Cara memelihara organ pernapasan amat penting dipahami. Apalagi paru-paru sama pentingnya dengan jantung, persendian, dan organ lain dari tubuh yang menua seiring waktu. Paru-paru bisa menjadi kurang fleksibel dan tidak sekuat sebelumnya, yang bisa membuatnya lebih sulit bernapas.

Tetapi dengan mengadopsi kebiasaan sehat tertentu, seperti cara memelihara organ pernapasan, Anda dapat lebih menjaga kesehatan paru-paru dan menjaganya tetap bekerja secara optimal, bahkan hingga usia lanjut.

Seperti diketahui, banyak masalah pernapasan oldschoolpizzabrentwood.com yang mudah diobati jika didiagnosis dengan benar. Namun lebih banyak yang dapat dicegah. Faktor terpenting yang berhubungan dengan kesehatan pernapasan selain genetika dan riwayat keluarga, ialah merokok, polusi udara dan obesitas.

Mulailah menjaga organ pernapasan hari ini. Anda akan cenderung lebih mudah bernapas di tahun-tahun mendatang. Berikut cara memelihara organ pernapasan dalam kehidupan sehari-hari, yang mudah dipraktikan.

1. Berhenti Merokok

Banyak yang sudah tahu bahwa merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru. Tapi itu bukan satu-satunya penyakit yang bisa ditimbulkan dari rokok. Faktanya, merokok dikaitkan dengan sebagian besar penyakit paru-paru. Termasuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), fibrosis paru idiopatik, dan asma.

Dilansir dari Centers for Diseas Control and prevention (CDC), perokok 12 hingga 13 kali lebih mungkin meninggal akibat PPOK daripada bukan perokok. Karena setiap kali merokok, Anda menghirup ribuan bahan kimia ke dalam paru-paru, seperti nikotin, karbon monoksida, dan tar.

2. Berolahraga untuk Bernapas Lebih Ekstra

Selain menghindari rokok, berolahraga secara teratur mungkin merupakan cara memelihara organ pernapasan yang bisa dilakukan. Sama halnya olahraga yang membuat tubuh Anda bugar, ini juga membuat paru-paru tetap sehat.

Saat berolahraga, jantung Anda berdetak lebih cepat dan paru-paru bekerja lebih keras. Tubuh akan membutuhkan lebih banyak oksigen untuk mengisi otot. Sehingga paru-paru meningkatkan aktivitasnya untuk mengirimkan oksigen, sambil mengeluarkan karbon dioksida tambahan.

3. Rutin Membersihkan Karpet

Cara memelihara organ pernapasan bisa dimulai dengan kondisi di sekitar. Dikutip dari WebMD, sebaiknya Anda menyedot karpet tiga kali seminggu dan membersihkannya dengan uap setiap tahun.

Karena karpet biasanya menjebak jamur, kotoran kecoa, tungau, kotoran dan debu, yang bisa masuk ke paru-paru. Bahkan bahan kimia yang digunakan untuk membuat dan memasang karpet terkadang menyebabkan masalah paru-paru, bagi sebagian orang.

4. Hindari Paparan Polutan

Paparan polutan di udara dapat merusak paru-paru dan mempercepat penuaan. Saat masih muda dan kuat, paru-paru secara alami dapat dengan mudah menahan racun ini. Namun, seiring bertambahnya usia, organ pernapasan bisa kehilangan sebagian dari resistensi itu menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Berikut tips untuk menghindari paparan polutan, sebagai cara memelihara organ pernapasan, dilansir dari Healthline:

1. Hindari berolahraga di dekat lalu lintas padat, karena Anda bisa menghirup asap knalpot berlebih.

2. Jika Anda terpapar polutan di tempat kerja, pastikan untuk melakukan tindakan pencegahan keamanan. Seperti pekerjaan tertentu dalam konstruksi, pertambangan, dan pengelolaan limbah.

3. Jadikan rumah Anda zona bebas rokok.

4. Bersihkan furnitur dan bersihkan setidaknya sekali seminggu.

5. Buka jendela sesering mungkin untuk meningkatkan ventilasi udara dalam ruangan.

6. Hindari produk penyegar udara sintetis dan lilin. Bisa membuat Anda terpapar bahan kimia tambahan, seperti formaldehida dan benzena. Ganti dengan diffuser aromaterapi dan minyak esensial untuk mengharumkan udara secara lebih alami.

7. Jaga rumah tetap bersih. Jamur, debu, dan bulu hewan peliharaan bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan iritasi.

8. Gunakan produk pembersih alami jika memungkinkan.

9. Pastikan Anda memiliki kipas yang memadai dan ventilasi.

5. Basmi Kecoa di Rumah

Cara memelihara organ pernapasan berikutnya, bisa dari lingkungan tinggal, termasuk kecoa. Karena kotoran dan serpihan tubuh mereka biasanya berubah jadi debu di lantai, seprai, selimut, dan furnitur. Ketika membaur di udara, dapat memicu alergi dan masalah paru-paru lainnya.

Bagi anak-anak yang bersentuhan dengan debu ini, di usia dini mungkin lebih mudah terkena asma. Pengendalian hama sekiranya dapat membantu.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *