap is a super-high fiber flatbread. The nutrient profile is extraordinarily balanced, giving you 15 grams of fiber, 14 grams of fat and 37 grams of protein for 350 calories. Despite the high-ish amount of sodium (960 mg), it’s still one of the healthiest things on the menu. If you want even more produce in your meal, opt for the Grilled Market Salad, which adds blueberries, strawberries and apples to the lettuce/cabbage mix. Go easy on the dressing, though, which adds quite a bit of sugar to the meal.

Chili’s

Dive into the Guiltless Grill menu at Chili’s to find balanced meals under 600 calories. Options include Mango Chili Chicken, served with Mexican rice and steamed broccoli, and the Margarita Chicken, which is like a burrito bowl. Just know that these two options have about a day’s worth of sodium. So a better bet may be the Grilled Chicken Salad, with 440 calories, 6 grams of saturated fat, 1100 mg of sodium and 38 grams of protein.

Chipotle

Your best bet at Chipotle Mexican Grill is the burrito bowl, since you can tailor it exactly as you want. For the most nutrition, we’d order it with tofu or steak, black or pinto beans, brown rice and fajita veggies, fresh tomato salsa, guacamole and lettuce. You’ll get 16 grams of fiber and 31 grams of protein with this combination, making it a meal with staying power. A quality alternative is the tacos. Surprisingly, the crispy corn tortillas are a healthier option than flour tortillas — they’re lower in calories, higher in fiber and have no sodium — but

Healthy Diet

A healthy diet is essential for good health and nutrition.

Healthy Diet – It protects you against many chronic noncommunicable diseases, such as heart disease, diabetes and cancer. Eating a variety of foods and consuming less salt, sugars and saturated and industrially-produced trans-fats, are essential for healthy diet.

A healthy diet comprises a combination of different foods. These include:

  • Staples like cereals (wheat, barley, rye, maize or rice) or starchy tubers or roots (potato, yam, taro or cassava).
  • Legumes (lentils and beans).
  • Fruit and vegetables.
  • Foods from animal sources (meat, fish, eggs and milk).

Here is some useful information, based on WHO recommendations, to follow a healthy diet, and the benefits of doing so.

  • Breastfeed babies and young children:
    • A healthy diet starts early in life – breastfeeding fosters healthy growth, and may have longer-term health benefits, like reducing the risk of becoming overweight or obese and developing noncommunicable diseases later in life.
    • Feeding babies exclusively with breast milk from birth to 6 months of life is important for a healthy diet. It is also important to introduce a variety of safe and nutritious complementary foods at 6 months of age, while continuing to breastfeed until your child is two years old and beyond.

     

  • Eat plenty of vegetables and fruit:
    • They are important sources of vitamins, minerals, dietary fibre, plant protein and antioxidants.
    • People with diets rich in vegetables and fruit have a significantly lower risk of obesity, heart disease, stroke, diabetes and certain types of cancer.

    Healthy Diet

Read More : Harrisandbaker.com

  • Eat less fat:
    • Fats and oils and concentrated sources of energy. Eating too much, particularly the wrong kinds of fat, like saturated and industrially-produced trans-fat, can increase the risk of heart disease and stroke.
    • Using unsaturated vegetable oils (olive, soy, sunflower or corn oil) rather than animal fats or oils high in saturated fats (butter, ghee, lard, coconut and palm oil) will help consume healthier fats.
    • To avoid unhealthy weight gain, consumption of total fat should not exceed 30% of a person’s overall energy intake.

     

  • Limit intake of sugars:
    • For a healthy diet, sugars should represent less than 10% of your total energy intake. Reducing even further to under 5% has additional health benefits.
    • Choosing fresh fruits instead of sweet snacks such as cookies, cakes and chocolate helps reduce consumption of sugars.
    • Limiting intake of soft drinks, soda and other drinks high in sugars (fruit juices, cordials and syrups, flavoured milks and yogurt drinks) also helps reduce intake of sugars.

     

  • Reduce salt intake:
    • Keeping your salt intake to less than 5h per day helps prevent hypertension and reduces the risk of heart disease and stroke in the adult population.
    • Limiting the amount of salt and high-sodium condiments (soy sauce and fish sauce) when cooking and preparing foods helps reduce salt intake.

Take Charge of Your Health: A Guide for Teenagers

Take Charge of Your Health: A Guide for Teenagers – As you get older, you’re able to start making your own decisions about a lot of things that matter most to you. You may choose your own clothes, music, and friends. You also may be ready to make decisions about your body and health.

Making healthy decisions about what you eat and drink, how active you are, and how much sleep you get is a great place to start. Here you’ll learn

how your body works—how your body uses the food and drinks you consume and how being active may help your body “burn” calories
how to choose healthy foods and drinks
how to get moving and stay active
how getting enough sleep is important to staying healthy
how to ease into healthy habits and keep them up
how to plan healthy meals and physical activities that fit your lifestyle
Don’t forget to check out the “Did you know?” boxes for even more helpful tips and ideas.

How does the body use energy?

Your body needs energy to function and grow. Calories from food and drinks give you that energy. Think of food as energy to charge up your battery for the day. Throughout the day, you use energy from the battery to think and move, so you need to eat and drink to stay powered up. Balancing the energy you take in through food and beverages with the energy you use for growth, activity, and daily living is called “energy balance.” Energy balance may help you stay a healthy weight.

How many calories does your body need?

Different people need different amounts of calories to be active or stay a healthy weight. The number of calories you need depends on whether you are male or female, your genes, how old you are, your height and weight, whether you are still growing, and how active you are, which may not be the same every day.

How should you manage or control your weight?

Some teens try to lose weight by eating very little; cutting out whole groups of foods like foods with carbohydrates, or “carbs;” skipping meals; or fasting. These approaches to losing weight could be unhealthy because they may leave out important nutrients your body needs. In fact, unhealthy dieting could get in the way of trying to manage your weight because it may lead to a cycle of eating very little and then overeating because you get too hungry. Unhealthy dieting could also affect your mood and how you grow.

Smoking, making yourself vomit, or using diet pills or laxatives to lose weight may also lead to health problems. If you make yourself vomit, or use diet pills or laxatives to control your weight, you could have signs of a serious eating disorder and should talk with your health care professional or another trusted adult right away. If you smoke, which increases your risk of heart disease, cancer, and other health problems, quit smoking External link as soon as possible.

If you think you need to lose weight External link, talk with a health care professional first. A doctor or dietitian may be able to tell you if you need to lose weight and how to do so in a healthy way.

Choose Healthy Foods and Drinks

Healthy eating involves taking control of how much and what types of food you eat, as well as the beverages you drink. Try to replace foods high in sugar, salt, and unhealthy fats with fruits, vegetables, whole grains, low-fat protein foods, and fat-free or low-fat dairy foods.

Fruits and Vegetables

Make half of your plate fruits External link and vegetables External link. Dark green, red, and orange vegetables have high levels of the nutrients you need, like vitamin C, calcium, and fiber. Adding tomato and spinach—or any other available greens that you like—to your sandwich is an easy way to get more veggies in your meal.

Grains

Choose whole grains External link like whole-wheat bread, brown rice, oatmeal, and whole-grain cereal, instead of refined-grain cereals, white bread, and white rice.

Protein

Power up with low fat or lean meats like turkey or chicken, and other protein-rich foods External link, such as seafood, egg whites, beans, nuts, and tofu.

Dairy External link

Build strong bones with fat-free or low-fat milk products. If you can’t digest lactose—the sugar in milk that can cause stomach pain or gas—choose lactose-free milk or soy milk with added calcium. Fat-free or low-fat yogurt is also a good source of dairy food.

Take Charge of Your Health: A Guide for Teenagers

Read More : Harrisandbaker.com

 

Fats

Fat is an important part of your diet. Fat helps your body grow and develop, and may even keep your skin and hair healthy. But fats have more calories per gram than protein or carbs, and some are not healthy.

Some fats, such as oils that come from plants and are liquid at room temperature, are better for you than other fats. Foods that contain healthy oils include avocados, olives, nuts, seeds, and seafood such as salmon and tuna fish.

Solid fats such as butter, stick margarine, and lard, are solid at room temperature. These fats often contain saturated and trans fats, which are not healthy for you. Other foods with saturated fats include fatty meats, and cheese and other dairy products made from whole milk. Take it easy on foods like fried chicken, cheeseburgers, and fries, which often have a lot of saturated and trans fats. Options to consider include a turkey sandwich with mustard or a lean-meat, turkey, or veggie burger.

Your body needs a small amount of sodium, which is mostly found in salt. But getting too much sodium from your foods and drinks can raise your blood pressure, which is unhealthy for your heart and your body in general. Even though you’re a teen, it’s important to pay attention to your blood pressure and heart health now to prevent health problems as you get older.

Try to consume less than 2,300 mg, or no more than 1 teaspoon, of sodium a day. This amount includes the salt in already prepared food, as well as the salt you add when cooking or eating your food.

Processed foods, like those that are canned or packaged, often have more sodium than unprocessed foods, such as fresh fruits and vegetables. When you can, choose fresh or frozen fruits and veggies over processed foods. Try adding herbs and spices instead of salt to season your food if you make your own meals. Remember to rinse canned vegetables with water to remove extra salt. If you use packaged foods, check the amount of sodium listed on the Nutrition Facts label. Figure 1 below shows an updated food label, which the U.S. Food and Drug Administration (FDA) has approved for use on most packaged foods beginning in 2018.

Figure 1. Side-by-Side Comparison of Original and New Nutrition Facts Label

Limit added sugars

Some foods, like fruit, are naturally sweet. Other foods, like ice cream and baked desserts, as well as some beverages, have added sugars to make them taste sweet. These sugars add calories but not vitamins or fiber. Try to consume less than 10 percent of your daily calories from added sugars in food and beverages. Reach for an apple or banana instead of a candy bar.

Control your food portions

A portion is how much food or beverage you choose to consume at one time, whether in a restaurant, from a package, at school or a friend’s, or at home. Many people consume larger portions than they need, especially when away from home. Ready-to-eat meals—from a restaurant, grocery store, or at school—may give you larger portions than your body needs to stay charged up. Follow these tips to help you eat and drink a suitable amount of food and beverages, whether you are at home or somewhere else.

Don’t skip meals

Skipping meals might seem like an easy way to lose weight, but it actually may lead to weight gain if you eat more later to make up for it. Even if you’re really busy with school and activities, it’s important to try not to skip meals. Follow these tips to keep your body charged up all day and to stay healthy:

Eat breakfast every day. Breakfast helps your body get going. If you’re short on time in the morning, grab something to go, like an apple or banana.
Pack your lunch on school days. Packing your lunch may help you control your food and beverage portions and increases the chances that you will eat it because you made it.
Eat dinner with your family. When you eat home-cooked meals with your family, you are more likely to consume healthy foods. Having meals together also gives you a chance to reconnect with each other and share news about your day.
Get involved in grocery shopping and meal planning at home. Going food shopping and planning and preparing meals with family members or friends can be fun. Not only can you choose a favorite grocery store, and healthy foods and recipes, you also have a chance to help others in your family eat healthy too.
Did you know?

Get Moving

Physical activity should be part of your daily life, whether you play sports, take physical education (PE) classes in school, do chores, or get around by biking or walking. Regular physical activity can help you manage your weight, have stronger muscles and bones, and be more flexible.

Aerobic versus Lifestyle Activities

You should be physically active for at least 60 minutes a day External link (PDF, 14.2 MB) . Most of the 60 minutes or more of activity a day should be either moderate- or vigorous-intensity aerobic physical activity, and you should include vigorous-intensity physical activity at least 3 days a week. Examples of aerobic physical activity, or activity that makes you breathe harder and speeds up your heart rate, include jogging, biking, and dancing.

For a more moderate workout, try brisk walking, jogging, or biking on flat streets or paths. To pick up the intensity, turn your walk into a jog, or your jog into a run—or add hills to your walk, jog, or bike ride. You don’t have to do your 60 minutes a day all at once to benefit from your activity.

As part of your 60 minutes or more of daily physical activity, you should include muscle-strengthening physical activities, like lifting weights, on at least 3 days a week.

Routine activities, such as cleaning your room or taking out the trash, may not get your heart rate up the way biking or jogging does. But they are also good ways to keep active on a regular basis.

Fitness apps that you can download onto your computer, smartphone, or other mobile device can help you keep track of how active you are each day.

Did you know?
Activities add up!

Have fun with your friends
Being active can be more fun with other people, like friends or family members. You may also find that you make friends when you get active by joining a sports team or dance club. Mix things up by choosing a different activity each day. Try kickball, flashlight tag, or other activities that get you moving, like walking around the mall. Involve your friends and challenge them to be healthy with you. Sign up for active events together, like charity walks, fun runs, or scavenger hunts.

Take it outside
Maybe you or some of your friends spend a lot of time indoors watching TV, surfing the web, using social media, or playing video games. Try getting in some outdoor activity to burn calories instead. Here are other activities to try:

Have a jump rope or hula hoop contest.
Play Frisbee.
Build an obstacle course or have a scavenger hunt.
Play volleyball or flag football.
If you’re stuck indoors or don’t have a lot of time, try climbing up and down the stairs in your apartment or home. You can also find dance and other fitness and exercise videos online or on some TV channels. Some routines are only 15 or 20 minutes so you can squeeze them in between homework, going out, or other activities. You also can choose active sports games if you have a gaming system.

Get Enough Sleep
Sometimes it’s hard to get enough sleep, especially if you have a job, help take care of younger brothers or sisters, or are busy with other activities after school. Like healthy eating and getting enough physical activity, getting enough sleep is important for staying healthy.

You need enough sleep to do well in school, work and drive safely, and fight off infection. Not getting enough sleep may make you moody and irritable. While more research is needed, some studies have shown that not getting enough sleep may also contribute to weight gain.

If you’re between 13 and 18 years old, you should get 8 to 10 hours of sleep each night. Find out what you can do to make sure you get enough sleep NIH external link.

How to Stay Young – 10 Healthy Habits

How to Stay Young – 10 Healthy Habits – Experts agree that “staying young” begins in the mind. Stressing about life’s many highs and lows can cause more than a few grey hairs; surges of hormones adrenaline and cortisol can cause high blood pressure and stress the heart. The following tips  are key elements in how to stay young and make the most of your life every day.

Take a Mindful Break

A study conducted by Massachusetts General Hospital showed meditation helps prevent age-related changes in the brain. Try your best to sit in a quiet place with your eyes closed, relaxing your jaw and shoulders, connecting to your breath, emptying your mind, and staying in the present moment for ten to 20 minutes each day. If you have not tried meditation before, there are several guided meditation videos online, and books on meditation at your local library.

Eat More Fat

And we don’t mean McDonalds! Omega-3 is a healthy fat that can help stabilize mood, maintain bone strength, and reduce inflammation in the body; a fat that can be found in foods like salmon, walnuts, and seeds. According to leading anti-aging expert Dr. Nicholas Perricone, “Omega-3 fats can trigger a person’s enzymes to pull fat from storage, like from the hips, to use as energy. These healthy fats can keep you healthy and your skin radiant.” If you’re not getting enough Omega-3 fats in your diet, your doctor might recommend a high-quality Omega-3 supplement for you.

Get Moving

Experts agree that regular exercise helps tone muscles, build healthier bodies, and boost mood. “Walking just ten minutes a day lowers the risk of Alzheimer’s by 40%,” says Dr. Gary Small, Director of the UCLA Longevity Center. “Physical conditioning reduces stress and anxiety, which wipe out your memory bank.” Yoga and other forms of gentle exercises are great ways to relieve stress, along with running, biking, swimming, and dancing. Doing whatever physical activity you love most is one great way to stay young. Click here for additional tips to stay active!

Find Love

And we don’t only mean romantically! Love can be found in all forms – in friends, in family, in pets, and hobbies. Passion is a powerful drug, the ability to embrace life in all its variety. Rekindle romance with your partner, join a club or group with common interests, take a painting class, or invite others to walk with you. You’ll find yourself feeling more energized and your self-esteem will get a boost.

Read More : Harrisandbaker.com

How to Stay Young – 10 Healthy Habits

Try Yoga

As a mind-body exercise, yoga pairs conscious breathing with physical movement. This gentle exercise can increase energy, and improve posture, flexibility, and mood. Deep oxygenating breath can help eliminate toxins in the body, prevent illness, and make skin glow. For those less experienced, there are many gentle beginning yoga classes. Regardless of a person’s age or experience level, yoga is another great way to stay young.

Eat More Fruit

Superfruits like pomegranates, goji berries, and blueberries have rich sources of Vitamins C and E, and antioxidants, which help lower cholesterol and blood pressure, reduce joint inflammation, and may help reduce the risk of Alzheimer’s disease. Click here to learn more about brain healthy foods!

It is believed the goji berry stimulates the release of human growth hormones, which improve the ability to sleep, reduces fat, improves memory, boosts libido, enhances the immune system, and helps us look younger. To benefit from these antioxidants, try snacking on dried goji berries, or ask your doctor about concentrated goji berry supplements, or try a pomegranate-infused skin serum to achieve a skin-plumping glow.

Play Brain Games

According to the Journal of the American Medical Association, brain games like crossword puzzles and sudoku can help prevent cognitive decline, strengthen the mind, and improve memory. You can find many brain games on Lumosity. Or you can find any number of brain game workbooks involving numbers, sequences, and wordplay at your nearby bookstore or online. Click here for additional ways to improve cognition as we age.

Schedule Playtime

One of the best ways to stay young is to spend time with those who are. Take the grandchildren to the park. Join the little ones as they color or play with blocks. Introduce a child to a new activity, a favorite card game, or a puzzle. When the generations spend time together, both enjoy the benefits.

Spend Time Outdoors

Fresh air and sunshine revitalize the mind and body. Sunlight triggers the release of serotonin, a chemical in the brain that improves sleep, appetite, and digestion. Whether working in the garden, reading in the park, or chatting with a neighbor “over the fence,” spending time outdoors in the fresh air can be a great way to stay young.

Treat Yourself

They say you cannot pour from an empty cup. It’s important to take care of yourself, no matter your age. Get a massage. Buy a new outfit. Bring home a bouquet of flowers. Do whatever brings a smile to your face, raises your spirits, and reignites that inner spark of youth.

The 10 Healthiest Fast-Food Orders You Can Get at Every Chain

The 10 Healthiest Fast-Food Orders You Can Get at Every Chain – If you need to grab a quick meal on the go but don’t want to totally blow your healthy eating plan, it’s still possible to do that while you hit your favorite fast food drive-thru. “Many fast-food chains offer healthier options to meet everyone’s dietary goals,” says Amy Fischer, M.S., R.D.N., registered dietitian with the Good Housekeeping Institute Nutrition Lab. By introducing more veggie-forward meals like salads and bowls, many chain restaurants now offer plenty of options that go beyond the typical cheeseburger-and-fries fare. This is awesome for folks who are trying to make healthier choices, and provides better options for people who live in areas where fast food chains are the main affordable option.

No matter where you are chowing down, Fischer says to keep these tips in mind for healthier ordering:

  • Start by loading your meal with as many healthy vegetables as possible, whether that means adding extra peppers to your pizza, asking for mushrooms on (or in place of!) your burger or scooping some salsa onto your burrito bowl. Veggies offer an amazing array of vitamins, minerals, antioxidants, and fiber.
  • It’s a smart idea to opt for whole wheat or whole grain bread or rice options to sneak in some extra fiber.
  • Set your sights on menu items that feature lean proteins like grilled chicken or turkey, and of course veggies.
  • Aim to stick to one fat source—whether that’s cheese, avocado, sour cream or cream cheese. Be one and done whenever possible.
  • Try ordering salad dressing or other condiments on the side so you can better control how much you use.
  • Some chains even have ordering hacks that can help you add more nutrition to your meal without you having to think of the tweaks yourself. For example, ask for your Taco Bell order “fresco” to nix a dressing, cheese or sour cream.
  • Since healthier fast food orders may still contain more sodium, fat or added sugar than a home cooked meal might, this might be a good day to skip the sugary beverage and dessert.

Below are some of the “healthiest” fast food orders you can find at McDonald’s, Taco Bell, Wendy’s, Chipotle and more. We want to stress that there is no such thing as “bad” foods in our opinion (we also think terms like “cheat day”, “guilt-free” and “treat yourself” in relation to food can be problematic). Our goal here is not to tell you how to think, eat or live — nor is it to pass judgment on how you choose to nourish your body. Good Housekeeping has been exploring how we think about weight, the way we eat and how we try to control or change our bodies in our quest to be happier and healthier. We have a whole series about these topics, which you can learn more about.

Chipotle: Salad Bowl

Chipotle makes healthful eating hearty and easy. Opt for chicken or the sofritas (tofu-based), then pile on all the veggies (fajitas, salsa), and don’t forget beans for some extra fiber and protein! Skipping the rice, cheese, and sour cream helps make this a light option that still packs plenty of flavor.

Shake Shack: Hamburger

A humble hamburger from Shake Shack is delicious (load it up with veggie toppings and spreads!), and it’ll cost you fewer calories and has less overall fat and sodium than its fancier counterparts. Knock off a few more calories by getting it wrapped in just lettuce. If you’re a plant-based eater, go for the ‘Shroom burger.

The 10 Healthiest Fast-Food Orders You Can Get at Every Chain

Read More : Harrisandbaker.com

White Castle: Original Slider

You don’t have to feel bad about enjoying a couple Original Sliders from White Castle — it scores better on the “healthy” scale than even the chicken or fish sliders. But here’s a surprise: if you’re looking for a vegetarian option, go with the Veggie Slider over the Impossible Slider to consume less overall calories and fat.

Per serving: 140 calories, 7 g fat (2.5 g sat fat), 16 g carbs, 2 g sugar, 380 mg sodium, 1 g fiber, 6 g protein

Burger King:

Cheeseburger

Sure, Burger King offers plenty of other options, but it just seems so fitting to order this chain’s namesake. The single cheeseburger comes in at fewer calories and overall fat than even the chicken and plant-based items, and you can pad it with extra veggies and pickles.

Per serving: 301 calories, 13 g fat (6 g sat fat), 30 g carbs, 7 g sugar, 782 g sodium, 1 g fiber, 16 g protein

Quiznos: Spicy Monterey Sub

If you’re heading to Quiznos, definitely get yourself a sub—the fan-fave Spicy Monterey, to be specific. The 4″ sandwich is piled with oven roasted turkey breast, smoked ham, melted provolone, pickles, LTO, mayo, and chili sauce (don’t be afraid to ask for extra veggies, and you can also ask for 1/2 the usual amount of meat if you’re just in the mood for a taste). Not big on heat? Nix the chili sauce.

Per serving: 300 calories, 8 g fat (3 g sat fat), 41 g carbs, 7 g sugar, 1140 mg sodium, 2 g fiber, 19 g protein

Qdoba: Paleo Chicken Salad

Good news: Guac isn’t extra, it’s included! This salad from Qdoba is bursting with taste via good stuff like grilled veggies and chicken, pico de gallo and salsa verde, and of course, that guac! It also has less sodium, saturated fat, and carbs, plus more fiber than other options.

Per serving: 300 calories, 20 g fat (4 g sat fat), 18 g carbs, 4 g sugar, 830 mg sodium, 4 g fiber, 27 g protein

Domino’s: Pacific Veggie Thin Crust

 thin crust option from Domino’s is lighter than the hand-tossed, but crispy enough to hold up to all the delicious toppings. This veggie-centric pie is ideal, but if want to add a bit of protein, opt for chicken. And don’t forget the veggie side—what goes better together than salad and pizza?!

Per serving: 200 calories, 14 g fat (6 g sat fat), 11 g carbs, 1 g sugar, 430 mg sodium, 2 g fiber, 7 g protein

Arbys: Roast Beef Gyro

This order definitely “has the meat,” but it also delivers plenty of veggie goodness, big Greek-inspired flavor, and is served in a warm pita.

Per serving: 540 calories, 29 g fat (7 g sat fat), 48 g carbs, 5 g sugar, 1300 mg sodium, 3 g fiber, 24 g protein

Au Bon Pain: Mediterranean Salad

Get your strive-for-five servings of veggies at Au Bon Pain with this vegetarian salad. It’s full of greens, peppers, kalamata olives, feta, chickpeas, and other veggies to give your body the nutrition it needs.

Per serving: 350 calories, 24 g fat (7 g sat fat), 24 g carbs, 7 g sugar, 740 mg sodium, 8 g fiber, 12 g protein

Boston Market: Rotisserie Chicken Bowl

Skip the mac and cheese at Boston Market and instead load your bowl with fresh steamed vegetables, corn, and/or garlic dill potatoes (if you’re a serious mashed taters fan, ask for a half scoop). You can even request a double portion of veggies to get a super-dose of vitamins and fiber.

Per serving: Nutrition varies by side choices.

10 Fast-Food Restaurants That Serve Healthy Foods

10 Fast-Food Restaurants That Serve Healthy Foods – Many fast-food restaurants offer nutritious options, including wraps, salads, and burritos.

While most fast foods are based on cheap, unhealthy ingredients, many fast-food establishments now offer healthy alternatives.

Some major chains even focus exclusively on providing healthy fast food.

These can be life-savers when you don’t have the time or energy to cook a healthy meal.

Here are 10 fast-food restaurants that have some healthy options on the menu.

1. Chipotle

Chipotle Mexican Grill is a restaurant chain that specializes in foods like tacos and burritos.

The company tries to use only organic, local ingredients, with meats from naturally raised animals.

Healthy options: burritos, tacos, and salads, with a variety of meats, veggies, rice, beans, and guacamole

Locations: all over the United States, as well as Canada, Germany, France, and the United Kingdom

You can take a look at their menu here.

2. Chick-fil-A

Chick-fil-A is a fast-food restaurant that specializes in chicken sandwiches.

They were the first fast-food chain in the United States to offer a menu completely free of trans fat.

They have taken strides to make their dishes more healthy. In particular, their kids’ menu offers fruit cup sides and milk to drink.

Healthy options: grilled chicken nuggets, chicken salads, grilled market salad, and multi-grain breakfast oatmeal

Locations: throughout the United States

You can take a look at their menu here.

3. Wendy’s

Wendy’s is the third-largest hamburger fast-food chain in the world, behind McDonald’s and Burger King.

Although their menu consists mostly of hamburgers, chicken sandwiches, and French fries, they also offer some healthier alternatives.

Healthy options: chicken salads and chicken wraps

Locations: 30 countries worldwide, mostly in North and South America, Asia, and the Caribbean

You can take a look at their healthy salads here.

4. McDonald’s

McDonald’s is the world’s biggest fast-food chain.

It is famous for its signature burgers, such as the Big Mac.

Most of the offerings at McDonald’s are highly processed and unhealthy. The company has been slammed for its role in facilitating the worldwide obesity and type 2 diabetes epedemics.

However, due in part to this critique, McDonald’s has added several healthy options to its menu.

Healthy options: several healthy salads, mostly made with chicken, vegetables, and fruit

Locations: worldwide, in a total of 119 countries

You can take a look at their salad menu here.

Read More : Harrisandbaker.com

10 Fast-Food Restaurants That Serve Healthy Foods

5. Ruby Tuesday

Ruby Tuesday has many restaurants across the globe.

They offer a large menu, ranging from steaks and seafood to pasta and salads.

The healthier options on their menu are marked with the moniker “Fit & Trim.” Those dishes contain fewer than 700 calories per serving.

Ruby Tuesday offers options based on all sorts of dietary needs, such as gluten intolerance.

Healthy options: a variety of meat, fish, and salads, with side dishes like baked potatoes and fresh vegetables

Locations: North America and Europe

6. The Cheesecake Factory

The Cheesecake Factory is known for gargantuan portion sizes and high calorie content.

However, due to increased pressure, they now offer a “SkinnyLicious” menu with smaller portion sizes and healthier ingredients.

Healthy options: steaks, fish, seafood, salads, and various appetizers

Locations: the United States, with several restaurants in the Middle East

You can take a look at their SkinnyLicious menu here.

7. KFC

Kentucky Fried Chicken (KFC) is an international fast-food restaurant known for its signature deep-fried chicken. This franchise serves mainly unhealthy foods.

However, some of their restaurants sell grilled chicken to serve their more health-conscious customers.

Healthy options: grilled chicken pieces and sides like green beans or corn on the cob

Locations: worldwide

You can take a look at their menu here.

8. Subway

Subway is a fast-food restaurant that primarily sells build-it-yourself submarine sandwiches (subs) and salads.

That said, you can also skip the bread altogether and get a salad with chicken breast and plenty of fresh vegetables.

Healthy options: whole-grain bread, plus plenty of vegetables

Locations: 44,000 restaurants in 110 countries

You can take a look at their menu here.

9. Panera Bread

Panera Bread is a bakery, café, and restaurant that serves baked goods, soups, salads, and sandwiches.

Healthy options: a variety of healthy soups and salads

Locations: North America

10. Almost every fast-food restaurant

These days, almost every fast-food restaurant offers healthy options. If not, the meals can sometimes be modified to suit your dietary preferences.

Some people prefer whole and protein-rich food, such as steak or fish, along with a side of veggies and perhaps a baked potato. But fast-food restaurants usually have vegetarian options available as well.

Just take your time to read through the menu. You will most likely find something healthy — or that can be made healthy with simple modifications.

The bottom line

Many of the restaurants above are renowned for their wide selection of unhealthy foods. But when you don’t feel like indulging in traditional fast food, it’s good to know that they also serve healthier alternatives.

Some fast-food restaurants also offer gluten-free options and vegetarian meals.

Although a few of these restaurants are only found in the United States, most are international.

The next time you find yourself in a rush and headed for fast food, be sure to choose a healthy option.

The Healthiest Fast-Food Orders You Can Get at Every Chain

Harrisandbaker.com – If you need to grab a quick meal on the go but don’t want to totally blow your healthy eating plan, it’s still possible to do that while you hit your favorite fast food drive-thru. “Many fast-food chains offer healthier options to meet everyone’s dietary goals,” says Amy Fischer, M.S., R.D.N., registered dietitian with the Good Housekeeping Institute Nutrition Lab. By introducing more veggie-forward meals like salads and bowls, many chain restaurants now offer plenty of options that go beyond the typical cheeseburger-and-fries fare. This is awesome for folks who are trying to make healthier choices, and provides better options for people who live in areas where fast food chains are the main affordable option.

No matter where you are chowing down, Fischer says to keep these tips in mind for healthier ordering:

Start by loading your meal with as many healthy vegetables as possible, whether that means adding extra peppers to your pizza, asking for mushrooms on (or in place of!) your burger or scooping some salsa onto your burrito bowl. Veggies offer an amazing array of vitamins, minerals, antioxidants, and fiber.

It’s a smart idea to opt for whole wheat or whole grain bread or rice options to sneak in some extra fiber.

Set your sights on menu items that feature lean proteins like grilled chicken or turkey, and of course veggies.

Aim to stick to one fat source—whether that’s cheese, avocado, sour cream or cream cheese. Be one and done whenever possible.

Try ordering salad dressing or other condiments on the side so you can better control how much you use.

Some chains even have ordering hacks that can help you add more nutrition to your meal without you having to think of the tweaks yourself. For example, ask for your Taco Bell order “fresco” to nix a dressing, cheese or sour cream.

Since healthier fast food orders may still contain more sodium, fat or added sugar than a home cooked meal might, this might be a good day to skip the sugary beverage and dessert.
Below are some of the “healthiest” fast food orders you can find at McDonald’s, Taco Bell, Wendy’s, Chipotle and more. We want to stress that there is no such thing as “bad” foods in our opinion (we also think terms like “cheat day”, “guilt-free” and “treat yourself” in relation to food can be problematic). Our goal here is not to tell you how to think, eat or live — nor is it to pass judgment on how you choose to nourish your body. Good Housekeeping has been exploring how we think about weight, the way we eat and how we try to control or change our bodies in our quest to be happier and healthier. We have a whole series about these topics, which you can learn more about.

Chipotle: Salad Bowl

Chipotle makes healthful eating hearty and easy. Opt for chicken or the sofritas (tofu-based), then pile on all the veggies (fajitas, salsa), and don’t forget beans for some extra fiber and protein! Skipping the rice, cheese, and sour cream helps make this a light option that still packs plenty of flavor.

Shake Shack: Hamburger

A humble hamburger from Shake Shack is delicious (load it up with veggie toppings and spreads!), and it’ll cost you fewer calories and has less overall fat and sodium than its fancier counterparts. Knock off a few more calories by getting it wrapped in just lettuce. If you’re a plant-based eater, go for the ‘Shroom burger.

The Healthiest Fast-Food Orders You Can Get at Every Chain

White Castle: Original Slider

You don’t have to feel bad about enjoying a couple Original Sliders from White Castle — it scores better on the “healthy” scale than even the chicken or fish sliders. But here’s a surprise: if you’re looking for a vegetarian option, go with the Veggie Slider over the Impossible Slider to consume less overall calories and fat.

Burger King: Cheeseburger

Sure, Burger King offers plenty of other options, but it just seems so fitting to order this chain’s namesake. The single cheeseburger comes in at fewer calories and overall fat than even the chicken and plant-based items, and you can pad it with extra veggies and pickles.

Quiznos: Spicy Monterey Sub

If you’re heading to Quiznos, definitely get yourself a sub—the fan-fave Spicy Monterey, to be specific. The 4″ sandwich is piled with oven roasted turkey breast, smoked ham, melted provolone, pickles, LTO, mayo, and chili sauce (don’t be afraid to ask for extra veggies, and you can also ask for 1/2 the usual amount of meat if you’re just in the mood for a taste). Not big on heat? Nix the chili sauce.

Qdoba: Paleo Chicken Salad

Good news: Guac isn’t extra, it’s included! This salad from Qdoba is bursting with taste via good stuff like grilled veggies and chicken, pico de gallo and salsa verde, and of course, that guac! It also has less sodium, saturated fat, and carbs, plus more fiber than other options.

Domino’s: Pacific Veggie Thin Crust

The thin crust option from Domino’s is lighter than the hand-tossed, but crispy enough to hold up to all the delicious toppings. This veggie-centric pie is ideal, but if want to add a bit of protein, opt for chicken. And don’t forget the veggie side—what goes better together than salad and pizza?!

Arbys: Roast Beef Gyro

This order definitely “has the meat,” but it also delivers plenty of veggie goodness, big Greek-inspired flavor, and is served in a warm pita.

Per serving: 540 calories, 29 g fat (7 g sat fat), 48 g carbs, 5 g sugar, 1300 mg sodium, 3 g fiber, 24 g protein

Au Bon Pain: Mediterranean Salad

Get your strive-for-five servings of veggies at Au Bon Pain with this vegetarian salad. It’s full of greens, peppers, kalamata olives, feta, chickpeas, and other veggies to give your body the nutrition it needs.

Per serving: 350 calories, 24 g fat (7 g sat fat), 24 g carbs, 7 g sugar, 740 mg sodium, 8 g fiber, 12 g protein

Boston Market: Rotisserie Chicken Bowl
Skip the mac and cheese at Boston Market and instead load your bowl with fresh steamed vegetables, corn, and/or garlic dill potatoes (if you’re a serious mashed taters fan, ask for a half scoop). You can even request a double portion of veggies to get a super-dose of vitamins and fiber.

Per serving: Nutrition varies by side choices.

10 Fast-Food Restaurants That Serve Healthy Foods

Harrisandbaker.comMany fast-food restaurants offer nutritious options, including wraps, salads, and burritos.

While most fast foods are based on cheap, unhealthy ingredients, many fast-food establishments now offer healthy alternatives.

Some major chains even focus exclusively on providing healthy fast food.

These can be life-savers when you don’t have the time or energy to cook a healthy meal.

Here are 10 fast-food restaurants that have some healthy options on the menu.

1. Chipotle

Chipotle Mexican Grill is a restaurant chain that specializes in foods like tacos and burritos.

The company tries to use only organic, local ingredients, with meats from naturally raised animals.

Healthy options: burritos, tacos, and salads, with a variety of meats, veggies, rice, beans, and guacamole

Locations: all over the United States, as well as Canada, Germany, France, and the United Kingdom

You can take a look at their menu here.

2. Chick-fil-A

Chick-fil-A is a fast-food restaurant that specializes in chicken sandwiches.

They were the first fast-food chain in the United States to offer a menu completely free of trans fat.

They have taken strides to make their dishes more healthy. In particular, their kids’ menu offers fruit cup sides and milk to drink.

Healthy options: grilled chicken nuggets, chicken salads, grilled market salad, and multi-grain breakfast oatmeal

Locations: throughout the United States

You can take a look at their menu here.

3. Wendy’s

Wendy’s is the third-largest hamburger fast-food chain in the world, behind McDonald’s and Burger King.

Although their menu consists mostly of hamburgers, chicken sandwiches, and French fries, they also offer some healthier alternatives.

Healthy options: chicken salads and chicken wraps

Locations: 30 countries worldwide, mostly in North and South America, Asia, and the Caribbean

You can take a look at their healthy salads here.

4. McDonald’s

McDonald’s is the world’s biggest fast-food chain.

It is famous for its signature burgers, such as the Big Mac.

Most of the offerings at McDonald’s are highly processed and unhealthy. The company has been slammed for its role in facilitating the worldwide obesity and type 2 diabetes epedemics.

However, due in part to this critique, McDonald’s has added several healthy options to its menu.

Healthy options: several healthy salads, mostly made with chicken, vegetables, and fruit

Locations: worldwide, in a total of 119 countries

You can take a look at their salad menu here.

5. Ruby Tuesday

Ruby Tuesday has many restaurants across the globe.

They offer a large menu, ranging from steaks and seafood to pasta and salads.

The healthier options on their menu are marked with the moniker “Fit & Trim.” Those dishes contain fewer than 700 calories per serving.

Ruby Tuesday offers options based on all sorts of dietary needs, such as gluten intolerance.

Healthy options: a variety of meat, fish, and salads, with side dishes like baked potatoes and fresh vegetables

Locations: North America and Europe

10 Fast-Food Restaurants That Serve Healthy Foods

6. The Cheesecake Factory

The Cheesecake Factory is known for gargantuan portion sizes and high calorie content.

However, due to increased pressure, they now offer a “SkinnyLicious” menu with smaller portion sizes and healthier ingredients.

Healthy options: steaks, fish, seafood, salads, and various appetizers

Locations: the United States, with several restaurants in the Middle East

You can take a look at their SkinnyLicious menu here.

7. KFC

Kentucky Fried Chicken (KFC) is an international fast-food restaurant known for its signature deep-fried chicken. This franchise serves mainly unhealthy foods.

However, some of their restaurants sell grilled chicken to serve their more health-conscious customers.

Healthy options: grilled chicken pieces and sides like green beans or corn on the cob

Locations: worldwide

You can take a look at their menu here.

8. Subway

Subway is a fast-food restaurant that primarily sells build-it-yourself submarine sandwiches (subs) and salads.

That said, you can also skip the bread altogether and get a salad with chicken breast and plenty of fresh vegetables.

Healthy options: whole-grain bread, plus plenty of vegetables

Locations: 44,000 restaurants in 110 countries

You can take a look at their menu here.

9. Panera Bread

Panera Bread is a bakery, café, and restaurant that serves baked goods, soups, salads, and sandwiches.

Healthy options: a variety of healthy soups and salads

Locations: North America

10. Almost every fast-food restaurant

These days, almost every fast-food restaurant offers healthy options. If not, the meals can sometimes be modified to suit your dietary preferences.

Some people prefer whole and protein-rich food, such as steak or fish, along with a side of veggies and perhaps a baked potato. But fast-food restaurants usually have vegetarian options available as well.

Just take your time to read through the menu. You will most likely find something healthy — or that can be made healthy with simple modifications.

The Importance of Environmental Health To Be Learned

Harrisandbaker.com – Environmental health is a branch of public health that includes aspects of nature and the environment and has an impact on human health. In a 1999 document, the world health organization or the World Health Organization (WHO) defines environmental health as those aspects of human health and disease that are determined by environmental factors. It also refers to the theory and practice of assessing and controlling those that have the potential to affect health. That is the importance of environmental health to be studied in more detail.

Furthermore, IIK Public Health S1 Lecturer Bhakti Wiyata Marianingsih, S.KM., M.Kes, explained that environmental health is a science where we learn to protect environmental factors that can have a negative impact on the ecological balance (the relationship between humans and the environment). .

“Pollution of well water by E. Coli bacteria will become an environmental health problem if it causes the surrounding community who uses the water to get diarrhea,” explained the lecturer who also serves as the Co. Dep of Performance Planning and Revenue Generating, said.

In the Bachelor of Public Health course at IIK Bhakti Wiyata, you will meet the Basic Environmental Health course in semester 2. The presence of this environmental health course aims to create graduates who are swift in minimizing and dealing with new hazards from the environment. Let’s learn more about environmental health, below.

Environmental Health Goals

Discussing about environmental health is never ending because it is directly related to everyday life. Environmental health is one of the efforts in the health sector that is aimed at realizing a healthy environmental quality, physically, chemically, biologically and socially, which enables everyone to achieve maximum health status.

Therefore, people need to be made aware of the importance of good environmental health if you want to create a healthy and happy community. If they are able to maintain the environment properly and responsibly, disease can be avoided.

When the community succeeds in applying environmental health well, it creates an independent generation, especially financially. Because, a healthy soul and body can provide its own enthusiasm and focus at work. They will no longer be burdened with going to the doctor.

Benefits of Studying Environmental Health

The Importance of Environmental Health To Be Learned

Maria explained that learning about environmental health is the same as maintaining a healthy environment. With a healthy environment, people can get many benefits, among others.

1. Avoid Various Diseases

If you are diligent, you are smart, then you are clean, you are healthy. So maintaining the cleanliness of the surrounding environment is the same as maintaining a healthy body. According to the Indonesian Ministry of Health, maintaining the cleanliness of the environment such as residences, schools, houses of worship, and places of worship, people can avoid dengue fever and hepatitis A, as well as other diseases. “By studying Environmental Health, we can find out how good environmental conditions can support human health.” he said.

2. Relating to Mental Health

It turns out that not only physical health, a healthy environment is also related to one’s mental health. Based on several studies, spending a lot of time in an environment in green open spaces can help reduce levels of anxiety and depression.

3. Creating a Comfortable Living Environment

It is undeniable that a clean environment will make you more comfortable to live and stay for a long time. In general, a house is said to be healthy if it fulfills physiological needs (lighting, ventilation, sufficient space for movement, and avoiding noise) and psychological needs (adequate privacy and healthy communication). “We can protect the environment so that the quality is maintained,” added Maria.

Environmental Health Room.

In Indonesia, the scope of environmental health is explained in Law No. 23 of 1992 Article 22 Paragraph 3, covering 8 points as follows.

Water and air purification
Securing solid waste / garbage
Securing liquid waste
Waste gas protection
Radiation protection
Noise protection
Disease vector protection
Health and other safeguards, such as post-disaster conditions.

 

Learning and information about health, of course, at https://harrisandbaker.com/

Hypertension

Harrisandbaker.comHypertension is the medical understanding of high blood pressure. This condition can cause various kinds of life-threatening health complications if left unchecked. In fact, this disorder can lead to an increased risk of heart disease, stroke, and death.

The term blood pressure itself can be described as the force of circulating blood against the walls of the body’s arteries which are the main blood vessels. The amount of pressure that occurs depends on the resistance of the blood vessels and how intense the heart is to work.

A person can experience high blood pressure when more blood is pumped by the heart and due to the narrowing of the blood vessels in the arteries. Hypertension can be known by routine checks on blood pressure. It is recommended to be done annually by all adults.

Blood pressure readings are taken in millimeters of mercury (mmHg). The results of the examination will be divided into two numbers, namely:

The first number or systolic represents the pressure in the blood vessels when the heart contracts or beats.
The second or diastolic number represents the pressure in the blood vessels when the heart rests between beats.
A person can be said to have hypertension if the systolic blood pressure number from two consecutive measurements shows a result that is greater than 140 mmHg, and/or the diastolic blood pressure number shows a result that is greater than 90 mmHg.

Causes of Hypertension

Hypertension is divided into two types, namely primary and secondary hypertension. The following is an explanation of the causes of this hypertension:

1. Primary Hypertension

Often, the cause of hypertension in most adults cannot be identified. Primary hypertension tends to develop gradually over years and eventually get worse if left untreated.

2. Secondary Hypertension

Some people have high blood pressure due to an underlying health condition. This type of hypertension tends to occur suddenly and causes higher blood pressure than primary hypertension.

Various conditions can cause secondary hypertension, including:
Obstructive sleep apnea (OSA).
Kidney problems.
Adrenal gland tumor.
Thyroid problems.
Congenital defects in blood vessels.
Medications, such as birth control pills, cold medicines, decongestants, over-the-counter painkillers.
Illegal drugs.
Hypertension Risk Factors
Indeed, the risk factors for experiencing hypertension are directly proportional to age. Someone who is older has a greater chance of experiencing hypertension. Several other risk factors that can increase the occurrence of hypertension are:

Have over 65 years of age.
Often consume excessively high-salt foods.
Are overweight or obese.
There is a family history of the same medical condition.
Less consumption of fruits and vegetables.
Not physically active or rarely exercise.
Consuming too many foods or drinks that contain caffeine.
Have a smoking habit.
Many consume alcoholic beverages.
stress. High stress levels can temporarily increase blood pressure.
Have certain chronic conditions, such as kidney disease, diabetes, or sleep apnea.
It should also be understood that sometimes pregnancy can also cause high blood pressure. In addition, this disorder can also occur in children which is usually caused by problems with the kidneys or heart. The influence of a bad lifestyle also exacerbates this problem.

However, you can reduce or even prevent the risk of hypertension by changing your lifestyle to be healthier and adjusting your diet regularly. Make sure to meet your body’s nutritional intake to stay healthy, consume water every day, and exercise regularly.

Complete with taking supplements or vitamins to keep the body healthy. Don’t forget to check information about health at https://harrisandbaker.com/. Come on, check it now!

 

Hypertension Symptoms

A person with hypertension will experience several symptoms, including:

Headache;
Nosebleed;
vision problems;
Chest pain;
Ears buzzing;
Hard to breathe; And
Arrhythmia

For severe hypertension, symptoms can include:

Fatigue;
Nausea and/or vomiting;
Confusion;
feeling anxious;
Pain in the chest;
muscle tremors; And
Presence of blood in the urine.
Hypertension Diagnosis
The doctor will ask questions about your medical history and perform a physical examination. After that, the doctor or professional will usually put an inflatable arm cuff around the arm and measure the blood pressure using a pressure gauge.

The results of blood pressure measurements are divided into four general categories:
Normal blood pressure is blood pressure below 120/80 mmHg.
Prehypertension is systolic blood pressure which ranges from 120–139 mmHg, or diastolic blood pressure which ranges from 80–89 mmHg. Prehypertension tends to get worse over time.
Stage 1 hypertension is a systolic pressure ranging from 140–159 mmHg, or a diastolic pressure ranging from 90–99 mm Hg.
Stage 2 hypertension is classified as more severe. Stage 2 hypertension is a systolic pressure of 160 mmHg or higher, or a diastolic pressure of 100 mmHg or higher.

Hypertension
Hypertensive crisis. The blood pressure measurement result is higher than 180/120 mmHg. This condition includes an emergency situation that requires immediate medical treatment. If you get this result when taking your blood pressure at home, wait five minutes and retest. If you experience symptoms of hypertension, it’s a good idea to get an examination at the hospital immediately.
Hypertension Treatment
Some people with hypertension must take medication for life to regulate blood pressure. However, if blood pressure is under control through lifestyle changes, reducing drug dosage or consumption can be stopped. Always pay attention to the dosage of the drug given and the side effects that may occur.

Drugs that are generally given to people with hypertension, include:

Medication to get rid of excess salt and fluid in the body through urine. The reason is, hypertension makes sufferers susceptible to high salt levels in the

body.

Medicines to dilate blood vessels so that blood pressure can decrease. It should be noted that hypertension makes sufferers prone to blockages in blood

vessels.

Medicines that work to slow the heart rate and dilate blood vessels.
Blood pressure-lowering drugs that function to make the walls of blood vessels more relaxed.
Renin inhibitor drugs to inhibit the work of enzymes that function to increase blood pressure. If renin works excessively, blood pressure will rise uncontrollably.
In addition to drug consumption, hypertension treatment can also be done through relaxation therapy, for example meditation therapy or exercise such as yoga. However, hypertension treatment will not run smoothly if it is not accompanied by lifestyle changes. Examples include following a healthy diet and life, as well as regular exercise.

For more details about the effect of adopting a healthy diet in people with hypertension, you can read it here: Recognize the Right Type of Diet for People with Hypertension.

Hypertension Prevention

There are several steps that can be taken to prevent hypertension, namely:

Eat healthy foods, such as fruit and vegetables.
Limit salt intake (to less than 5g daily).
Reduce excessive consumption of caffeine.
Quit smoking.
Exercise regularly.
Maintain weight.
Reducing consumption of alcoholic beverages.
Limit your intake of foods high in saturated fat.
Eliminating/reducing trans fats in the diet.

When to See a Doctor?

Every adult is advised to have a blood pressure check every year. Doctors are also likely to recommend blood pressure measurements if they have been diagnosed with hypertension or have risk factors for this disease. Children can also have their blood pressure measured as part of their annual check-up.

Measles

Harrisandbaker.comMeasles is a highly contagious respiratory tract infection. This disease is characterized by skin rashes all over the body and flu-like symptoms.

Measles, also known as rubeola, is caused by a virus. Generally, symptoms appear about one to two weeks after the body is exposed to the virus. This disease most often occurs in children and can be fatal. However, this disease can be prevented by getting a vaccine.

Measles Risk Factors

Generally, this condition is more common in children under the age of five. However, anyone can be infected with the virus. A person is also more susceptible to getting measles if he has never been exposed to the disease or has not been vaccinated.

The following are some of the risk factors for measles:
1. Not getting vaccinated

You are at higher risk of developing the disease if you have not received the measles vaccine.

2. Travel abroad

If you travel to developing countries, where this condition is common, you are at higher risk of developing the disease.

Measles

3. Deficiency of vitamin A

People who consume less intake of vitamin A are also at risk of experiencing severe symptoms and complications.

Causes of Measles

Measles is an infection caused by a virus from the paramyxovirus family. Transmission generally occurs through splashes of saliva secreted by an infected person when he sneezes and coughs. Anyone who inhales the splash of saliva will contract this disease.

The virus itself can survive for several hours and easily attaches itself to objects. If someone touches an object that has been contaminated with the measles virus, it is very likely that he will be infected.

Symptoms of Measles

Early symptoms of measles infection are usually a cough with phlegm, runny nose, high fever and red eyes. Children may also have Koplik’s spots (small red spots with a blue-white center) in the mouth before the rash starts.

The rash will then appear 3–5 days after the initial symptoms started. The order of appearance of these spots is from behind the ears, around the head, then to the neck. Eventually, the rash will spread all over the body.

The following are the symptoms, namely:
The eyes are red and sensitive to light.
Resembles cold symptoms such as dry cough, runny nose, and sore throat.
Weak and tired.
High fever.
Aches and pains.
Not excited and lost appetite.
Diarrhea or/and vomiting.
Small white patches on the mouth and throat.
For more details, you can read about the symptoms of measles in this article: Mothers, Recognize the 14 Early Symptoms of Measles in Children.

Get to know what are the 4 healthy 5 perfect foods and their benefits

“Mother must be familiar with the 4 healthy 5 perfect diet. This food with a combination of staple food, side dishes, vegetables, fruit and milk offers various benefits for the health of the body.

harrisandbaker.com, Jakarta – 4 healthy 5 perfect foods are foods that have a complete nutritional content that is good for the body. This content is in the form of carbohydrates, proteins, fats, vitamins, and minerals.

The foods included in the 4 healthy 5 perfect menu are staple foods, various side dishes, vegetables, fruit and milk. Initially, this program was a form of campaign from the government for the people of Indonesia.

However, over time, this campaign has become a lifestyle for the community, which is definitely balanced with other healthy lifestyles. This includes regular exercise, adequate rest, and controlling stress.

Food 4 Healthy 5 Perfect
Food 4 healthy 5 perfect is very good for supporting the growth and development of children. However, make sure the dose is appropriate for their age. Here are guidelines that you can pay attention to:

Staple food

Generally, the staple food for Indonesian people is rice, which is a source of carbohydrate intake. In accordance with the American Academy of Pediatrics (AAP), the rules for daily rice intake for children are as follows:

1 year: 4 tablespoons.
2 to 3 years: 6 tablespoons.
4 to 8 years: 8 tablespoons.
9 to 13 years: 10 tablespoons.
If the child still shows signs of hunger, they will usually ask for an additional portion independently after finishing the initial portion that the mother gave.

Side dishes

The next healthy food is the side dishes that accompany the staple food. Types of food for this group usually contain protein and fat. Options include:

Poultry, beef, lamb and fish.

Egg.

Tempeh and tofu as sources of vegetable protein.
A study in the Italian Journal of Pediatrics states that protein along with calories are two types of nutrition that are very important for supporting the growth and development of children. The daily protein needs for children according to their age can be seen as follows:

2 to 3 years: 200 to 400 grams.
4 to 8 years: 300 to 500 grams for girls and 300 to 550 grams for boys.

Get to know what are the 4 healthy 5 perfect foods and their benefits

Vegetables

The next 4 healthy 5 perfect foods are vegetables with many colors, ranging from orange, green, red, and various types of nuts. Green vegetables contain vitamins A, B and chlorophyll.

Vegetables with yellow or red color contain lots of vitamin A and carotene. Vegetables with a yellow color and a sour taste are high in vitamin C, and vegetables with a sharp aroma have a high sulfur content.

Regarding their needs for children, at least mothers must fulfill 1 to 2.5 cups of vegetables every day.

Fruits

Not much different from vegetables, the nutrition contained in fruit includes fiber and minerals. Studies in the Journal of Antioxidants say that fruit has an important role as an antioxidant.

This is because the skin of the fruit contains a lot of chlorophyll color pigments, for example in guava and kiwi fruit. The darker the color of the fruit, the greater the antioxidant protection in the body.

If you want to serve fruit in the form of juice, you should avoid adding added sugar. In addition, at least 1 to 1.5 cups of fruit in the form of juice should be served to children every day.

Milk

The last 4 healthy 5 perfect foods are milk. Mothers can give this product and its derivatives, including cheese and yogurt, to children two to three times a day. The types of milk included in this healthy program are soy milk, cow’s milk, and almond milk

Benefits of 4 Healthy 5 Perfect Foods
The 4 healthy 5 perfect food menu has a variety of balanced nutritional content which is certainly very beneficial for organ work and overall body health. The benefits include:

Maintain ideal body weight, so that children avoid the risk of early obesity.
Supporting children’s growth, including supporting the growth of bones and teeth and keeping children active.
Supporting brain development, for example through the nutrients contained in fish.
Preventing children from experiencing malnutrition which leads to stunted growth alias stunting.

Know the 8 Causes of Low Blood Pressure and How to Overcome Them

“A person is said to have low blood pressure if they have blood pressure below 90/60. This condition can make the sufferer dizzy and dizzy. If not treated immediately, people with low blood pressure can faint. Apparently, low blood pressure can be caused by certain medical conditions. The treatment also depends on the underlying cause.”

, Jakarta harrisandbaker.com – Have you ever experienced dizzy eyes, dizziness and fainting from standing too long? Some people say it’s because they haven’t had breakfast or haven’t eaten all day.

Actually, the statement is not wrong because not eating all day can cause symptoms that lead to low blood pressure or hypotension. Hypotension occurs when the blood pressure in the arteries is lower than normal blood pressure. However, sometimes the cause of hypotension is not only as simple as not eating, but there are also several health conditions that can cause decreased blood pressure. Here’s the review.

 

Understanding Low Blood Pressure

When blood flows through the arteries, the arterial walls will automatically receive pressure. This pressure is a measure of the strength of blood flow or what we often call blood pressure.

There are two measurements used to measure blood pressure, namely systolic pressure (top number) and diastolic pressure (bottom number). Reported on the WebMD page, normal blood pressure has a size ranging between <120 and <80. While hypotension has blood pressure below 90/60.

However, in fact, a person’s blood pressure can fluctuate throughout the day. It depends on your body position, breathing rhythm, stress level, physical condition, the medication you take, the food and drink you consume, and the time of day. Blood pressure is usually lowest at night, then rises sharply when you wake up.

Various Causes of Low Blood Pressure

Launching from the Mayo Clinic, there are several factors that can cause low blood pressure, namely:
Pregnancy. During pregnancy, the circulatory system expands rapidly so that blood pressure tends to fall. Don’t worry, this is normal and will usually return to normal after the mother gives birth.
Heart problems. Some heart conditions that can cause low blood pressure include very low heart rate (bradycardia), heart valve problems, heart attack, and heart failure.
Endocrine problems. Thyroid conditions, such as parathyroid disease, Addison’s disease, low blood sugar (hypoglycemia) or diabetes can trigger low blood pressure.
Dehydration. When the body loses more water than it takes in, this condition can cause weakness, dizziness and fatigue. Fever, vomiting, severe diarrhea, taking diuretics, and strenuous exercise are a number of factors that can cause dehydration.
Blood loss. Losing a lot of blood from a major injury or internal bleeding can reduce the amount of blood in the body, causing a severe drop in blood pressure.
Severe infection (septicaemia). Septicemia occurs when an infection in the body has entered the bloodstream. This condition can cause a life-threatening drop in blood pressure (septic shock).

Know the 8 Causes of Low Blood Pressure and How to Overcome Them
Anaphylaxis. Anaphylaxis is a severe and potentially life-threatening allergic reaction. This condition can be caused by food allergies, certain drugs, insect poisons, and latex. Anaphylaxis can cause breathing problems, hives, itching, a swollen throat, and an extreme drop in blood pressure.
Lack of nutrients in the diet. Deficiencies in vitamin B12 and folate can prevent the body from producing enough red blood cells (anemia), causing low blood pressure.

In addition to the health conditions above, certain medications can also cause low blood pressure. These drugs include:

 

Water pills (diuretics), such as furosemide and hydrochlorothiazide.
Alpha blockers, such as prazosin.
Beta blockers.
Medicine for Parkinson’s disease.
Certain types of antidepressants, including doxepin and imipramine.
Medication for erectile dysfunction, especially when taken with the heart medication nitroglycerin.
How to Overcome Low Blood Pressure?
Eating foods that have a lot of salt content is a way that can be done to deal with low blood pressure because iodine can increase blood pressure.

Reporting from the Mayo Clinic, several other ways you can try to deal with low blood pressure, namely:
Change positions slowly or as much as possible not to stand too long.
Drink plenty of water to increase blood volume and prevent dehydration.
Sleep with 2-3 pillows piled up so that when you get up and stand you don’t experience a drastic drop in blood pressure.
Reduce the habit of consuming alcoholic beverages.
Having a cup of coffee in the morning can also help.
You can find out more about the efforts that can be made to treat low blood pressure according to your own health condition by consulting a doctor ✔️ That way, treatment can be better and recovery will also be faster.

Also get further information to deal with it naturally without medication through this article How to Overcome Low Blood Without Medication
Those are a number of things that can help overcome the low blood pressure that you experience. Don’t forget to consume healthy foods, such as fruits and vegetables to maintain normal blood pressure. You can also meet your nutritional needs for normal blood pressure by consuming health supplements at Trusted Health Shops with fast delivery options, can arrive in one hour.

7 Natural Ingredients That Help Relieve Toothache

Harrisandbaker.comToothache can come at any time and is prone to be experienced by everyone. However, please note that some natural ingredients can be used as emergency treatment before going to the doctor. Because, these natural ingredients can function to help relieve pain in toothache. For example, like ice cubes, salt water, apple cider vinegar, clove oil, and so on.”

, Jakarta – Toothache is not a trivial health problem because it can hamper activities due to the pain. If not treated immediately, toothache will get worse and can make a person have difficulty eating food. Therefore, it is better to see a doctor as early as possible.

However, if you haven’t had time to check the condition you are experiencing, there are actually several natural ingredients that can be used to relieve the pain. So, what are these natural ingredients and how to use them? Come on, find out the info here!

Natural Toothache Remedies to Relieve Pain
There are many natural ingredients that are actually often used as toothache remedies. So, how to use it?

1. Lemons

Lemon is not only good for the immune system. The acidity of this fruit is considered quite effective for dealing with toothache. Lemon is rich in antiseptic and antibacterial properties. How to use lemon to relieve toothache is simple, really. Squeeze the lemon and let the drops touch the sore tooth. You can also mix a little lemon juice with a little water using a cotton swab, then apply it to the aching tooth.

2. Gargle Salt Water

This one method is fairly classic, but quite effective for some cases of toothache. How to deal with toothache with salt water is quite simple. First, dissolve a teaspoon of salt in boiling water. Then, rinse your mouth for about 30 seconds before spitting the water out of your mouth. Watch out, don’t swallow the water.

Gargling with salt water can clean the area around the teeth and draw out the fluids that cause swelling. Interestingly, salt water can also clean food debris around the teeth.

3. Apple Vinegar

Apart from the two previous things, apple cider vinegar can also be used to relieve toothache. How come? Apple cider vinegar contains antimicrobial and antibacterial compounds which are effective in relieving toothache. The method is also easy, use apple cider vinegar and gargle for at least 30 seconds.

7 Natural Ingredients That Help Relieve Toothache

4. Guava Leaves

Guava leaves are analgesic, anti-inflammatory as well as antimicrobial. How to use it, chew one or two clean guava leaves until the extract comes out. Next, apply the leaf extract on the sore tooth using the tongue.

Apart from that, you can also boil five guava leaves. After boiling, let stand the stew until the temperature warms up, then add a little salt. Next, use the decoction to gargle.

5. Clove Oil

Cloves have been used in traditional Chinese and Indian medicine for centuries. Cloves or clove oil has natural pain-relieving and antibacterial properties. Clove oil contains eugenol which acts like a natural anesthetic to numb the nerves.

Things to remember, be careful when using clove oil. Because, when these oil droplets touch the sensitive tongue or gums, they can cause pain. Alternatively, use a cotton swab that has been dripped with clove oil and rub it on the aching tooth.

6. Compress with Ice

How to relieve toothache at home can also use ice. The method is quite simple. Put ice in a plastic bag, then wrap it in cheesecloth. Then, apply the wrapped ice to the area of the tooth that hurts. The cold sensation of this ice can “turn off” the aching tooth nerve. In addition to sticking ice, we can also while massaging the tooth area that hurts with our fingers.

7. Tea

Peppermint tea can also help relieve toothache. Try boiling the tea leaves until they boil. After it cools down, rinse your mouth with this water. The mouthwash can be swallowed or discarded. Peppermint tea contains tannins which help soothe toothaches and reduce swelling.

The thing that needs to be underlined, some of the natural ingredients above still require further research to ensure their benefits for dental health.

It’s best to treat the sore tooth immediately and don’t leave it too long. You can find out more about the dangers of toothaches that are too long and not treated immediately in the following article

Apart from treatment with natural ingredients, you can also find toothache medicine that can help relieve pain at the Health Shop and information about health at https://harrisandbaker.com/. ✔️

Tips to Prevent Toothache

Launching from the Cleveland Clinic, most cases of toothache are caused by tooth decay. Therefore, the practice of maintaining good oral hygiene can be done to prevent toothache. Well, here are some tips that you can do, including:

Brush your teeth regularly with toothpaste that contains fluoride.
Brush your teeth two or three times a day, don’t overdo it.
Have your teeth checked twice a year for a deeper cleaning