Butuh solusi luar biasa untuk meningkatkan sektor pendidikan di Papua. Bukan karena ketertinggalan sarana prasarana, melainkan pola pikir (mindset) masyarakat di sana belum menempatkan pendidikan sebagai prioritas tertinggi.
Butuh solusi luar biasa untuk meningkatkan situs slot777 sektor pendidikan di Papua. Bukan karena ketertinggalan sarana prasarana, melainkan pola pikir (mindset) masyarakat di sana belum menempatkan pendidikan sebagai prioritas tertinggi.”Butuh solusi out of the box untuk Papua, karena berbeda (masalahnya) dengan provinsi lainnya. Mereka lebih senang berburu. Dengan berburu mereka dapat daging untuk dijual.
Daripada ikut sekolah, mending mereka bisa makan,” sebut Kepala Staff Kodam XVII/ Cendrawasih Brigjen TNI Irham Waroihan saat FGD di Markas Besar Angkatan Darat Jakarta, kemarin. FGD ini terkait dengan sinergi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan TNI-AD terkait pelibatan prajurit dalam membantu pengajaran di daerah tapal batas.Selain pola pikir, menurut Irham, minimnya tenaga pendidik masih jadi problem. Alasan keamanan dan tingginya kebutuhan hidup di Papua menjadi pemicunya. Perjuangan untuk mencapai lokasi terdalam di Papua luar sangat berat dan mahal.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriano mengatakan, kekosongan tenaga pendidik di wilayah 3T akan diatasi dengan melibatkan prajurit TNI-AD. Sebanyak 900 prajurit yang telah menerima pelatihan mengajar akan dikirim pada Mei 2019.
Mengatasi Ketertinggalan Pendidikan
“Prajurit menjadi pengajar selama belum ada guru pengganti,” jelasnya.Sementara itu, untuk menambal kekurangan tenaga pendidik di pedalaman Kalimantan Tengah, dinas pendidikan setempat akan meng-angkat 2.678 guru SMA/SMK berstatus guru tidak tetap (GTT) atau guru honor. Kebijakan serupa telah dilakukan tahun lalu, dengan mengangkat 2.800 guru honor.”Ribuan guru itu nantinya disebar ke 400 sekolah SMA/SMK dengan insentif sebesar Rp1,5 juta per bulannya,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Slamet Winarno di Palangka Raya.
Papua adalah provinsi yang terletak di pesisir utara Papua, Indonesia, yang berdiri sejak 1 Mei 1963. Dahulu provinsi Papua bernama Irian Barat dan Irian Jaya yang mencakup seluruh tanah Papua bekas Karesidenan Nugini Barat. Ibukota Papua terletak di kota Jayapura, yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini. sejak 30 Juni 2022, provinsi Papua dimekarkan dan membentuk provinsi baru, yaitu Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Provinsi Papua didominasi oleh hutan-hutan, sehingga banyak flora dan fauna yang beragam jenisnya, terlebih untuk spesies fauna khas Australia.
Pada tahun 2017, daratan Papua didominasi oleh hutan alam yang mencapai sekitar 33,7 juta hekatare atau 81% dari luas daratan. Provinsi Papua dihuni oleh sekitar 4,30 juta jiwa, sekitar 3,99 juta penduduk berdomisili sesuai KTP/KK dan 308 ribu penduduk lainnya berdomisili tidak sesuai KTP/KK. Proporsi generasi milenial usia produktif sekitar 1,37 juta dan generasi Z sekitar 1,30 juta jiwa. Papua juga merupakan provinsi yang masih berada di tahap berkembang untuk memajukan wilayahnya dalam hal kondisi ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia, Papua masihlah menjadi daerah yang terbelakang atau tertinggal jauh. Hingga saat ini berbagai upaya dilakukan baik dari pemerintah maupun rakyat Papua untuk memajukan wilayahnya.