Fakta Baru di Balik Pembacokan Motif Cemburu di Ciambar Sukabumi

Polisi menemukan sederet fakta baru saat mengejar Medi, pelaku pembacokan terhadap Ajun Junaedi (52) warga Kampung Leuwi Keris, Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi.
Hal itu ditemukan polisi saat menelusuri sebuah gubuk tepi hutan area perbukitan di kawasan Kecamatan Nagrak, berbatasan dengan Kecamatan Ciambar. Gubuk itu ditunjukan oleh Ela, istri dari korban. Diketahui slot server thailand super gacor antara Medi dan Ela sempat terjalin hubungan spesial saat perempuan itu renggang dengan suaminya.

“Saat mencari saudara Medi di daerah tebing dan sungai dekat curug, jam 04.00 WIB pagi di hari Senin kami mendapati sebuah gubuk yang digunakan oleh pelaku dengan istri koban berbuat tidak senonoh,” kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri kepada detikJabar, Jumat (2/2/2024).

Ali menjelaskan, saat tim gabungan Resmob dan Unit Reskrim Polsek Nagrak melakukan pencarian terhadap Medi yang lari usai beraksi. Sejumlah orang dimintai keterangan, selain Ela, seorang pria yang yang dititipi telepon seluler milik Ela oleh pelaku.

“Jadi gubuk itu adalah tempat pelaku Medi dan Ela istri korban bertemu, dia sudah beberapakali berhubungan dengan saudara Medi dengan ancaman di bawah ancaman. Saudara Medi ini mengancam ketika (Ela) tidak mau atau menolak akan mendatangi rumahnya, dan kemudian peristiwa itu terjadi. Pertemuan itu terjadi saat Ela berstatus sudah menikah dan dia diancam,” ujar Ali.

Pembacokan Motif Cemburu di Ciambar Sukabumi

“Selain istri korban, kami juga memintai keterangan seorang pria bernama Jupri, jadi dia dititipi ponsel milik Ela yang sebelumnya diambil oleh si pelaku,” imbuh Ali. Motif cemburu terasa kental dalam aksi yang dilakukan Medi. Soal hubungan dan pertemuan antara Ela dengan Medi, Ela mengakuinya beberapa waktu lalu.

Ela mengaku saat berpisah dengan suaminya dia pernah menjalin kasih dengan pria tersebut selama 1,5 tahun. Bahkan pelaku meminjam uang sebesar Rp 32 juta kepada Ela. Sampai akhirnya Ela memilih kembali kepada suaminya.

“Dia itu pinjam uang Rp 32 juta, sampai sekarang belum dibayar waktu dulu saya balikan lagi (dengan suaminya), kan mungkin dendam atau gimana. Dia sempat mukul saya sampai saya ke rumah sakit divisum, sempat ke polsek juga. Itu kan dibereskan kekeluargaan sudah,” ungkap Ela, Sabtu (27/1/2023) lalu.

“Sampai sekarang, saya masih suka ngontak datang ke rumahnya (menagih utang) terus dia bilang begini kalau misalkan lu pisah sama suami, saya bayar utang, kalau lu masih sama suami, saya enggak akan bayar utang. Dia juga begitu sempat mancing-mancing ngajak ketemu mau bayar utang, saya enggak nyamperin karena enggak bakal bayar utang,” tambah dia.

Soal telepon seluler miliknya yang diambil oleh Medi juga diceritakan Ela. “Saya ketemu sama si (pelaku) itu, pas di somang (selokan) dia ngikutin motor saya lalu diberhentiin turun katanya. Tas saya diambil HP saya diambil. Warga yang antar saya tidak lama kemudian juga dianiaya pakai batu, sempat masuk rumah sakit hanya sudah pulang,” lirih Ela.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *